Siapa yang Menciptakan Tuhan?
Photo by Guillermo Ferla on Unsplash

Siapa yang Menciptakan Tuhan?

Menjawab salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan untuk meragukan keberadaan Tuhan….

Bertrand Russel (Sumber: Wikipedia)

Seorang filsuf ateis, Bertrand Russel, pernah berkata, “Jika segala sesuatu ada penyebabnya, maka Tuhan pun harus memiliki penyebab.” Tetapi, pertanyaan mengenai siapa atau apa yang menyebabkan Tuhan bisa ada, adalah keliru. Mengapa?

Pertama, ilmu pengetahuan membuktikan bahwa alam semesta ada permulaannya, dan “sesuatu yang ada di luar itu“-lah yang menyebabkan alam semesta itu ada. Siapa yang menciptakan alam semesta? Jawabannya ada di Kej. 1:1.

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. (Kej. 1:1)

Kedua, pernyataan bahwa “segala sesuatu yang ada harus memiliki penyebab” dan “segala sesuatu yang telah dimulai memiliki penyebab” adalah keliru.

Ingat, tidak semua yang ada bersifat materi (fisik). Pernyataan tersebut tidak memperhatikan adanya Tuhan, yang tidak memiliki penyebab.

Ketiga, mengapa berpikir bahwa “segala sesuatu harus memiliki penyebab” jika sebuah entitas yang tidak ada penyebabnya adalah logis dan masuk akal?

Orang-orang pada masa lalu pun bisa merasa logis bahwa alam semesta ini kekal (yang kemudian ilmu pengetahuan modern membuktikan alam semesta ada permulaannya).

Keempat, banyak hal yang tidak memiliki penyebab adalah nyata.

Misalnya, hukum-hukum logika dan hukum-hukum moral adalah nyata dan tidak memiliki awal. Semua itu bersifat kekal (bagi orang Kristen, itu berasal dari Tuhan).

Kelima, pertanyaan “siapa yang menciptakan Tuhan” adalah keliru.

Kita tidak bisa memaksakan bahwa Tuhan harus memiliki permulaan. Pertanyaan seperti ini sama kelirunya dengan “apa rasanya warna hijau?”

(Disadur dari: “If God Made the Universe, Who Made God?” Paul Copan, The Apologetics Study Bible)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply