Larut Atau Waspada? (Luk. 21:34-36)
Photo by Saulo Mohana on Unsplash

Larut Atau Waspada? (Luk. 21:34-36)

34 “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. 35 Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. 36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Luk. 21:34-36)

Akhir zaman merupakan salah satu pembahasan yang menarik di antara orang-orang Kristen. Banyak orang Kristen menghubungkan kejadian-kejadian yang ada di dunia ini sebagai “tanda-tanda akhir zaman.” Misalnya, penggunaan chip, bencana alam, bahkan merebaknya pandemi COVID-19 sekarang ini dikatakan sebagai tanda bahwa Tuhan Yesus akan segera datang. Benarkah demikian?

Tuhan Yesus berkata bahwa akhir zaman akan datang secara tiba-tiba, tanpa seorang pun tahu (Mrk. 13:32). Jadi, respons yang tepat terhadap akhir zaman bukanlah bagaimana kita bisa meramalkannya dengan benar. Melainkan, bagaimana kita bisa menyongsongnya dengan cara yang benar.

Teks renungan ini merupakan bagian dari Luk. 21:5-38,yang sering disebut sebagai “Olivet Discourse” atau “Khotbah di Bukit Zaitun” (bagian paralelnya terdapat pada Mat. 24-25 dan Mrk. 13). Di dalam bagian ini, Tuhan Yesus berbicara mengenai akhir zaman. Permulaan akhir zaman ditandai dengan runtuhnya bait Allah, bencana alam yang dahsyat, munculnya nabi-nabi palsu, serta penganiayaan yang hebat kepada umat Tuhan. Sungguh, masa yang sangat menakutkan.

Tetapi setelah itu, Anak Manusia (yaitu Tuhan Yesus sendiri, menggenapi Dan. 7:13-14) akan datang ke dunia dan umat Tuhan akan mendapatkan kemenangan total. Segala kejahatan dan penderitaan akan dilenyapkan. Kemudian, umat Tuhan akan tinggal bersama-sama dengan Tuhan di dalam langit yang baru dan bumi yang baru untuk selama-lamanya.

Itulah klimaks dari dunia ini. Tetapi itu belum terjadi. Sekarang ini kita sedang berada di dalam zaman akhir (masa-masa sebelum berakhirnya zaman/akhir zaman). Jangan heran jika kejahatan semakin merajalela dan dunia semakin kacau. Penganiayaan kepada umat Tuhan pun semakin menghebat. Demikian pula godaan untuk hidup di luar kehendak Tuhan.     

Oleh sebab itulah, Tuhan Yesus memberi peringatan kepada murid-murid-Nya untuk berjaga-jaga. Artinya, memandang semua fenomena di dunia ini dari sudut pandang kekekalan, bahwa suatu saat Tuhan Yesus akan datang dan menghakimi semua manusia. Cara pandang seperti ini akan membuat kita hidup dengan cara yang berbeda dari orang-orang dunia. Jika mereka mencari kepuasan dalam nafsu duniawi, kita mencari kepuasan dalam mengenal Tuhan (Yer. 9:23-24). Jika mereka membangun kekuatan dari hal-hal duniawi, kita mencari kekuatan dari Tuhan melalui doa (ay. 34).

Jangan sampai kerusakan dunia ini dan segala tantangan yang ada justru membuat kita larut di dalamnya. Tuhan Yesus berkata: “Langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku takkan berlalu” (ay. 33). Inilah panduan bagi kita untuk senantiasa bersandar pada firman Tuhan di dalam kehidupan sehari-hari, apapun tantangan dan kesulitannya. Namun berjaga-jaga juga bukan berarti kita harus berusaha mati-matian untuk “layak di hadapan Tuhan” supaya keselamatan kita tidak hilang. Ingat, Alkitab menyatakan bahwa kita diselamatkan hanya oleh anugerah (Ef. 2:8-9) dan itu tidak akan mungkin terlepas dari hidup kita (Yoh. 10:28-29). Dengan jaminan ini, kita tidak akan mungkin mau ikut larut dalam arus dunia karena kita telah memperoleh apa yang jauh lebih baik dari itu semua. Amin.

Pertanyaan untuk Direnungkan

  1. Apakah kehidupan Anda sekarang ini mencerminkan sikap berjaga-jaga? Jika belum, apa yang bisa Anda lakukan?
  2. Apakah kita bisa tetap menikmati hidup di dunia ini sembari berjaga-jaga? Jelaskan jawaban Anda!

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply