garam dunia – STUDIBIBLIKA.ID http://studibiblika.id Informasi Seputar Alkitab dan Dunia Pelayanan Kristen Sat, 08 Feb 2020 07:49:20 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.3.3 https://i1.wp.com/studibiblika.id/wp-content/uploads/2019/08/cropped-icon_512.png?fit=32%2C32 garam dunia – STUDIBIBLIKA.ID http://studibiblika.id 32 32 163375744 Pedulikah Kita dengan Kesusahan Orang Lain? (Mzm. 41) http://studibiblika.id/2019/08/07/khotbah-mzm-41-pedulikah-kita-dengan-kesusahan-orang-lain/ http://studibiblika.id/2019/08/07/khotbah-mzm-41-pedulikah-kita-dengan-kesusahan-orang-lain/#respond Wed, 07 Aug 2019 08:35:18 +0000 http://studibiblika.id/?p=255

1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. 2 Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. 3 TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya! 4 membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya. 5 Kalau aku, kataku: “TUHAN, kasihanilah aku, sembuhkanlah aku, sebab terhadap Engkaulah aku berdosa!” 6 Musuhku mengatakan yang jahat tentang aku: “Bilakah ia mati, dan namanya hilang lenyap?” 7 Orang yang datang menjenguk, berkata dusta; hatinya penuh kejahatan, lalu ia keluar menceritakannya di jalan. 8 Semua orang yang benci kepadaku berbisik-bisik bersama-sama tentang aku, mereka merancangkan yang jahat terhadap aku: 9 “Penyakit jahanam telah menimpa dia, sekali ia berbaring, takkan bangun-bangun lagi.” 10 Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku. 11 Tetapi Engkau, ya TUHAN, kasihanilah aku dan tegakkanlah aku, maka aku hendak mengadakan pembalasan terhadap mereka. 12 Dengan demikian aku tahu, bahwa Engkau berkenan kepadaku, apabila musuhku tidak bersorak-sorai karena aku. 13 Tetapi aku, Engkau menopang aku karena ketulusanku, Engkau membuat aku tegak di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. 14 Terpujilah TUHAN, Allah Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya! Amin, ya amin.

(Mzm. 41)

 

Memperhatikan Orang yang Lemah Adalah Salah Satu Wujud Iman Kita

– Mazmur ini merupakan penutup dari buku pertama kitab Mazmur (secara tradisi, orang-orang Yahudi membagi kitab mazmur menjadi lima bagian: 1-41, 42-72, 73-89, 90-106, 107-150). Menariknya, Mazmur 41 ini menggemakan apa yang dituliskan dalam Mzm. 1, yaitu kata berbahagialah. Jika di dalam Mzm. 1 tertulis: “Berbahagialah orang yang kesukaannya Taurat TUHAN” (Mzm. 1:1-2), maka di dalam Mzm. 41 tertulis: “Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah” (Mzm. 41:2). Kata berbahagialah ini juga digunakan oleh Tuhan Yesus. Salah satunya, “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan” (Mat. 5:7).

– Artinya apa? Sebagai umat Allah, kita tidak hanya diperintahkan untuk melekat dengan firman Tuhan, tetapi juga mewujudkannya di dalam perilaku sehari-hari. Salah satunya adalah memperhatikan orang yang lemah, yaitu orang-orang yang memerlukan bantuan.

Pudarnya Kepedulian Kita Kepada Kesusahan Orang Lain

Pedulikah kita dengan mereka? (sumber gambar: kompasiana.com)

– Bagaimana sikap kita kepada orang-orang seperti itu? Dewasa ini, ada fenomena yang disebut dengan compassion fatigue (kelelahan untuk berbelaskasihan). Artinya, kehilangan belas kasihan terhadap penderitaan orang lain karena penderitaan mereka itu sudah terlalu biasa bagi kita. Contohnya, di Indonesia kita biasa melihat gelandangan tidur di emper pertokoan. Kita biasa melihat pengamen di lampu merah. Bahkan, kita juga biasa membaca berita tentang orang-orang kecil yang hak-haknya dirampas.

