Istilah Tritunggal/Trinitas memang tidak tercantum secara eksplisit dalam Alkitab. Namun bukan berarti konsep ini merupakan akal-akalan dari para teolog saja.
Jika menggali lebih dalam, di Alkitab sangat melimpah ayat-ayat yang mendukung konsep ini. Namun demikian, tetap saja ada misteri di dalamnya karena akal kita tidak akan mampu menjangkau sepenuhnya.
Oleh sebab itu, mari kita belajar dan memahami konsep Tritunggal sebatas apa yang dinyatakan dalam Alkitab.
1. Hanya ada satu Allah (Ul. 6:4; Yes. 43:10; 46:9; Rm. 3:30; 1Kor. 8:4; Yak. 2:19).
Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! (Ul. 6:4)
“Kamu inilah saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman TUHAN, “dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.” (Yes. 43:10)
Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, (Yes. 46:9)
Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman. (Rm. 3:30)
Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: “tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa. (1Kor. 8:4)
Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. (Yak. 2:19)
2. Ada tiga pribadi yang semuanya memiliki atribut-atribut ilahi.
– Bapa (Yoh. 6:27; 1Kor. 8:6).
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya. (Yoh. 6:27)
namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1Kor. 8:6)
– Anak yang berinkarnasi (Mat. 1:23; Yoh. 1:1; Rm. 9:5; Kol. 2:9; Tit. 2:13-14; Ibr. 1:1-3).
“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” — yang berarti: Allah menyertai kita. (Mat. 1:23)
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. (Yoh. 1:1)
Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin! (Rm. 9:5)
Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, (Kol. 2:9)
13 dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, 14 yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. (Tit. 2:13-14)
1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, 2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. 3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, (Ibr. 1:1-3)
– Roh Kudus (Kis. 5:3-4; 28:25-27; 2Kor. 3:7-18).
3 Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? 4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.” (Kis. 5:3-4)
25 Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini: “Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya: 26 Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. 27 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. (Kis. 28:25-27)
7 Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
8 betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!
9 Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran.
10 Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti.
11 Sebab, jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai kemuliaan.
12 Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian,
13 tidak seperti Musa, yang menyelubungi mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu.
14 Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
15 Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.
16 Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.
17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. (2Kor. 3:7-18)
3. Ketiganya tidak identik (dapat dibedakan). Mereka saling berinteraksi tanpa mencampuradukkan identitas masing-masing (Mat. 3:16-17; 12:32; 17:5; Luk. 3:21-22; 4:1; Yoh. 15:26; 16:7-16; 2Kor. 13:14).
16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, 17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Mat. 3:16-17)
Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak. (Mat. 12:32)
Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” (Mat. 17:5)
21 Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit
22 dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” (Luk. 3:21-22)
Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. (Luk. 4:1)
Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. (Yoh. 15:26)
7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;
11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.”
16 “Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku.” (Yoh. 16:7-16)
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. (2Kor. 13:13)
Mereka bertindak secara berbeda namun selaras (Kej. 1:1-3; Yoh. 1:1-3; 2Kor. 4:6; Kol. 1:15-17; Ibr. 1:2-3).
1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
3 Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi. (Kej. 1:1-3)
1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. (Yoh. 1:1-3)
Sebab Allah yang telah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit terang!,” Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. (2Kor. 4:6)
15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. (Kol. 1:15-17)
2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, (Ibr. 1:2-3)
(Catatan: Ketiga poin tersebut diambil dari Lexham Bible Dictionary)
Ada sebuah diagram dari zaman kuno (dikenal dengan istilah scutum fidei) yang menggambarkan relasi di antara ketiga pribadi Allah Tirtunggal:

Dari diagram tersebut, kita dapat memahami perbedaan antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus sekaligus merangkulnya dalam satu kesatuan Allah Tritunggal.
Apakah masih bingung? Saya memiliki beberapa panduan untuk memahami Tritunggal:
Pertama, pahamilah sebatas apa yang Alkitab nyatakan. Pikiran manusiawi kita terbatas dan sudah tercemar dosa. Jangan berusaha melangkah lebih jauh dari apa yang Alkitab nyatakan.
Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini. (Ul. 29:29)
Kedua, kita tetap bisa beriman tanpa harus memahami seluruh detailnya. Analoginya, apakah kita mengecek setiap kali minum air mineral kemasan (yang sudah sering kita konsumsi)? Tentu tidak. Kita “beriman” air itu aman, tanpa selalu mengeceknya lebih dulu. Mengapa? Karena kita percaya dengan bukti-bukti lisensi kesehatan, reputasi, dan pengalaman kita terhadap merek tersebut.
Ketiga, tuntunlah orang yang belum memercayai konsep ini. Kita harus bersikap tegas untuk tidak berkompromi dengan doktrin Tritunggal karena ini fondasi iman kita. Tetapi, jangan sampai kita menjadi “batu sandungan” bagi mereka.
Keempat, tidak ada analogi yang dengan tepat 100% menggambarkan konsep ini (lihat poin pertama panduan ini). Ada analogi yang keliru yang bisa dengan tegas kita tolak (misal: Allah itu satu, seperti Pak Amir di rumah sebagai ayah, di kantor sebagai direktur, di lingkungan sebagai Ketua RT). Namun, ada juga analogi yang baik, tetapi tetap saja selalu ada kelemahannya (misal, Allah seperti sinar matahari, ada cahayanya, panasnya, dan gelombangnya).
Kelima, teruslah belajar dan memohon bimbingan Roh Kudus. Semakin kita belajar, semakin kita akan rendah hati dan terhindar dari pemahaman yang keliru. Kemudian, kepercayaan kita kepada Allah Tritunggal akan lebih kuat dan bisa menerapkannya dalam bidang kehidupan yang lebih luas.
Misalnya, setelah saya belajar relasi di antara ketiga pribadi Tritunggal, saya lebih bisa memahami bagaimana seharusnya relasi antara suami dan istri.
Kiranya artikel ini menambah wawasan pembaca sekalian. Silakan share komentar Anda tentang topik ini.
Artikel terkait: Ayat-Ayat Alkitab Tentang Allah Tritunggal/Trinitas | STUDIBIBLIKA.ID
Anda juga bisa mempelajari doktrin ini lebih dalam melalui video berikut (catatan: studibiblika.id tidak memiliki kaitan dengan pelayanan Pdt. Budi Asali):
Shalom Gembala Sidang, Pendeta-pendeta dan Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan. Mari kita bersama-sama belajar membaca Shema Yisrael yang pernah dikutip oleh Yesus ( nama IbraniNya Yeshua/ ישוע ) di dalam Injil, yang dapat kita lihat di Markus 12 : 28 yang berasal dari Ulangan 6 : 4. Kalimat Shema Yisrael ini biasa diucapkan oleh orang Yahudi dalam setiap ibadah untuk mengungkapkan iman kepada satu Tuhan yang berdaulat dalam kehidupan mereka dan pada awalnya pun orang-orang yang percaya kepada Yesus dari bangsa-bangsa bukan Yahudi juga ikut serta dalam ibadah orang Yahudi di sinagoga.
Tanpa bermaksud untuk menyangkali keberadaan Bapa, Anak dan Roh Kudus yang juga telah berulangkali diungkapkan dalam Perjanjian Baru, berikut ini Shema Yisrael dengan huruf Ibrani dan cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa yang ada
Huruf Ibrani, “שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד ”
Cara membacanya, ” Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad ”
Dilanjutkan dengan mengucap berkat
Huruf Ibrani, ” בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד ”
Cara membacanya, ” Barukh Shem kevod, malkuto le’olam va’ed ”
( Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selama-lamanya )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪🇮🇱
. Apa perbedaan antara konsep Allah Tritunggal dalam agama Kristen dengan konsep Tuhan dalam agama lain?
Singkatnya, konsep Tuhan dalam agama lain ada yang monoteisme dengan konsep seperti Islam, Tuhan benar-benar satu. Atau, politeisme seperti agama-agama yang menyembah banyak ilah. Tritunggal menyatakan Tuhan itu satu hakikat, tetapi ada dalam tiga pribadi. Bersatu tetapi tidak tercampur, dapat dibedakan tetapi tidak terbagi.
Pingback: TRINITAS SEBAGAI KOMUNITAS CINTA – ROTI HIDUP