Ujian Kasih (1Yoh. 4:19-21)
Photo by Andre Hunter on Unsplash

Ujian Kasih (1Yoh. 4:19-21)

Di gerejanya, Bu Santi dikenal aktif. Setiap kali ada acara, dia pasti terlibat dalam kepanitiaan. Hingga suatu kali, Bu Santi terlibat perselisihan dengan Pak Rudi dalam kepanitiaan Natal. Semakin dekat perayaan Natal, perpecahan di antara mereka semakin tajam. Puncaknya, setelah acara Natal selesai dan ada pembubaran panitia, Bu Santi pun pamit mundur dari gereja.

Kisah di atas adalah fiktif belaka. Namun, kejadian yang mirip berulang kali terjadi di banyak gereja. Gereja yang seharusnya menjadi tempat bersekutu malah menjadi tempat di mana orang-orang di dalamnya saling melukai. Sehingga, tidak sedikit orang yang memilih untuk tidak mau terlibat terlalu jauh dalam gereja daripada ujung-ujungnya terluka.

Bagaimana dengan Anda? Sanggupkah Anda tetap mengasihi orang yang terus-menerus menguras emosi dan pikiran Anda? Mari kita belajar dari  Yohanes, yang sering disebut sebagai “rasul kasih,” penulis surat ini.

WAWASAN DUNIA ALKITAB

Kasih merupakan natur Allah kedua yang ditekankan oleh Yohanes di dalam suratnya ini (4:8; melanjutkan terang sebagai natur Allah yang pertama dibahas, 1:5). Karena Allah adalah kasih, maka orang-orang yang mengaku percaya kepada-Nya juga harus hidup di dalam kasih. Hal ini perlu Yohanes tekankan bagi para pembaca suratnya ini, yang sedang mengalami berbagai tantangan. Mulai dari permasalahan etika, godaan duniawi, guru-guru palsu, hingga penyembahan berhala. Tanpa saling mengasihi, mereka pasti terpecah.

Di sinilah Yohanes menekankan bedanya kasih Kristen dengan kasih duniawi. Sebagai orang Kristen, mereka tidak dituntut untuk berusaha menghasilkan kasih dan membagikannya pada orang lain. Yang Allah minta hanyalah membagikan kasih yang telah mereka terima dari-Nya.

Kasih Allah ini sangat besar, sampai-sampai Anak-Nya sendiri pun Dia kurbankan demi menebus mereka, orang-orang yang seharusnya layak dimurkai (ay. 19; Rm 5:10). Begitu besarnya kasih yang telah mereka terima dari Allah, sehingga mereka tidak mungkin kehabisan alasan dan kekuatan untuk berbagi kasih kepada orang lain, apalagi saudara seiman.

Kemudian, ini juga menjadi semacam ujian. Sungguhkah mereka hidup di dalam Kristus? Ketika masih sulit untuk berbagi kasih, itu tandanya mereka belum memiliki relasi yang benar dengan-Nya (ay. 20-21). Jika Kristus saja rela memberikan nyawa-Nya, masih adakah orang-orang yang dianggap tidak layak untuk mereka kasihi? Jawabnya jelas: tidak ada!

APLIKASI MASA KINI

Selama masih di dunia, akan selalu ada “orang-orang sulit” yang bisa membuat kita putus asa dalam mengasihi. Dalam kondisi seperti itu, maka perlu renungkan kembali, dari manakah sumber kasih kita? Jika kita berpikir untuk mengasihi orang lain karena orang itu baik atau kita mengasihi karena keadaan kita sedang baik, maka yakinlah suatu saat kita akan sulit mengasihi. Hanya jika dilandaskan pada kasih Tuhan, maka kita akan sanggup untuk mengasihi siapapun, dalam keadaan apapun, dan sampai kapanpun. Semakin mengalami kasih yang tak terbatas ini, maka kita tidak akan mudah dikecewakan orang. Amin.

