Jangan Berzina (Kel. 20:14)

Photo by Zoriana Stakhniv on Unsplash

Print Friendly, PDF & Email

Ada sebagian orang yang memandang seks adalah hal yang kotor. Bahkan, ada pula yang menganggap bahwa hidup selibat (tidak menikah) lebih baik. Kemudian, ada yang menganggap seks adalah ranah pribadi. Mau mengumbar aurat atau (maaf) berhubungan badan dengan orang yang bukan pasangan, jangan ikut campur. “Memangnya kamu siapa, ikut campur urusan saya? Sok Suci!”, mungkin begitu jawab mereka jika diingatkan.

Alkitab mengajarkan bahwa seks pada awalnya adalah rancangan Allah yang kudus. Akibat kejatuhan dalam dosalah, manusia memandang seks dengan cara pandang yang keliru. Hawa nafsu pun lebih menonjol dibanding kehendak Allah. Itulah sebabnya, sampai sekarang ini dosa seputar seks timbul dalam berbagai bentuk. Tidak hanya karir dan keluarga, bahkan pelayanan pun bisa hancur ketika seorang hamba Tuhan terjatuh dalam dosa ini.

Berkaca dari situ, perintah “Jangan berzinah” (Kel. 20:14) masih sangat relevan untuk kita perhatikan pada masa kini. Mari kita melihat dari awalnya. Allah menginisiasi ikatan pernikahan antara suami dan istri sebagai ikatan yang paling intim dalam masyarakat (Kej. 2:24). Maka, pelanggaran terhadap ikatan pernikahan ini dapat dipandang sebagai bentuk ketidaksetiaan, baik pada pasangan dan juga pada Tuhan (Ams. 2:16-17; bnd. Ef. 5:31-32). Itulah sebabnya, Allah melarang perzinaan. Hukumannya pun tidak tanggung-tanggung, yaitu hukuman mati (Im. 20:10), dengan cara dirajam (Ul. 22:23-24) atau dibakar (Im. 20:14; 21:9).

Namun sebenarnya apa yang dilarang? Dalam konteks zaman Musa, perintah ini melarang seseorang untuk berhubungan badan dengan orang yang sudah menikah, kecuali dengan pasangannya. Juga, orang yang telah menikah dilarang untuk berhubungan badan dengan orang lain, kecuali dengan pasangannya (baca: Im. 20:10 bnd. Kel. 22:16-17). Ingat, pada waktu itu belum ada institusi gereja dan pemberkatan pernikahan. Poligami dan perbudakan juga umum dilakukan (namun bukan berarti dikehendaki Tuhan).

Jauh setelah era Musa, Tuhan Yesus mengajarkan perintah ini dengan makna yang lebih dalam, yaitu sesuai dengan apa yang dimaksud oleh Allah. Perzinaan bukan saja menyangkut hubungan badan (secara fisik), tetapi juga kecemaran yang timbul di dalam hati (baca: Mat. 5:27-29 dan Mrk. 7:21-22). Jadi, ketika beberapa kepercayaan dan juga hukum yang berlaku di masyarakat baru menghukum orang ketika melakukan “perzinaan fisik,” Allah sudah memandang berdosa walaupun orang itu baru melakukan “perzinaan hati/pikiran” (bahasa gaulnya, pikiran kotor).

Pandangan Alkitab ini mengajarkan satu hal penting. Menutup aurat memang penting, tetapi tanpa adanya transformasi hati, semua akan percuma. Berdasar hikmat Tuhan, Daud memahami hal ini. Kita dapat melihat dari pertobatannya setelah berzina dengan Batsyeba. Dia memohon kepada Tuhan untuk menahirkan hatinya (Mzm. 51:12-13).

Jadi, bagaimana kita bisa mengatasi dan mencegah dosa perzinaan? Tentu saja yang pertama adalah transformasi hati. Tanpa itu, mustahil. Ibarat penyakit, sumbernyalah yang harus diobati, bukan hanya gejalanya. Hati yang telah ditransformasi (dilahirbarukan) oleh Roh Kudus akan bisa mengasihi Allah dibanding segalanya (Mzm. 73:25). Dengan begitu, godaan seksual akan tidak lagi terlihat menarik.

Kedua, berjaga-jagalah setiap hari. Waspadai titik lemah kita (Ef. 5:18). Kita dapat meneladani Almarhum Billy Graham. Dalam setiap perjalanan pelayanannya, dia tidak pernah sekamar sendiri. Dengan begitu, dia dapat mencegah godaan yang mungkin timbul (juga, fitnah). Jika sudah tahu titik lemah kita, jangan malah bermain api (baca Ams. 7). Ketika muncul gambar-gambar yang ketika berselancar di dunia maya, segera tutup jangan malah coba-coba diteruskan. Bagaimana jika godaan tetap saja datang walaupun kita sudah berusaha mencegah? Menjauhlah cepat-cepat (Yak. 1:14-15).

Langkah ketiga yang tidak kalah pentingnya, ingatlah selalu akan anugerah Kristus (1Ptr. 2:24). Dengan anugerah-Nya, kita akan dimampukan untuk mengatasi godaan dosa seksual. Jangan berpikir hal itu mustahil untuk dilakukan (termasuk jika ada di antara kita yang telah kecanduan dosa ini). Sekaligus, dengan anugerah-Nyalah maka selalu ada pengampunan. Jika kita sudah terlanjur jatuh dalam dosa ini, jangan lagi mau dihantui oleh masa lalu. Allah selalu membuka pintu pengampunan sebesar apapun dosa kita, asalkan kita mau bertobat. Termasuk, dosa perzinaan (baca Yoh. 8:1-11).

Baca juga:

Tafsiran Amsal 7 | STUDIBIBLIKA.ID

Pandangan Alkitab Terhadap LGBT dan Homoseksualitas | STUDIBIBLIKA.ID

Apakah yang dimaksud oleh nafsu seksual? Apa kata Alkitab mengenai nafsu seksual? (gotquestions.org)

REFLEKSI

Hasrat adalah kejahatan itu sendiri dalam perzinaan. Jika seseorang tidak ada kesempatan untuk tidur dengan istri orang lain, namun dia memiliki hasrat untuk melakukannya, dan akan melakukannya sekiranya mungkin, dia sama bersalahnya dengan orang yang terpergok melakukan perzinaan (Agustinus)

PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN

  1. Berdasarkan renungan ini, bagaimana pandangan Anda tentang masturbasi?
  2. Apa saja godaan seksual yang ada di seputar kehidupan Anda saat ini? Apakah Anda cenderung tunduk atau menghindar? Nyatakan komitmen Anda kepada Tuhan!

REFERENSI AYAT ALKITAB

Jangan berzinah. (Kel. 20:14)

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. (Kej. 2:24)

16 supaya engkau terlepas dari perempuan jalang, dari perempuan yang asing, yang licin perkataannya, 17 yang meninggalkan teman hidup masa mudanya dan melupakan perjanjian Allahnya; (Ams. 2:16-17)

31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. (Ef. 5:31-32)

Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu. (Im. 20:10)

23  Jika ada seorang gadis yang masih perawan dan telah bertunangan dengan seorang laki-laki, dan ia bertemu dengan seorang laki-laki di kota tersebut lalu tidur dengannya, Bila seorang laki-laki mengambil seorang perempuan dan ibunya, itu suatu perbuatan mesum; ia dan kedua perempuan itu harus dibakar, supaya jangan ada perbuatan mesum di tengah-tengah kamu. 24  keduanya harus kamu bawa ke pintu gerbang kota itu, dan kamu harus melemparinya dengan batu sampai mati dan kamu harus membunuh perempuan itu, karena ia ada di kota tetapi tidak berteriak minta tolong. Dan, pria itu karena ia telah memperkosa istri orang. Kamu harus menjauhkan kejahatan ini dari umatmu. (Ul. 22:23-24)

Bila seorang laki-laki mengambil seorang perempuan dan ibunya, itu suatu perbuatan mesum; ia dan kedua perempuan itu harus dibakar, supaya jangan ada perbuatan mesum di tengah-tengah kamu. (Ul. 20:14)

Demikianlah engkau harus menghapuskan darah orang yang tidak bersalah itu dari tengah-tengahmu, sebab dengan demikian engkau melakukan apa yang benar di mata TUHAN. (Ul. 21:9)

16 Apabila seseorang membujuk seorang anak perawan yang belum bertunangan, dan tidur dengan dia, maka haruslah ia mengambilnya menjadi isterinya dengan membayar mas kawin. 17 Jika ayah perempuan itu sungguh-sungguh menolak memberikannya kepadanya, maka ia harus juga membayar perak itu sepenuhnya, sebanyak mas kawin anak perawan.” (Kel. 22:16-17)

27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. 28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. 29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Mat. 5:27-29)

21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, 22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. (Mrk. 7:21-22)

12  Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! 13 Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! (Mzm. 51:12-13)

Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. (Mzm. 73:25)

Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, (Ef. 5:18)

14  Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. 15  Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. (Yak. 1:14-15)

Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. (1Ptr. 2:24)

Related Post

Leave a Reply