Ketika ditanyakan tentang kiat bekerja, seorang pengusaha Jepang mengatakan, “Kerjakan segera, kerjakan sungguh-sungguh, dan kerjakan hingga tuntas!” Terbukti dalam hidupnya, dia menjadi seorang pengusaha yang bukan hanya handal mengembangkan bisnis, namun juga menciptakan berbagai terobosan di bidang teknologi.
Nasihat tersebut mengingatkan kita bahwa memulai suatu pekerjaan dan mengerjakannya sungguh-sungguh belumlah cukup. Kita harus mengerjakannya hingga tuntas. Inilah yang juga dinasihatkan oleh Paulus kepada jemaat di Filipi ketika dia sedang dipenjara. Secara khusus, setelah menerima keselamatan, masih ada bagian yang harus dikerjakan oleh orang-orang percaya. Keselamatan bukanlah titik akhir dalam perjalanan iman.
Paulus memerintahkan jemaat di Filipi untuk “mengerjakan keselamatan” (ay. 12). Apakah artinya? Bukankah Paulus sendiri mengatakan bahwa keselamatan adalah kasih karunia Allah dan bukan usaha manusia (Ef. 2:8-9)? Atau, Paulus sedang mengatakan bahwa keselamatan harus dipertahankan supaya tidak hilang (sekali lagi, berlawanan dengan Ef. 2:8-9 dan beberapa ayat lain seperti Yoh. 10:27-29)?
Jika kita membandingkan dengan terjemahan BIMK, di situ tertulis: “Kalian sudah diselamatkan oleh Allah, jadi berusahalah terus supaya kesejahteraanmu menjadi sempurna.” Jadi, Paulus sebenarnya tidak sedang berbicara tentang keselamatan pribadi karena itu telah dikerjakan Allah secara lengkap. Namun, Paulus menyatakan bahwa jemaat di Filipi harus berusaha sungguh-sungguh menghidupi keselamatan itu dengan cara mengusahakan kesejahteraan mereka bersama. Kita tidak bisa menjadi orang Kristen yang berkembang maksimal ketika memisahkan diri dari komunitas.
Nasihat ini merupakan kelanjutan dari bagian-bagian sebelumnya. Paulus meminta mereka untuk tidak memikirkan kepentingan diri sendiri saja, tetapi juga memikirkan kepentingan orang lain (2:4). Mereka harus meneladani sikap yang ditunjukkan Kristus ketika rela meninggalkan surga dan merendahkan diri-Nya menjadi manusia (ay. 5).
Setelah menerima keselamatan, orang-orang percaya tidak hanya berpangku tangan menunggu panggilan Tuhan ke surga, tetapi dilibatkan Allah dalam menggenapi rencana-Nya (ay. 13). Untuk itulah sebagai orang-orang percaya, kita harus “berani hidup” dan bukan hanya “berani mati” untuk Kristus (Flp. 1:21). Memang akan ada banyak rintangan yang kita hadapi. Tetapi, rasa hormat dan taat kepada Allah (ay. 12) akan membuat kita tidak tawar hati dalam menghadapi rintangan seberat apapun.
Terakhir, dalam hal mengerjakan rencana Allah, banyak gereja dan pelayanan Kristen yang menghadapi dilema. Ada orang-orang yang mampu, tetapi tidak mau. Sebaliknya, ada orang-orang yang mau, tetapi kurang cakap. Masalah ini tidak akan terjadi ketika orang-orang di dalamnya bersandar pada Roh Kudus, yang akan memberikan kita kerelaan serta kemampuan untuk menyenangkan hati-Nya (ay. 13 BIMK). Amin.
REFLEKSI
Roh Kudus adalah sumber komunitas dan pekerjaan Roh Kudus lebih terkait dengan membangun komunitas dibanding membangun masing-masing pribadi di dalamnya secara terpisah (Jim Wallis)
PERTANYAAN DISKUSI
- Banyak orang yang enggan melebur ke dalam gereja secara aktif karena menghindari perselisihan yang biasa terjadi. Bagaimana Anda menanggapi fenomena ini?
- Peran serta seperti apakah yang masih bisa Anda lakukan dalam gereja atau komunitas orang percaya di sekitar Anda?
REFERENSI AYAT ALKITAB
12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, 13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. (Flp. 2:12-13)
12 Sebab itu, Saudara-saudara yang tercinta, sebagaimana kalian selalu taat kepada saya pada waktu saya berada di tengah-tengah kalian, maka lebih-lebih sekarang pada waktu berjauhan, hendaklah kalian tetap taat kepada saya. Kalian sudah diselamatkan oleh Allah, jadi berusahalah terus supaya kesejahteraanmu menjadi sempurna. Lakukanlah itu dengan hormat dan patuh kepada Allah, 13 karena Allah sendiri yang bekerja di dalam dirimu untuk membuat kalian rela dan sanggup menyenangkan hati Allah. (Flp. 2:12-13 BIMK)
8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. (Ef. 2:8-9)
27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, 28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. 29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. (Yoh. 10:27-29)
Janganlah masing-masing kamu hanya memandang kepada kepentinganmu sendiri, tetapi juga kepada kepentingan orang lain. (Flp. 2:4)
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. (Flp. 1:21)
Baca juga:
Merendahkan Diri Seperti Kristus (Flp. 2:1-7) | STUDIBIBLIKA.ID
Apakah keselamatan hanya oleh iman, atau iman ditambah perbuatan? (gotquestions.org)