Bagaimana kita hidup sangat dipengaruhi oleh cara pandang (worldview) kita terhadap dunia ini. Misalnya, ada sebagian orang yang berharap untuk memiliki anak di tahun Naga (kalender Tiongkok) karena akan membawa keberuntungan. Demikian pula, seorang Kristen harus memiliki cara pandang yang alkitabiah supaya mampu menjalani hidup dengan benar. Mari belajar dua cara pandang yang dinyatakan Alkitab di dalam bagian ini.
Pertama, apa masalah terbesar manusia di dunia ini?
Sepanjang sejarah, manusia tidak bisa mengatasi berbagai problem di dunia ini karena mereka memikirkannya berdasar pandangan mereka sendiri. Keinginan untuk independen, lepas dari Allah, inilah yang membawa Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Dampaknya, relasi manusia rusak: relasi dengan Allah (ay, 8-10), relasi dengan sesama (ay. 12-13), relasi dengan panggilan hidup (ay. 17), serta relasi dengan dunia (ay. 18).
Inilah akar masalah berbagai problem di dunia sekarang ini. Kita bisa sulit menikmati saat teduh. Rumah tangga Kristen bisa terpecah. Lingkungan kerja bisa toxic (tidak sehat). Panen bisa gagal. Dan sebagainya. Namun yang paling berat, manusia terancam kebinasaan karena dosa-dosa mereka.
Sejatinya, dosa adalah ‘pelanggaran terhadap hukum Allah’ (1Yoh. 3:4). Jadi, dosa merupakan hal yang serius karena yang dilawan adalah Allah sendiri, pribadi yang menciptakan alam semesta ini. Masalah ini tidak akan bisa diselesaikan dengan cara-cara manusiawi seperti meminta maaf kepada sesama, memberi kata-kata motivasi, memperbaiki taraf ekonomi, dan sebagainya. Ini menuntun kita pada pertanyaan yang kedua.
Kedua, apa kebutuhan terbesar manusia di dunia ini?
Jika dosa adalah masalah terbesar, maka kebutuhan terbesar manusia adalah keselamatan (sekali lagi bukan hal-hal seperti uang, pendidikan, teknologi, pasangan, atau yang lain). Di dalam Alkitab, keselamatan awalnya terkait dengan hal-hal fisik dan sementara, yaitu terhindar dari bahaya dan kematian. Misalnya, bangsa Israel diselamatkan Tuhan dari Mesir. Atau, ketika Tuhan Yesus meredakan angin ribut, menyembuhkan orang sakit, dan mengusir setan dari seseorang.
Tetapi, Alkitab juga menyatakan bahwa keselamatan juga mengandung aspek rohani dan kekal. Keselamatan berarti dilepaskan dari dosa dan segala konsekuensinya. Menarik bahwa kata menyelamatkan yang digunakan ketika Tuhan Yesus melakukan berbagai mukjizat di atas adalah kata yang sama yang digunakan untuk menyelamatkan dalam arti membebaskan dari dosa (dalam bahasa Yunani: sōzō; Ef. 2:5, 8). Hanya Allah yang dapat menyediakannya. Jadi, keselamatan dalam bentuk fisik sesungguhnya hanyalah merupakan cicipan dari apa yang akan Allah berikan secara penuh melalui keselamatan secara rohani dan kekal. Bukan yang utama.
Inilah yang dijanjikan Tuhan dalam Kej. 3:15 (disebut dengan istilah protoevangelium/Kabar Baik yang pertama kali Allah nyatakan setelah manusia jatuh dalam dosa). “Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya,” artinya sejak saat itu akan ada perseteruan antara para pengikut Iblis dengan anak-anak Tuhan. Tetapi walaupun Iblis dapat menyusahkan anak-anak Tuhan (seperti tumit yang remuk, sakit tetapi masih bisa jalan), kuasa Iblis akan dihancurkan secara total (seperti kepala yang remuk, sudah pasti mati). Puncak dari nubuat ini akan digenapi oleh Kristus, yang menghancurkan total kuasa Iblis melalui kebangkitan-Nya (Rm. 16:20).
Kelak, Kristus akan datang kedua kalinya dan pada saat itu setiap orang yang percaya kepada-Nya akan menerima hidup kekal di langit dan bumi yang baru. Hidup akan kembali seperti rancangan Allah sejak semula di taman Eden (perhatikan bagaimana Alkitab membuka kisahnya dengan latar taman Eden, Kej. 2, dan menutup kisahnya dengan latar taman surgawi, Why. 22).
Mari kita tanggapi pemahaman ini dengan mengaku percaya pada Kristus, karena hanya Dialah sumber keselamatan kita (Kis. 4:12). Bagi yang telah percaya, beritakanlah Kabar Baik ini sebagai misi utama hidup kita. Kiranya kedua pemahaman yang kita pelajari ini menuntun arah hidup kita seperti yang Allah kehendaki. Amin.
REFLEKSI
Keselamatan adalah… menormalkan kembali relasi antara Allah dan ciptaan (A.W. Tozer)
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN
- Berbagai agama menawarkan keselamatan berdasarkan versi mereka sendiri. Sebutkan salah satu tawaran keselamatan yang Anda pahami di luar Kekristenan dan bagaimana Anda menanggapinya?
- Berdasarkan pembahasan ini, ketika mendidik orang (anak, murid, bawahan, dan sebagainya) apakah harus menjadikan mereka seorang percaya atau sudah cukup ketika perilaku mereka menjadi baik? Jelaskan.
REFERENSI AYAT ALKITAB
6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. 7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: ”Di manakah engkau?” 10 Ia menjawab: ”Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” 11 Firman-Nya: ”Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” 12 Manusia itu menjawab: ”Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” 13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: ”Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: ”Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” 14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: ”Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. 15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kej. 3:6-15)
17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: ”Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: 18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; (Kej. 3:17-18)
Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. (1Yoh. 3:4)
Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu! (Rm. 16:20)
dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya. (Why. 20:10)
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. (Kis. 4:12) 2 Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. 3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, (Why. 22:2-3)