– Akibatnya, kita menjadi tidak merasa kasihan lagi ketika melihat orang-orang seperti itu. Misalnya, kita mungkin tidak peduli dengan pemulung yang biasa berkeliling di kompleks perumahan kita. Jangankan sekadar bertanya nama, bahkan mungkin mereka kita anggap merusak pemandangan. Bukannya berusaha ditolong, tetapi malah dienyahkan.

– Ironisnya, ketika kita sendiri berada dalam kesulitan, kita meminta tolong kepada Tuhan. Kira-kira apa yang ada di pikiran Tuhan? Inilah inti ajaran mazmur ini. Kalau kita percaya bahwa Tuhan penuh belas kasihan, sehingga kita meminta tolong kepada-Nya ketika berada dalam kesulitan, maka belas kasihan Tuhan itu juga harus kita wujudkan kepada orang-orang di sekitar kita yang memerlukan bantuan.

Kita Dipanggil Untuk Membagikan Hangatnya Kasih Tuhan di Dunia yang Dingin

– Memang, kemajuan dunia bisa membuat kita terlena. Tuhan Yesus berkata dalam Mat. 24:12: “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.” Tetapi, jangan sampai itu membuat kita juga kehilangan kasih kepada orang lain. Justru di tengah kasih yang dingin itu, kita yang telah merasakan kasih Tuhan yang luar biasa, dipanggil untuk kembali menghangatkannya.

– Kemudian, orang-orang yang lemah juga bisa diartikan secara rohani. Di sekitar kita, banyak orang yang merasa kesepian di tengah gemerlapnya kehidupan kota besar. Banyak orang yang merasa hampa di tengah segala kesuksesan hidup. Dan mungkin, di tengah-tengah kesibukan pelayanan kita, ada rekan-rekan yang sedang mengalami masalah dalam keluarga, kecewa dengan tutur kata kita, atau bahkan sedang berpikir untuk meninggalkan iman. Masih pedulikah kita dengan mereka? Melalui mazmur ini, biarlah Roh Kudus kembali mengarahkan hati kita dan menggerakkan kita untuk berbuat bagi mereka.

Tuhan akan Melepaskan Orang yang Memperhatikan Kesulitan Orang Lain

– Kemudian, mengapa orang-orang yang memperhatikan orang yang lemah disebut berbahagia? Pemazmur mengajarkan bahwa Tuhan akan melepaskan mereka ketika berada dalam kesulitan. Pemazmur menceritakan pengalamannya ketika sakit, dihina oleh musuh-musuhnya, bahkan dikhianati oleh sahabat karibnya. Apalagi, pemazmur juga melakukan dosa kepada Tuhan. Dari manusia mengalami tekanan, tetapi untuk datang kepada Tuhan pun tidak layak karena dosa. Siapa lagi yang bisa diharapkan?

Kelepasan Dari Tuhan Membuat Pemazmur Memuji Tuhan

– Syukurlah, Allah yang disembah oleh pemazmur adalah Allah yang setia dalam menggenapi janji-janji-Nya. Kalau kita membaca kitab Mazmur, di dalamnya terdapat semua pengalaman pahit getirnya kehidupan anak-anak Tuhan. Tetapi, para penulis mazmur telah membuktikan sendiri bahwa Allah tidak pernah gagal dalam menyertai orang-orang yang berpegang teguh pada firman-Nya. Inilah yang menjadikan setiap buku dalam kitab Mazmur ditutup dengan Doksologi, pujian kepada Tuhan.

– Dan marilah kita juga mengaminkan apa yang diajarkan oleh pemazmur, sehingga janji-janji Tuhan itu bukan hanya kita ketahui, tetapi juga kita alami. Mungkin kita belum merasakan kelepasan dari Tuhan. Tetapi bertekunlah. Allah telah mengirimkan Anak-Nya untuk menjamin bahwa kelak kita pasti merasakan kelepasan yang sejati. Itulah yang membuat kita mampu berbahagia di tengah segala permasalahan kehidupan. Amin.

]]>
http://studibiblika.id/2019/08/07/khotbah-mzm-41-pedulikah-kita-dengan-kesusahan-orang-lain/feed/ 0 255
Pemikiran Kuyper dan Penerapannya bagi Orang Kristen Masa Kini http://studibiblika.id/2019/05/25/penerapan-pemikiran-kuyper-bagi-orang-kristen-masa-kini/ http://studibiblika.id/2019/05/25/penerapan-pemikiran-kuyper-bagi-orang-kristen-masa-kini/#respond Sat, 25 May 2019 09:58:22 +0000 http://studibiblika.id/?p=48

“Tidak ada satu inci pun dalam seluruh wilayah keberadaan manusia di mana Kristus yang berdaulat atas semuanya tidak berseru, ‘Milik-Ku!’”

Sumber: wikipedia.org

Abraham Kuyper lahir pada 1837 di Belanda. Ayahnya adalah seorang pendeta. Setelah lulus dari fakultas teologi dan filsafat Universitas Leiden, dia melayani sebagai gembala di beberapa gereja Reformed di Belanda (1963-1974).  

Selain aktif dalam pelayanan gerejawi, Kuyper juga aktif menulis di salah satu surat kabar mingguan, De Heraut. Melalui tulisan-tulisannya itulah, dia menyebarluaskan pemikiran teologisnya, terutama yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Hingga suatu kali, Kuyper dan perkumpulannya mampu membeli surat kabar tersebut. Tidak hanya itu, dia juga mendirikan surat kabar lain, harian De Standaard.

Keaktifannya di dalam bidang jurnalistik tersebut mengantarkannya sebagai anggota parlemen Belanda (1873). Dia pun terjun di bidang politik secara penuh waktu dan mendirikan partai politik Protestan. Pada 1880 dia mendirikan Vrije Universiteit di Amsterdam. Puncak karir politiknya dia raih pada tahun 1901 ketika terpilih sebagai Perdana Menteri Belanda. Kiprah nyata Kuyper dibuktikan dengan didirikannya beberapa institusi sosial.

Pemikiran Utama

Pandangan teologis Kuyper banyak dipengaruhi oleh John Calvin. Kuyper menyatakan bahwa Kristus bukan hanya Anak Allah yang berinkarnasi (menebus dosa manusia), tetapi juga Anak Allah yang kekal (berdaulat atas seluruh ciptaan). Jadi, Kristus bukan hanya Tuhan atas jiwa kita, tetapi juga atas tubuh kita dan seluruh aspek ciptaan lainnya. Pandangan ini dikenal dengan istilah Kristus Kosmik.

Menurut Kuyper, pandangan tentang Kristus Kosmik mau tidak mau akan mendorong setiap orang Kristen untuk secara langsung terlibat secara aktif dan nyata dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat. Jika memahami bahwa Kristus sebenarnya adalah Tuhan atas segala ciptaan, maka orang-orang Kristen pun mengenali panggilan untuk terlibat dalam dunia sekuler.

Dalam kaitannya dengan gereja, Kuyper juga mempunyai pandangan yang sangat baik. Menurutnya, gereja harus menjadi tempat dalam mempersiapkan orang-orang percaya untuk menjadi agen-agen Kristus di masyarakat. Bukan hanya sebagai pembawa berita Injil, tetapi juga dalam memaksimalkan kedaulatan Allah dalam wilayah tertentu di mana seorang Kristen terlibat sesuai dengan talenta dan panggilannya. Dengan kata lain, gereja terlibat aktif berkontribusi secara nyata dalam masyarakat.

