Roh Kudus adalah Pribadi Allah Tritunggal yang sering disalahtafsirkan. Saksi Yehuwa, misalnya, memaknai Roh Kudus sebatas “tenaga aktif” Allah. Sementara itu, ada orang-orang Kristen yang membatasi kehadiran Roh Kudus harus disertai tanda-tanda tertentu, misalnya bahasa roh. Sebagian lainnya malah tidak menyadari kehadiran-Nya dalam hidup mereka. Marilah kita belajar dari peristiwa turunnya Roh Kudus di hari Pentakosta.
WAWASAN DUNIA ALKITAB
Pentakosta merupakan salah satu dari tiga hari raya utama Yahudi (selain Paskah dan Hari Raya Pondok Daun). Di dalam Perjanjian Lama, Pentakosta dirayakan pada hari kelimapuluh setelah Paskah dan umat Yahudi diminta untuk mempersembahkan hasil panen pertama mereka. Kemudian di zaman Perjanjian Baru, Tuhan memilih hari Pentakosta untuk menandai turunnya Roh Kudus dalam diri orang-orang percaya (seperti yang dijanjikan dalam Yoël 2:28-29, Lukas 3:16, dan Kisah Para Rasul 1:5). Tuhan memilih waktu yang tepat karena pada hari itu, orang-orang Yahudi dari seluruh penjuru berkumpul di Yerusalem. Dengan begitu, Tuhan dapat menyatakan rencana-Nya bahwa Injil harus tersebar ke berbagai bangsa dan bahasa.
Makna turunnya Roh Kudus dapat kita pelajari dari beberapa mukjizat yang terjadi di hari Pentakosta. Misalnya, angin dan api yang sejak Perjanjian Lama sering menandakan kehadiran Allah (Ayb. 38:1; Kel. 19:18). Api yang juga menandakan penyucian dan penghakiman (Yes. 4:4) dinyatakan dalam bentuk seperti lidah-lidah api. Ini menunjukkan bahwa Allah yang kudus ingin berkomunikasi dengan umat-Nya dan memurnikan mereka.
Mukjizat selanjutnya, murid-murid berkata-kata dalam bahasa lain (ay. 5-11). Perhatikan bahwa ini adalah bahasa manusia biasa, bukan yang biasa dikenal sebagai bahasa roh (dalam arti bahasa yang bukan bahasa manusia; lebih tepat ditarik dari bagian lain seperti 1 Korintus 12-14). Tanda-tanda ini menandai dimulainya pelayanan misi yang dikerjakan oleh Roh Kudus melalui para rasul sehingga Injil tersebar ke berbagai bangsa dan bahasa.
APLIKASI MASA KINI
Roh Kudus telah berdiam dalam diri kita (seperti yang dijanjikan dalam Yoh. 14:17) sehingga kita dapat bertobat, berelasi dengan Kristus, dan taat pada-Nya. Hanya oleh karya Roh Kudus, kita bisa menjalani hidup yang bermakna dan berkenan pada Allah. Oleh sebab itu, libatkanlah selalu dalam hidup kita.
Kemudian, seperti Roh Kudus yang mewartakan karya Allah untuk dapat dimengerti berbagai bangsa, maka kita pun harus meruntuhkan tembok pemisah dalam pemberitaan Injil. Orang-orang dari berbagai suku, status sosial, karakter, semuanya layak mendengar Injil dan mendapat kasih Tuhan.
Akan selalu ada orang-orang yang menolak Injil (seperti ay. 13). Risikonya pun bisa bermacam-macam, termasuk kematian seperti yang dialami oleh para rasul. Tetapi, ini adalah isi hati Allah untuk kita (sebagai gereja) lakukan. Ingat, pekabaran Injil adalah karya Roh Kudus. Dia akan memperlengkapi semuanya. Kita hanya diminta taat pada pimpinan-Nya. Amin.
REFLEKSI
Sebelum Pentakosta, murid-murid sulit untuk melakukan hal-hal yang mudah; setelah Pentakosta, mereka menjadi mudah melakukan hal-hal yang sulit (Adoniram Judson “AJ” Gordon)
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN
- Apa saja yang mungkin terjadi jika sebuah pelayanan dijalankan tanpa adanya kehadiran dan pimpinan Roh Kudus?
- Sebutkan beberapa hal yang membuat Anda yakin bahwa Roh Kudus telah berdiam dalam diri Anda. Jika belum yakin, berdoalah memohon hikmat Tuhan.
REFERENSI AYAT ALKITAB
1 Ketika tiba hari Pentakosta, mereka semua berkumpul di satu tempat. 2 Tiba-tiba terdengarlah bunyi dari langit seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti lidah api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 4 Lalu mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus dan mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan.
5 Waktu itu di Yerusalem tinggal orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. 6 Ketika terdengar bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka terkejut karena mereka masing-masing mendengar orang-orang percaya itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. 7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata, “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? 8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa tempat kita dilahirkan; 9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, 10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, 11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.” 12 Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain, “Apa artinya ini?” 13 Tetapi yang lain menyindir, “Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.”. (Kis. 2:1-13)
14 “Tiga kali setahun haruslah engkau mengadakan perayaan bagi-Ku. 15 Hari raya Roti Tidak Beragi haruslah kaupelihara; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi, seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu, pada waktu yang ditetapkan dalam bulan Abib, sebab dalam bulan itulah engkau keluar dari Mesir, tetapi janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa. 16 Kaupeliharalah juga hari raya menuai, yakni menuai buah bungaran dari hasil usahamu menabur di ladang; demikian juga hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun, apabila engkau mengumpulkan hasil usahamu dari ladang. 17 Tiga kali setahun semua orangmu yang laki-laki harus menghadap ke hadirat Tuhanmu TUHAN. (Kel. 23:14-17)
15 Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu; 16 sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN. (Im. 23:15-16)
28 “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. 29 Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” (Yl. 2:28-29)
Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub: (Ayb. 38:1)
Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat. (Kel. 19:18)
apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar. (Yes. 4:4)
Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu, “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. (Luk. 3:16)
Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. (Kis. 1:5)
yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. (Yoh. 14:17)
BACA JUGA: