Jadilah Gereja yang Bersatu, Bukan Terpecah (1Kor. 1:10-13)

sumber gambar: republika.co.id

Print Friendly, PDF & Email

Sebagai orang yang sesekali menikmati pertandingan sepak bola, timnas Belanda merupakan salah satu favorit saya (selain Jerman). Apa pasal? Paduan antara gaya permainan menyerang dan seragam para suporter yang berwarna oranye, membuat suasana pertandingan semarak.

Tetapi di kalangan pecinta sepak bola, timnas Belanda dikenal sebagai “juara tanpa mahkota.” Mereka telah tiga kali melaju ke babak final Piala Dunia (1974, 1978, dan 2010). Namun, semuanya gagal membuahkan piala. Padahal, dunia mengenal para legenda bola yang banyak dihasilkan negeri ini, seperti Johan Cruyff, Marco van Basten, atau Ruud Gullit.

Yang paling saya ingat tentu pada final Piala Dunia 2010. Diperkuat para pemain bintang pada masanya, mereka harus menelan pil pahit. Bahkan dua tahun berikutnya, mereka menjadi juru kunci di babak penyisihan Piala Eropa. Banyak analisis menyebutkan bahwa pemain bintang yang mereka miliki cenderung individualis. Padahal, sepak bola adalah olahraga tim.

“Kerja tim” (atau bisa kita sebut “kesatuan hati”) sangat diperlukan di berbagai bidang kehidupan. Termasuk juga di gereja. Tanpa adanya kesatuan hati, pelayanan gereja tidak akan berjalan dengan maksimal. Bahkan, gereja bisa menjadi batu sandungan. Lihat saja bagaimana perpecahan gereja, maupun kejadian ketika para tokoh gereja yang saling serang, menjadi cibiran bagi banyak orang, baik Kristen maupun bukan.

Permasalahan seperti inilah yang menjadi alasan bagi Paulus untuk menulis surat ini. Jemaat Korintus adalah buah perjalanan misi Paulus yang kedua (Kis. 18:1-17). Namun sepeninggal Paulus, timbul perselisihan di antara mereka. Bahkan, tidak sedikit pula yang terseret pada gaya hidup yang sembarangan (misal, percabulan dalam pasal 5). Padahal ibarat tim sepak bola, jemaat Korintus adalah tim impian. Mereka tinggal di kota metropolitan yang makmur dan banyak yang memiliki karunia rohani (pasal 12-14).

Oleh sebab itulah, dalam awal suratnya ini, Paulus menekankan supaya mereka “erat bersatu dan sehati sepikir” (ay. 10). Bukankah mereka semua dipersatukan karena sama-sama memiliki iman di dalam Kristus? Jika demikian, jangan lagi mempertajam mereka dari golongan mana (seperti halnya sebagian orang Kristen saat ini yang fanatik dengan pemimpin gereja maupun pengkhotbah tertentu dan menyepelekan yang lain, merasa diri “paling Kristen”). Paulus, Apolos, Kefas (Petrus), semuanya berasal dari Kristus. Inilah salah satu penerepan bahwa “Kristus tidak terbagi-bagi” (ay. 13). Lebih lanjut lagi, gereja itu ibarat tubuh yang satu, namun memiliki banyak anggota (1Kor. 12:20). Bukankah keragaman anggota tubuh itulah yang justru membuat tubuh kita bisa berfungsi maksimal?

Sebagai jemaat Tuhan masa kini, marilah kita pelihara kesatuan hati. Fokuslah pada Kristus, bukan pada hal-hal yang “kurang penting” seperti karisma orang, corak liturgi, tradisi religius, perbedaan status/generasi, bahkan doktrin (tetapi yang bukan utama, seperti detail akhir zaman). Hanya dengan cara demikian, gereja akan bisa berbuah dengan maksimal. Amin.

REFLEKSI

Dalam hal-hal yang penting, bersatulah. Dalam hal-hal yang kurang penting, bertoleransilah. Dalam segala hal, saling mengasihilah (Rupert Meldenius)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa saja yang biasa menjadi sumber perpecahan dalam gereja? Jika itu terjadi di gereja Anda, apa yang bisa Anda lakukan untuk meredakannya?
  2. Apa yang harus kita lakukan jika di dalam gereja ada orang yang menyebarkan ajaran yang bertentangan dengan Injil? (perhatikan bahwa dalam bagian ini, Paulus bukan membicarakan perpecahan akibat ajaran sesat, apalagi menekankan kesatuan dengannya).

REFERENSI AYAT ALKITAB

10 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. 11 Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu. 12 Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus. 13 Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus? (1Kor. 1:10-13)

Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. (1Kor. 12:20)

Related Post

Leave a Reply