Di tengah himpitan persoalan hidup yang melanda, pengharapan merupakan sebuah kekuatan yang memampukan seseorang untuk tetap bertahan. Ketika seseorang sudah kehilangan pengharapan, maka dia bisa melakukan tindakan yang nekat dan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Orang-orang Kristen sesungguhnya adalah orang-orang yang memiliki pengharapan yang kuat di dalam jaminan Tuhan (Rm. 15:13). Sayangnya, tidak sedikit orang Kristen yang hidup tanpa pengharapan sehingga kalah oleh keadaan.
Di negara-negara Barat, Jumat Agung (hari ketika Kristus mati di salib) biasa disebut dengan Good Friday. Mengapa peristiwa yang luar biasa keji bisa disebut good (baik)? Karena melalui darah-Nya, orang-orang yang percaya kepada-Nya memperoleh pengampunan dosa (Ef. 1:7). Inilah Kabar Baik tentang kasih Allah. Kabar terpenting yang perlu didengarkan oleh manusia.
4 Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di…
Tahukah Anda bahwa pekan terakhir dalam kehidupan Tuhan Yesus menempati porsi yang besar dalam kitab-kitab Injil? Narasi tersebut diceritakan dalam Matius 21-28 (33% dari Injil Matius), Markus 11-16 (40% dari Injil Markus), Lukas 19-24 (25% dari Injil Lukas), dan Yohanes 12-21 (50% dari Injil Yohanes). Besarnya porsi narasi hari-hari menjelang penyaliban-Nya ini menyiratkan bahwa hidup-Nya memang dijalani untuk menggenapi kasih Allah dalam menyelamatkan orang-orang berdosa. Sayangnya, kasih Allah yang luar biasa besar ini sering dipandang rendah oleh manusia, seperti apa yang tertulis dalam Yoh. 12:1-8 ini.
Ketika mendengar kata “umat yang kudus,” apa yang ada dalam bayangan kita? Apakah orang-orang yang derajatnya hampir sama dengan malaikat, tidak pernah berbuat dosa? Atau, orang-orang yang ekstrim, antisosial dan tidak mau bergaul dengan yang lain? Kekudusan sering disalahartikan, dan juga diabaikan, oleh orang-orang Kristen. Akibatnya, tidak sedikit di antara orang Kristen yang hanya merasa senang karena telah menerima anugerah keselamatan, tetapi dalam kehidupan sehari-hari sama dengan orang lainnya.
Banyak tokoh dunia yang terkenal karena perkataannya, tetapi tidak ada yang setara Kristus. Perkataan-Nya tidak hanya memiliki makna yang dalam, tetapi juga memiliki kuasa. “Aku haus!” merupakan perkataan kelima dari tujuh perkataan menjelang kematian-Nya yang tercatat di dalam Injil. Perkataan ini merupakan ironi, peristiwa yang bertentangan dengan apa yang diharapkan. Pemilik seluruh alam semesta, kok meminta minum? Dia yang menawarkan air hidup (7:14), mengapa justru malah dehidrasi kekurangan air?
13 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; 14 mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas…
Masihkah gereja relevan (penting/berguna) dalam dunia yang serba canggih seperti sekarang ini? Permasalahan hidup yang semakin kompleks dan kemajuan zaman membuat banyak orang tidak lagi memiliki gairah terhadap hal-hal rohani. Bagaimana gereja seharusnya menyikapinya?
Pertanyaan “Apakah ini/itu boleh atau tidak?” sering hinggap di kalangan orang-orang Kristen. Salah satunya, berkaitan dengan tradisi yang telah sekian lama dilakukan di kebudayaan masing-masing.…
Penjelasan tentang makna “Akulah Roti Hidup” dari Tuhan Yesus.