REFLEKSI

Seperti apapun seseorang itu, kita harus tetap mengasihinya karena kita mengasihi Allah (John Calvin)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apakah tidak adanya konflik merupakan ukuran yang baik untuk mengatakan bahwa sebuah gereja sudah menjadi komunitas yang saling mengasihi? Jelaskan jawaban Anda!
  2. Adakah saudara seiman yang saat ini menjadi beban pikiran Anda karena ucapan maupun sikapnya menyakiti hati Anda? Mintalah kekuatan dan hikmat dari Tuhan supaya Anda bisa mengasihinya dengan cara yang tepat. Kemudian, wujudkanlah itu kepadanya!

REFERENSI AYAT ALKITAB

19  Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. 20  Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. 21  Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. (1Yoh. 4:19-21)

Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (1Yoh. 4:8)

Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! (Rm. 5:10)

BACA JUGA:

Allah Adalah Kasih (1Yoh. 4:7-8) | STUDIBIBLIKA.ID

Doa Paulus: Pengenalan akan Kasih Kristus (Ef. 3:18-19a) | STUDIBIBLIKA.ID

Mengapa mengasihi orang lain itu begitu sulit dilakukan? (gotquestions.org)

Mengasihi yang Sulit Dikasihi (Hos. 3:1-5) – GBT Kristus Pelepas

1 Comment

  1. Denis Desmanto

    בעזרת השם
    שלום עליכם
    מה נשמה?
    מה שלומך?
    bapak, ibu, saudara/i seiman dalam Kristus, Apakah ada di antara bapak, ibu saudara/i mendengar atau membaca Shema Yisrael dan V’ahavta? Jika belum maka ijinkanlah saya pada kolom komentar ini untuk membagikannya. kita ingat kembali bahwa Yesus/ יֵשׁוּעַ/ Yeshua sebagai Guru dan Rabi juga pernah mengutip kalimat ini di saat akan menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat/ סופרים/ Soferim tentang hukum mana yang paling utama. Berikut ini akan kita pelajari bersama cara membacanya secara perlahan supaya dapat mengerti apa yang menjadi landasan iman orang Yahudi pada masa Yesus ( disalin tempel dari website https://www.sefaria.org) sementara untuk irama pengucapannya dapat dicari di https://torahclass.com/audio-bible-in-hebrew/ yang audionya disediakan oleh http://www.mechon-mamre.org/.

    Membaca Shema Yisrael :

    Huruf Ibrani, ” שְׁמַ֖ ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה  ׀  אֶח ד׃וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ ּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃

    Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani : Sh’ma Yisrael! YHWH ( Adonai ) Eloheinu, YHWH ( Adonai ) ekhad. V’ahavta et YHWH Adonai Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me’odekha ”

    ( Terdapat di Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 -5, Matius 22 : 37, Markus 12: 29 dan Lukas 25 : 27 )

    Membaca V’ahavta :

    Huruf Ibrani, ” וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ ”

    Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani : V’ahavta lereakha kamokha ”

    ( Terdapat di Imamat 19 : 18, Matius 22 : 39, Markus 12 : 31, dan Lukas 10 : 27 )

    Juga disertai dengan ucapan berkat berikut

    Huruf Ibrani ” . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. ”
    Cara membacanya beserta artinya: barukh shem kevod malkuto le’olam va’ed/ diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selamanya dan kekal

    Mari kita bagikan kepada orang-orang yang yang belum mengetahui agar dapat belajar bersama mengenal keimanan terutama kepada anak-anak yang sudah bertahan selama ribuan tahun ini.

    #sisarivkah
    #merekonsiliasiesavdenganyaakov

    רפואה שלמה
    כל טוב
    עם ישראל חי

    🕎✡️📜🕯️🇮🇱👑🤴🏼♥️🩸🗺️☀️☁️🌈🌒🌌⛰️❄️🔥🌊🌬️💧🥛🍯🍷🍎🍏🌹🌾🍇🐏🐑🐄🦌🐍🐟🐎🦁🐐🐫🦅🕊️🎶💍⚓⚖️🏹🗡️🛡️🗝️✝️

Leave a Reply