Hidup yang Berkelimpahan, Apakah Itu? (Yoh. 10:10)

Photo by Toa Heftiba on Unsplash

Print Friendly, PDF & Email

Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. (Yoh. 10:10; TB)

Pencuri datang hanya untuk mencuri, untuk membunuh dan untuk merusak. Tetapi Aku datang supaya manusia mendapat hidup  —  hidup berlimpah-limpah. (Yoh. 10:10; BIMK)

Apakah kita pernah merasa “hidup sepertinya kok biasa-biasa saja?” Mari kita belajar, hidup seperti apa yang sebenarnya kita dapatkan sebagai anak Tuhan.

Pada bagian ini, Tuhan Yesus mengajar bahwa Dia berbeda dengan “pencuri” (nabi palsu) yang menjerumuskan hidup pengikutnya. Sebaliknya, Tuhan Yesus justru memberikan hidup kepada para pengikut-Nya. Bukan sembarang hidup, tetapi hidup yang berkelimpahan. Hidup yang berkelimpahan? Apakah itu? 

Perkataan Tuhan Yesus ini merupakan penggenapan janji Allah dalam kitab PL (mis. dalam Yeh. 34), bahwa Dia sendiri yang akhirnya akan menggembalakan domba-domba-Nya, karena para pemimpin Israel tidak bertindak sebagai “gembala” yang baik. Sebagai gembala yang baik, Allah akan memperhatikan domba-domba-Nya itu satu persatu, merawat mereka, serta menuntun mereka ke tempat yang subur (Yeh. 34:12-15, 25-31).

Jika demikian, apakah ini berarti Allah berjanji bahwa anak-anak-Nya akan memiliki hidup yang serba berkecukupan dalam materi, bebas dari sakit, bebas dari masalah? Sama sekali tidak. Buktinya, banyak nabi, rasul, dan bahkan Tuhan Yesus sendiri, justru mengalami banyak kesulitan hidup dan ancaman dari orang-orang sekitar karena pelayanan mereka. Jadi bagaimana?

Jika diselaraskan dengan bagian-bagian lain dalam Alkitab (jangan menafsir hanya berdasar satu bagian Alkitab saja), maka sebagai pengikut Kristus, kita telah memiliki apa yang jauh lebih bernilai dibanding kekayaan, kesehatan, nama besar, kekuasaan, dsb. Kita tetap bisa bersukacita dalam segala keadaan. Perjuangan hidup kita tidak akan sia-sia, tidak akan lenyap karena kematian. Bahkan, kita telah memiliki apa yang jauh lebih bernilai dibanding hidup itu sendiri. Apa itu?

Kita memiliki Allah sebagai gembala kita, yang akan memberkati dan menyertai kehidupan kita, mulai dari saat ini sampai selama-lamanya (hidup kekal, bahkan setelah kita mati pun masih akan merasakannya; Mzm. 23). Ini sesuai dengan kata “berkelimpahan” (Yun. περισσός/perissos). Artinya, bukan “biasa-biasa saja,” tetapi “luar biasa.” Dan secara khusus dalam Yoh. 10:10 ini berarti “melebihi apa yang dibutuhkan” (BDAG).

Jadi, hidup kita tidak biasa-biasa saja. Jika orang lain hanya memburu tubuh yang sehat (tetapi tetap menua dan akan mati), kita malah dijanjikan untuk memiliki tubuh yang tidak dapat rusak. Jika orang lain hanya merasakan sukacita sementara karena harta yang fana, kita malah merasakan sukacita sejati karena relasi dengan Allah, “harta” yang kekal. Bukankah ini sesuatu yang melebihi kebutuhan manusia di dunia ini?

Oleh sebab itu, marilah kita terus melekat pada Tuhan. Semakin kita mengenal Tuhan (melalui perenungan firman Tuhan dan doa), maka kita akan semakin mengenal kekayaan rohani yang telah kita terima di dalam Kristus.

Tetapi jika kita menjauh dari Tuhan, jarang berdoa sungguh-sungguh, malas merenungkan firman Tuhan (atau hanya membacanya secara asal-asalan), maka keinginan dan kecemasan duniawi akan terus menggerus sukacita kita. Amin.

Ayat-Ayat Alkitab Pendukung

12 Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan. 13 Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu. 14 Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka dan di atas gunung-gunung Israel yang tinggi di situlah tempat penggembalaannya; di sana di tempat penggembalaan yang baik mereka akan berbaring dan rumput yang subur menjadi makanannya di atas gunung-gunung Israel. 15 Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH. (Yeh. 34:12-15)

25 Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka dan Aku akan meniadakan binatang buas dari tanah itu, sehingga mereka dapat diam di padang gurun dengan aman tenteram dan dapat tidur di hutan-hutan. 26 Aku akan menjadikan mereka dan semua yang di sekitar gunung-Ku menjadi berkat; Aku akan menurunkan hujan pada waktunya; itu adalah hujan yang membawa berkat. 27 Pohon-pohon di ladang akan memberi buahnya dan tanah itu akan memberi hasilnya. Mereka akan hidup aman tenteram di tanahnya. Mereka akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku mematahkan kayu kuk mereka dan melepaskan mereka dari tangan orang yang memperbudak mereka. 28 Mereka tidak lagi menjadi jarahan bagi bangsa-bangsa dan binatang liar tidak akan menerkam mereka, sehingga mereka akan diam dengan aman tenteram dengan tidak dikejutkan oleh apapun. 29 Aku akan mendirikan bagi mereka suatu taman kebahagiaan, sehingga di tanah itu tidak seorangpun akan mati kelaparan dan mereka tidak lagi menanggung noda yang ditimbulkan bangsa-bangsa. 30 Dan mereka akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, Allah mereka, menyertai mereka dan mereka, kaum Israel, adalah umat-Ku, demikianlah firman Tuhan ALLAH. 31 Kamu adalah domba-domba-Ku, domba gembalaan-Ku, dan Aku adalah Allahmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH.” (Yeh. 34:25-31)

Related Post

One Reply to “Hidup yang Berkelimpahan, Apakah Itu? (Yoh. 10:10)”

Leave a Reply