Adakah Dosa yang Tidak Diampuni Tuhan?
Photo by Dawn McDonald on Unsplash

Adakah Dosa yang Tidak Diampuni Tuhan?

Doktrin pengampunan dosa merupakan konsep yang sangat menonjol dalam Kekristenan. Bahkan, doktrin ini merupakan salah satu hal yang menjadi “daya tarik” bagi banyak orang untuk mulai belajar Alkitab dan mengenal Kristus (tentu saja, orang yang benar-benar bertobat akan menjadikan Kristus sebagai Tuhan, bukan sekadar mau diampuni dosanya).

Semua Dosa Diampuni Tuhan

Pengampunan dosa yang dinyatakan dalam Alkitab sungguh agung, jauh melebihi pengampunan yang terpikirkan dalam benak kita. Alkitab menyatakan bahwa seberapapun kelam hidup kita, Tuhan sanggup mengampuni dosa-dosa kita. Hal itu misalnya dinyatakan kepada Nabi Yesaya:

Marilah, baiklah kita berperkara!  —  firman TUHAN  —  Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. (Yes. 1:18)

Dalam kondisi tertentu, mungkin kita bisa berbuat kesalahan yang orang lain tidak akan sudi mengampuninya. Apakah Allah juga demikian? Sama sekali tidak! Kasih Allah sungguh besar, sehingga Anak-Nya sendiri pun Dia relakan (Yoh. 3:16). Dengan darah Kristus yang teramat mahal ini, dosa manusia sekelam dan sebanyak apapun akan sanggup disucikan.

Pembunuh, pezinah, pemerkosa, gembong narkoba, koruptor, semuanya tidak ada yang terluput dari pengampunan Allah asalkan mereka mau bertobat dan percaya kepada Kristus (Rm. 10:9). Bukankah di dalam Alkitab tertulis tentang Daud, seorang pezina dan pembunuh, Petrus, yang menyangkal Tuhan tiga kali, serta Paulus, penganiaya jemaat Kristen, semuanya pun mendapat ampunan?

Jadi, jika kita meragukan bahwa Allah tidak akan sudi mengampuni kita, atau pengurbanan Kristus belum cukup untuk menebus dosa kita sepenuhnya, itu sama saja kita sedang merendahkan-Nya. Ingat, Allah bukanlah manusia (Bil. 23:19)! Hikmat, kasih, dan rancangan-Nya jauh lebih agung dibanding apa yang manusia pikirkan (Yes. 55:8-9).

Kemudian, berbeda dengan pengampunan yang ditawarkan oleh manusia (bahkan yang dinyatakan dalam kepercayaan lain), Allah sudah memberikan pengampunan terlebih dulu bahkan sebelum kita berbalik kepada-Nya. Ingat tentang bagaimana kasih Sang Bapa dalam perumpamaan Anak yang Hilang (Luk. 15:11-32)? Konsep pengampunan yang luar biasa ini juga dinyatakan oleh Paulus:

Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! (Rm. 5:10)

Bagaimana kalau kita berulang kali jatuh dalam pelanggaran yang sama, walaupun kita sudah berusaha untuk menjauhkan diri dari dosa? Allah tahu bahwa selama kita ada dalam daging, kita tidak akan mungkin mencapai kesempurnaan (2Kor. 5:6). Jika Allah menyuruh kita untuk mengampuni kesalahan orang “tujuh puluh kali tujuh kali” (Mat. 18:22), maka Dia pun akan melakukan hal yang sama kepada kita!

Jadi, jangan ragu untuk terus meminta ampun pada Tuhan setiap kali kita jatuh dalam dosa. Asal jangan jadikan ini sebagai alasan untuk menjadi orang Kristen tomat, pura-pura tobat tetapi kumat (kambuh) lagi.

Dosa yang Tidak Diampuni Tuhan

Tetapi, bukankah di dalam Alkitab juga dinyatakan ada dosa yang tidak akan diampuni Tuhan? Perhatikan ayat-ayat berikut:

Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. (Mat. 12:31)

Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal. (Mrk. 3:29)

Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. (Luk. 12:10)

Hal yang menggelisahkan hati beberapa orang Kristen adalah, apakah mereka telah melakukan dosa yang tidak terampuni ini?

Untuk memahami ayat-ayat tersebut, kita harus mengerti dulu apa yang dimaksud dengan “menghujat Roh Kudus.” Konteksnya, waktu itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menuduh bahwa Tuhan Yesus menggunakan kuasa Beelzebul (penghulu setan) ketika menyembuhkan orang yang kerasukan setan (Mat. 12:24; Mrk. 3:22). Tentu saja, mengakui karya Roh Kudus sebagai karya Iblis menandakan bahwa mereka menolak Allah sendiri. Mereka melakukannya dengan sadar (bukan karena kurang pengetahuan), karena jelas-jelas Tuhan Yesus berbuat itu semua bukan dengan kuasa Iblis.

Hati nurani mereka sama sekali tidak merasa bersalah ketika melakukan penghujatan tersebut. Mereka juga tidak menunjukkan adanya potensi untuk bertobat di kemudian hari. Inilah yang menyebabkan mereka berada di luar pengampunan Allah. Bukan Allah yang tidak mau mengampuni, melainkan mereka sendiri yang menolak-Nya. Keadaan keras hati seperti inilah yang membedakan mereka dengan Daud, Petrus (yang juga pernah menyangkal Kristus), Paulus, dan orang-orang berdosa lainnya yang di kemudian hari bertobat dan berbalik pada Allah.

Jadi, dalam konteks masa kini, satu-satunya dosa yang tidak terampuni adalah menolak Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat (dan ini dilakukan sampai akhir hayat).

Jika saat ini kita merasa khawatir “Jangan-jangan saya telah melakukan dosa yang kekal ini,” justru itu tandanya bahwa kita pasti sedang tidak melakukannya. Roh Kudus masih bekerja di dalam hati kita sehingga timbul perasaan bersalah. Cepat-cepatlah bertobat, jangan memberi celah pada Iblis untuk memanipulasi pikiran bahwa Allah tidak akan sudi mengampuni kita. Atau, malah hati kita sendiri akan semakin mengeras dan bebal. Selama masih ada kesempatan, marilah sambut tawaran anugerah pengampunan Allah yang luar biasa ini.

Baca juga:

Apakah Orang Kristen Bisa Hidup Tanpa Dosa? | STUDIBIBLIKA.ID

Ayat-Ayat Alkitab Tentang Dosa | STUDIBIBLIKA.ID

1 Comment

Leave a Reply