Ketika Keadaan Menjadi Sulit (Kel. 16:1-5)
Sumber: discover.hubpages.com

Ketika Keadaan Menjadi Sulit (Kel. 16:1-5)

Ada pepatah yang menggelikan, “Ada uang Abang disayang, tidak ada uang Abang ditendang.” Tetapi nyatanya, ketika PHK merebak selama pandemi Covid-19, angka perceraian di berbagai daerah melonjak. Saya bayangkan, para pasangan yang bercerai itu bertengkar setiap hari. Suasana panas dalam rumah itu membuat mereka tidak tahan dan memutuskan untuk berpisah.

WAWASAN DUNIA ALKITAB

Ketika keadaan sulit, manusiawi jika orang bersungut-sungut. Menyalahkan sana-sini. Masalah tidak selesai, malah bertambah berat. Inilah yang juga terjadi ketika bangsa Israel sedang berada di padang gurun. Ketika sampai di padang gurun Sin, kira-kira enam minggu setelah keluar dari Mesir (ay. 1), mereka mulai menghadapi masalah yang nyata: makanan.

Jelas saja, bekal sebanyak apa yang cukup untuk memberi makan sekitar dua juta pengembara? Lalu mereka melakukan hal yang paling gampang, yaitu menyalahkan Musa dan Harun yang memimpin mereka. Mereka katakan bahwa mereka bisa hidup enak seandainya tetap berada di Mesir (ay. 3).

Tentu saja ini keliru. Allah mengeluarkan mereka justru atas permintaan mereka sendiri setelah 430 tahun ada dalam penindasan (Kel. 12:40). Siapa sih yang tahan kemerdekaan hidupnya dirampas dan harus bekerja tanpa upah untuk bangsa lain? Karena kasih-Nya, Allah mengadakan perjalanan itu dengan melakukan tanda-tanda ajaib di depan mata mereka. Sayang, keadaan yang sulit itu membuat bangsa Israel melupakan semuanya.

Jadi, apa yang dilakukan oleh bangsa Israel ini mengungkapkan permasalahan yang lebih berat dibanding makanan. Apa itu? Bangsa Israel tidak memiliki kepercayaan yang kokoh kepada Allah. Untuk itulah Allah sengaja membawa mereka ke padang gurun Sin, yang tandus dan berbatu. Tempat yang cocok untuk menguji kepercayaan mereka.

Allah kemudian berbelas kasih dan berjanji untuk menyediakan manna dan burung puyuh setiap hari. Tetapi, mereka harus mengambil secukupnya untuk sehari, tidak boleh menyimpan (kecuali untuk hari Sabat). Dengan cara demikian, Allah ingin mengajar mereka untuk  “hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut-Nya”  (Ul. 8:3; diulangi oleh Tuhan Yesus ketika menghardik Iblis dalam Mat. 4:4).

APLIKASI MASA KINI

Seperti yang dilakukan-Nya kepada bangsa Israel, Allah bisa saja membawa kita mengalami keadaan yang sulit. Itu Allah lakukan bukan untuk menghukum kita, tetapi untuk menguatkan kepercayaan kita kepada-Nya. Bukankah ini bekal yang sangat diperlukan dalam mengarungi hidup?

Ketika keadaan sulit itu terjadi, marilah kita waspada. Alih-alih menyalahkan sana-sini, yang ujung-ujungnya sebenarnya sedang menyalahkan Allah, kita dapat menanti pertolongan Allah. Berdoa, jangan bersungut-sungut, supaya kita bisa tenang dan mengambil respons yang tepat (Yak. 1:5). Yakinlah bahwa Allah pasti akan memberikan penyertaan yang kita perlukan. Mungkin tidak akan berlebih. Tetapi seperti manna dan burung puyuh yang sederhana, penyertaan Tuhan pasti cukup. Amin.

REFLEKSI

Sepuluh menit berdoa lebih baik dibanding setahun bersungut-sungut (Charles Spurgeon)

PERTANYAAN DISKUSI

1. Apa saja yang bisa terjadi ketika kita bersungut-sungut dalam menghadapi masalah?

2. Apa yang biasanya membuat Anda bersungut-sungut? Bagaimana sebaiknya Anda menyelesaikannya?

REFERENSI AYAT ALKITAB

1 Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai, pada hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka keluar dari tanah Mesir. 2  Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun; 3  dan berkata kepada mereka: “Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan.” 4  Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. 5  Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari.” (Kel. 16:1-5)

Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun. (Kel. 12:40)

Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN. (Ul. 8:3)

Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Mat. 4:4)

Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah,  —  yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit  — , maka hal itu akan diberikan kepadanya. (Yak. 1:5)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply