Doa, Iman dan Mukjizat (Mat. 21:18-22)

Photo by Luis Quintero from Pexels

Print Friendly, PDF & Email

18 Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. 19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!” Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu. 20 Melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu berkata: “Bagaimana mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?” 21 Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. 22 Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” (Mat. 21:18-22)

Kisah Tuhan Yesus mengutuk pohon ara ini sering membuat bingung. Sebagian orang yang menolak ketuhanan Yesus berkata, mana mungkin Tuhan bisa bertindak emosional dan mengutuk pohon ara hanya karena lapar dan tidak menemukan buah di pohon itu? Di lain pihak, sebagian orang Kristen juga sulit menemukan makna rohani dari kisah ini. Oleh sebab itu, mari kita cermati kisah ini baik-baik.

Kisah ini sebenarnya berfokus pada makna simbolis Tuhan Yesus di balik tindakan-Nya. Dia menunjukkan bahwa kegiatan keagamaan dalam Bait Suci (dan bangsa Israel umumnya) mirip seperti pohon ara itu. Lebat daunnya, tetapi tidak ada buahnya. Bangsa Israel hanya tampak religius di luar, namun tidak memiliki relasi yang benar dengan Allah. Itulah yang membuat Allah kecewa (baca Hos. 9:10-17) dan ditunjukkan dengan Tuhan Yesus yang menyucikan Bait Suci (Mat. 21:12-13) dan mengutuk pohon ara.

Namun ada satu pelajaran lagi yang bisa kita dapat dari kisah ini. Ketika murid-murid heran melihat pohon ara itu bisa mati seketika, Tuhan Yesus memakai kesempatan ini untuk mengajarkan hal yang penting tentang iman. Jika kita tidak mencermati perkataan Tuhan Yesus baik-baik, kita dapat mengartikan bahwa dengan iman yang besar, maka mukjizat akan terjadi. Padahal bukan itu maksud-Nya. Tuhan Yesus pernah mengucapkan hal yang mirip dalam Mat. 17:20. Di situ, Tuhan Yesus justru mengatakan bahwa iman sebesar biji sesawi saja sudah cukup untuk membuat sebuah gunung pindah ke laut. Artinya apa? Mukjizat terjadi bukan bergantung pada besarnya iman kita, tetapi bergantung pada kuasa Allah yang besar.

Jadi, janji Tuhan bahwa “apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya” (ay. 22) bukan berarti kita akan selalu menerima apa yang kita doakan. Tetapi, apakah yang kita doakan itu lahir dari iman yang benar? Doa yang lahir dari iman yang benar selaras dengan kehendak Tuhan dalam Alkitab, itulah yang membuatnya digenapi.

Ketika berusia 17 tahun, Joni Eareckson Tada mengalami musibah yang mengakibatkan badannya lumpuh total. Dia mengalami depresi. Bahkan, dia juga kecewa pada Tuhan karena walaupun sudah berdoa dan beriman sungguh-sungguh supaya bisa berjalan lagi, tetapi mukjizat itu tidak terjadi.

sumber gambar: www.goodreads.com

Beberapa temannya terus mendoakannya dan mulai mendorong dia untuk membaca Alkitab. Singkat cerita, semangatnya pun bangkit. Dia belajar melukis menggunakan mulutnya dan menulis buku dengan bantuan program pengenal suara. Ternyata, Tuhan memberkati usahanya itu. Kini, sudah lebih dari 40 judul buku yang dia tulis. Dia juga menjadi motivator Kristen yang efektif bagi orang-orang dengan keterbatasan fisik, suatu hal yang sulit dia lakukan tanpa mengalami hal yang sama dengan mereka. Akhirnya dia bisa memahami rencana Tuhan di balik musibah itu.

Kiranya kisah Tada ini mendorong kita untuk bertumbuh menjadi pendoa yang semakin setia dan dewasa dalam iman, sehingga hal-hal besar terjadi dalam kehidupan kita. Jangan pernah menyepelekan doa, karena ada kuasa Tuhan yang besar bekerja di baliknya (Yak. 5:16b). Tetapi, jangan juga berdoa dengan sembrono sehingga kita malah mencobai Tuhan (Yak. 4:2b-3). Perhatikanlah isi doa kita, apakah hanya menuruti hawa nafsu atau memang selaras dengan janji Tuhan yang dinyatakan dalam Alkitab. Amin.

Pertanyaan-Pertanyaan untuk Direnungkan

  1. Bagaimana kita bisa mengenali doa yang tidak selaras dengan kehendak Tuhan? Apa ciri-cirinya?
  2. Apa dampaknya bagi diri kita jika kita sering berdoa namun tanpa memedulikan apakah isi doa kita selaras dengan kehendak Tuhan atau tidak?
  3. Setelah belajar dari renungan ini, apakah ada hal-hal yang harus Anda perbaiki dalam doa sehari-hari?

Ayat-Ayat Pendukung

10 Seperti buah-buah anggur di padang gurun Aku mendapati Israel dahulu; seperti buah sulung sebagai hasil pertama pohon ara Aku melihat nenek moyangmu. Tetapi mereka itu telah pergi kepada Baal-Peor dan telah membaktikan diri kepada dewa keaiban, sehingga mereka menjadi kejijikan sama seperti apa yang mereka cintai itu. 11 Kemuliaan Efraim terbang seperti burung: tiada yang melahirkan, yang hamil dan yang mengandung! 12 Sekalipun mereka membesarkan anak-anaknya, Aku akan membuat mereka bulus, sehingga tidak ada manusia lagi. Sungguh, celakalah juga mereka pada waktu Aku menjauh dari pada mereka! 13 Efraim, seperti yang Aku lihat, telah membuat anak-anaknya menjadi binatang perburuan; Efraim terpaksa menyerahkan anak-anaknya kepada si pembunuh. 14 Berilah kepada mereka, ya TUHAN  —  apakah yang hendak Kauberi? Berilah kepada mereka kandungan yang mandul dan buah dada yang kering. 15 Segala kejahatan mereka terjadi di Gilgal, sungguh, di sana Aku mulai membenci mereka. Oleh karena jahatnya perbuatan-perbuatan mereka Aku akan menghalau mereka dari rumah-Ku. Aku tidak akan mengasihi mereka lagi, semua pemuka mereka adalah pemberontak. 16 Efraim telah dipukul, akarnya telah menjadi kering, mereka tidak akan menghasilkan buah. Bahkan sekalipun mereka melahirkan anak, Aku akan mematikan buah kandungannya yang berharga. 17 Allahku akan membuang mereka, sebab mereka tidak mendengarkan Dia, maka mereka akan mengembara di antara bangsa-bangsa. (Hos. 9:10-17)

Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana,  —  maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (Mat. 17:20)

2b Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. 3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. (Yak. 4:2b-3)

Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. (Yak. 5:16b)

Related Post

Leave a Reply