Tinjauan Alkitab

Pandangan Kuyper ini selaras dengan pernyataan Tuhan Yesus tentang identitas orang Kristen sebagai garam dunia. Dalam Mat. 5:13, Tuhan Yesus berkata: Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Garam merupakan materi yang dipakai orang untuk mengawetkan makanan dan memberi rasa. Sebagai garam dunia, orang-orang Kristen dituntut Tuhan untuk memberi rasa pada dunia yang telah “hambar” ini. Jangan berdiam diri, atau malah ikut-ukutan menjadi “hambar.”

Aplikasi Praktis

Orang-orang Kristen yang menggumuli panggilan Tuhan benar-benar pasti berperan serta secara aktif dalam masyarakat. Selain Kuyper yang melayani sebagai Perdana Menteri Belanda, di Indonesia pun kita mengenali beberapa tokoh Kristen yang keterlibatannya dalam masyarakat sangat diakui. Misalnya, T.B. Simatupang (mantan Kepala Angkatan Perang RI pada masa Presiden Soekarno), Radius Prawiro (mantan Gubernur Bank Indonesia dan beberapa pos menteri pada masa Presiden Soeharto), serta Basuki Tjahaja Purnama (mantan Gubernur DKI Jakarta).

Kita pun bisa dan harus berperan aktif dalam masyarakat sesuai dengan talenta dan panggilan yang Tuhan berikan pada kita. Tidak harus “besar” seperti tokoh-tokoh tersebut. Kita bisa melakukannya dalam hal-hal kecil. Di bidang politik, kita bisa terlibat dalam kepanitiaan TPS. Di bidang ekonomi, minimal kita bisa menggerakkan perekonomian kelas bawah dengan sesekali membeli di warung-warung tradisional. Dan sebagainya.

Sumber utama bagian pemikiran Kuyper: Kalvin S. Budiman, 7 Model Kristologi Sosial (Malang: Literatur SAAT, 2013).

Pertanyaan Diskusi

1 . Apa yang menjadi kendala kita sehingga tidak/kurang aktif berkontribusi bagi masyarakat? Bagaimana mengatasinya?

Contoh kendala yang biasanya terjadi: Ketidakpedulian, kemalasan, kurang motivasi, kurang kemampuan, atau pun kurang memahami kebenaran firman Tuhan.

2. Apakah Anda setuju dunia sekarang ini “hambar”? Apa buktinya?

Arahan: Jelaskan jawaban Anda sedetail mungkin. Dengan begitu, Anda akan mengenali di bidang mana Anda bisa berkontribusi. Kemudian, kaitkan penjelasan Anda dengan firman Tuhan. Terakhir, kenali potensi diri Anda berkaitan dengan permasalahan tersebut. Apakah Anda turut berperan dalam memperburuk keadaan? Atau ada upaya yang bisa Anda lakukan untuk memperbaikinya?

3. Bagaimana sebagai pribadi, kita bisa berkontribusi pada masyarakat?

Arahan: Kita bisa menjadi agen perubahan di semua lingkungan yang ada (keluarga, pekerjaan, pergaulan, ataupun lingkup yang lebih luas). Pahami betul-betul talenta dan panggilan kita, serta kembangkan. Tidak hanya itu, sepanjang waktu pun kita bisa berkontribusi bagi masyarakat (contoh kecil: menyingkirkan batu yang tergeletak di tengah jalan, sebelum orang lain celaka). Yang tidak kalah penting, kita harus mendidik anak-anak kita dalam Tuhan, sehingga mereka menjadi berkat, dan bukan beban, bagi masyarakat.

4. Bagaimana sebagai gereja, kita bisa berkontribusi pada masyarakat?

Arahan: Apakah gereja sudah menjadi berkat bagi masyarakat? Apa buktinya? Jangan sampai gereja terkenal karena berisik atau membuat jalan macet. Gereja harus benar-benar dikenal masyarakat sebagai agen perubahan, tentu ke arah yang lebih baik.

]]>
http://studibiblika.id/2019/05/25/penerapan-pemikiran-kuyper-bagi-orang-kristen-masa-kini/feed/ 0 48