Penganiayaan kepada orang-orang Kristen adalah berita yang selalu ada di sepanjang sejarah Kekristenan (misalnya, silakan klik berita ini). Tidak jarang, itu membuat sebagian orang Kristen terpaksa menyembunyikan identitas iman mereka. Malu berdoa makan ketika berada di tempat umum, pindah kepercayaan karena mengikuti keinginan pacar, atau tiba-tiba mengenakan pakaian yang menjadi ciri agama tertentu ketika maju Pilkada, itu semua adalah contoh kecil yang biasa diperlihatkan oleh orang-orang Kristen yang malu mengakui Kekristenan mereka.
Jangan-jangan, Anda pun pernah melakukannya? Bagian ini adalah kekuatan bagi kita yang tengah menghadapi dilema ketika terjepit: tetap menjadi saksi Kristus atau menyembunyikan identitas iman kita.
WAWASAN DUNIA ALKITAB
Di awal pasal sembilan dari Injilnya, Lukas menceritakan tentang pengutusan para murid untuk memberitakan Injil (awal pasal 9), Tuhan Yesus juga menyatakan apa saja yang akan diterima seseorang ketika mau menjadi pengikut-Nya (ay. 23-27). Sungguh, bukan sesuatu yang enak. Bahkan, nyawa pun bisa hilang (ay. 27). Maka jangan heran ketika berita penganiayaan kepada orang-orang Kristen masih akan terus bermunculan.
Namun, di balik tantangan yang berat ini, ada janji Tuhan yang menguatkan bahwa kelak Dia akan datang kedua kalinya ke dunia ini. Tuhan Yesus menggambarkannya berdasar nubuat di kitab Daniel bahwa Anak Manusia akan diberi kekuasaan, kemuliaan, dan kerajaan dari Allah. Pada waktu itu, orang-orang dari segala bangsa akan datang menyembah-Nya dan Dia akan berkuasa selama-lamanya. Kerajaan-Nya tidak akan lenyap (Dan. 7:13-14).
Jadi, penghakiman pasti akan terjadi dan tidak ada seorang pun yang luput. Jangankan manusia, Iblis pun kelak akan bertekuk lutut dan menerima hukuman kekal (Why. 20:10). Kalau begitu, adakah hal atau orang yang di dunia ini menjadikan kita takut-takut untuk mengakui Kristus?
Kristus memaparkan pilihan: Jika kita malu mengakui-Nya, maka kelak Dia akan malu mengakui kita juga. Kata malu di sini bukan berarti malu secara perasaan. Tetapi, Kristus akan menolak kita ketika Dia datang kedua kalinya ke dunia. Maukah kita hanya demi “selamat” di dunia harus kehilangan keselamatan kekal?
APLIKASI MASA KINI
Apakah kita masih seperti para murid ketika Tuhan Yesus disalib, yang sibuk menyelamatkan diri? Atau, seperti para murid setelah kebangkitan Tuhan Yesus, yang sibuk menjadi saksi-Nya ke seluruh penjuru dunia? Ingatlah janji Tuhan ini bahwa Kerajaan Allah harus menjadi prioritas dibanding kenyamanan dan keselamatan diri. Maka, kita harus menjadi saksi Kristus yang baik dalam segala pikiran, ucapan, dan tindakan kita sehari-hari.
Memang ada situasi-situasi yang membuat hal ini menjadi berat. Tetapi yakinlah bahwa seberat-beratnya menjadi pengikut Kristus, jauh lebih berat lagi bagi mereka yang meninggalkan Kristus. Amin.
REFLEKSI
Bersaksi bagi Kristus bukanlah sesuatu yang bisa kita matikan dan hidupkan seperti layaknya sebuah televisi. Setiap orang percaya adalah seorang saksi sepanjang waktu – baik itu saksi yang baik ataupun yang buruk (Warren Wiersbe)
PERTANYAAN
1. Apa saja bantahan-bantahan tentang Kristus dan Injil yang pernah Anda terima? Bagaimana Anda menjawabnya? (Jika belum bisa menjawabnya, tanyakanlah pada pendeta atau pembina rohani di gereja Anda).
2. Apa bedanya antara toleransi/menghargai antarpemeluk agama dengan malu mengakui Kristus?
REFERENSI
23 Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. 24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. 25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri? 26 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus. 27 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan Allah.” (Luk. 9:23-27)
13 Aku terus melihat penglihatan pada malam itu. Tampaklah seorang seperti Anak Manusia datang dengan awan-awan dari langit. Ia datang kepada Yang Lanjut Usianya itu dan dibawa ke hadapan-Nya. 14 Lalu, kepada-Nya dikaruniakan kekuasaan, kemuliaan, dan kerajaan sehingga orang-orang dari segala suku, bangsa, dan bahasa menyembah kepada-Nya. Kekuasaan-Nya adalah kekuasaan yang kekal, yang takkan lenyap, dan kerajaan-Nya adalah kerajaan yang takkan binasa. (Dan. 7:13-14)
dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya. (Why. 20:10)
BACA JUGA