1 Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegurlah dia sebagai bapak. Tegurlah orang-orang muda sebagai saudaramu, 2 perempuan-perempuan tua sebagai ibu, dan perempuan-perempuan muda sebagai saudaramu dengan penuh kemurnian. (1Tim. 5:1-2 TB2)
GARIS BESAR
Paulus menasihati Timotius untuk berinteraksi dengan berbagai kelompok orang di dalam jemaat dalam cara pandang keluarga Allah sehingga pelayanannya dapat berjalan dengan efektif.
KONTEKS
Sebagai seorang pemimpin jemaat, Timotius akan berinteraksi dengan berbagai kalangan. Baik orang tua maupun orang muda. Baik lelaki maupun perempuan. Selain itu, terdapat juga permasalahan pengajaran-pengajaran sesat di jemaat Efesus yang harus Timotius koreksi. Supaya dapat berjalan dengan baik, Paulus menasihati Timotius untuk berinteraksi dengan berhikmat terhadap berbagai macam golongan orang.
PENGGALIAN
Ayat 1-2. Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua… tegurlah sebagai bapak… perempuan-perempuan tua sebagai ibu. Rasa hormat kepada orang tua merupakan norma yang dijunjung tinggi dalam budaya masa itu. Jadi, jika ada orang tua yang perlu dikoreksi, Timotius tidak boleh melakukannya dengan cara yang keras. Tegurlah orang yang lebih tua sebagaimana kita memperlakukan orang tua kandung, yang tentunya dilakukan dengan penuh hormat dan kesabaran. Orang-orang muda sebagai saudaramu. Jika kita memandang orang yang kita tegur sebagai saudara, tentu teguran kita tidak akan bersifat merendahkan. Perempuan-perempuan muda sebagai saudaramu. Penuh kemurnian. Seorang laki-laki normalnya tidak akan memiliki keinginan yang penuh nafsu kepada adik perempuannya. Seperti inilah relasi yang harus pelayan Tuhan lakukan kepada lawan jenis. Relasi yang menghormati, melindungi, serta menuntun orang lain untuk bertumbuh.
PELAJARAN UTAMA
- Interaksi di antara orang-orang dalam gereja harus dilakukan di dalam cara pandang keluarga Allah (yang sebenarnya ikatannya lebih kuat dibanding keluarga kandung karena bersifat kekal, lih. Mat. 12:48-50; Luk. 12:51-53).
- Teguran harus dilakukan dengan cara yang berhikmat supaya bisa efektif dan tidak menjadi batu sandungan (Ams. 25:11).
APLIKASI
- Jangan menjadi orang yang ‘anti ditegur’ karena teguran dapat membangun kita (Ams. 17:10). Sebaliknya, jangan menjadi orang yang ‘anti menegur’ supaya orang lain dapat bertumbuh.
- Sebelum menegur orang, renungkan dulu baik-baik cara menyampaikannya. Pelajari bagaimana cara Natan menegur Daud (2Sam. 12:1-25), serta Kristus ketika berinteraksi dengan orang, seperti kepada seorang perempuan Samaria (Yoh. 4:1-2) dan Zakheus (Luk. 19:1-10)..
- Penting juga untuk menjaga diri dengan baik di lingkungan pergaulan, seperti nasihat Paulus juga kepada Timotius (1Tim. 4:12).
- Perhatikan bagaimana relasi kita dengan berbagai kalangan. Apakah didasarkan atas kasih, hormat, dan kekudusan?
- Panduan dari bagian ini: berinteraksilah seperti kepada ayah dan ibu kepada orang yang lebih tua dan seperti kepada adik kandung kepada orang yang lebih muda.
REFLEKSI
Ketika relasi kita dengan Tuhan bertumbuh, maka kita seharusnya akan mengalami perubahan yang drastis dalam sikap kita kepada orang lain (Bil Hybels)
PERTANYAAN DISKUSI
- Ada sebagian orang yang memilih untuk diam melihat ketidak benaran yang dilakukan orang lain demi menjaga keharmonisan. Bagaimana tanggapan Anda terhadap fenomena tersebut berdasar bagian ini?
- Apakah prinsip-prinsip ini masih relevan untuk diterapkan dalam generasi gereja pada masa kini? Jelaskan jawaban Anda!