mukjizat – STUDIBIBLIKA.ID http://studibiblika.id Informasi Seputar Alkitab dan Dunia Pelayanan Kristen Wed, 22 Apr 2020 08:08:04 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.3.3 https://i1.wp.com/studibiblika.id/wp-content/uploads/2019/08/cropped-icon_512.png?fit=32%2C32 mukjizat – STUDIBIBLIKA.ID http://studibiblika.id 32 32 163375744 Doa, Iman dan Mukjizat (Mat. 21:18-22) http://studibiblika.id/2020/04/22/iman-doa-dan-mukjizat-mat-2118-22/ http://studibiblika.id/2020/04/22/iman-doa-dan-mukjizat-mat-2118-22/#respond Wed, 22 Apr 2020 00:58:46 +0000 http://studibiblika.id/?p=847

18 Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. 19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!” Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu. 20 Melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu berkata: “Bagaimana mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?” 21 Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. 22 Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” (Mat. 21:18-22)

Kisah Tuhan Yesus mengutuk pohon ara ini sering membuat bingung. Sebagian orang yang menolak ketuhanan Yesus berkata, mana mungkin Tuhan bisa bertindak emosional dan mengutuk pohon ara hanya karena lapar dan tidak menemukan buah di pohon itu? Di lain pihak, sebagian orang Kristen juga sulit menemukan makna rohani dari kisah ini. Oleh sebab itu, mari kita cermati kisah ini baik-baik.

Kisah ini sebenarnya berfokus pada makna simbolis Tuhan Yesus di balik tindakan-Nya. Dia menunjukkan bahwa kegiatan keagamaan dalam Bait Suci (dan bangsa Israel umumnya) mirip seperti pohon ara itu. Lebat daunnya, tetapi tidak ada buahnya. Bangsa Israel hanya tampak religius di luar, namun tidak memiliki relasi yang benar dengan Allah. Itulah yang membuat Allah kecewa (baca Hos. 9:10-17) dan ditunjukkan dengan Tuhan Yesus yang menyucikan Bait Suci (Mat. 21:12-13) dan mengutuk pohon ara.

Namun ada satu pelajaran lagi yang bisa kita dapat dari kisah ini. Ketika murid-murid heran melihat pohon ara itu bisa mati seketika, Tuhan Yesus memakai kesempatan ini untuk mengajarkan hal yang penting tentang iman. Jika kita tidak mencermati perkataan Tuhan Yesus baik-baik, kita dapat mengartikan bahwa dengan iman yang besar, maka mukjizat akan terjadi. Padahal bukan itu maksud-Nya. Tuhan Yesus pernah mengucapkan hal yang mirip dalam Mat. 17:20. Di situ, Tuhan Yesus justru mengatakan bahwa iman sebesar biji sesawi saja sudah cukup untuk membuat sebuah gunung pindah ke laut. Artinya apa? Mukjizat terjadi bukan bergantung pada besarnya iman kita, tetapi bergantung pada kuasa Allah yang besar.

Jadi, janji Tuhan bahwa “apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya” (ay. 22) bukan berarti kita akan selalu menerima apa yang kita doakan. Tetapi, apakah yang kita doakan itu lahir dari iman yang benar? Doa yang lahir dari iman yang benar selaras dengan kehendak Tuhan dalam Alkitab, itulah yang membuatnya digenapi.

Ketika berusia 17 tahun, Joni Eareckson Tada mengalami musibah yang mengakibatkan badannya lumpuh total. Dia mengalami depresi. Bahkan, dia juga kecewa pada Tuhan karena walaupun sudah berdoa dan beriman sungguh-sungguh supaya bisa berjalan lagi, tetapi mukjizat itu tidak terjadi.

sumber gambar: www.goodreads.com

Beberapa temannya terus mendoakannya dan mulai mendorong dia untuk membaca Alkitab. Singkat cerita, semangatnya pun bangkit. Dia belajar melukis menggunakan mulutnya dan menulis buku dengan bantuan program pengenal suara. Ternyata, Tuhan memberkati usahanya itu. Kini, sudah lebih dari 40 judul buku yang dia tulis. Dia juga menjadi motivator Kristen yang efektif bagi orang-orang dengan keterbatasan fisik, suatu hal yang sulit dia lakukan tanpa mengalami hal yang sama dengan mereka. Akhirnya dia bisa memahami rencana Tuhan di balik musibah itu.

Kiranya kisah Tada ini mendorong kita untuk bertumbuh menjadi pendoa yang semakin setia dan dewasa dalam iman, sehingga hal-hal besar terjadi dalam kehidupan kita. Jangan pernah menyepelekan doa, karena ada kuasa Tuhan yang besar bekerja di baliknya (Yak. 5:16b). Tetapi, jangan juga berdoa dengan sembrono sehingga kita malah mencobai Tuhan (Yak. 4:2b-3). Perhatikanlah isi doa kita, apakah hanya menuruti hawa nafsu atau memang selaras dengan janji Tuhan yang dinyatakan dalam Alkitab. Amin.

Ayat-Ayat Pendukung

10 Seperti buah-buah anggur di padang gurun Aku mendapati Israel dahulu; seperti buah sulung sebagai hasil pertama pohon ara Aku melihat nenek moyangmu. Tetapi mereka itu telah pergi kepada Baal-Peor dan telah membaktikan diri kepada dewa keaiban, sehingga mereka menjadi kejijikan sama seperti apa yang mereka cintai itu. 11 Kemuliaan Efraim terbang seperti burung: tiada yang melahirkan, yang hamil dan yang mengandung! 12 Sekalipun mereka membesarkan anak-anaknya, Aku akan membuat mereka bulus, sehingga tidak ada manusia lagi. Sungguh, celakalah juga mereka pada waktu Aku menjauh dari pada mereka! 13 Efraim, seperti yang Aku lihat, telah membuat anak-anaknya menjadi binatang perburuan; Efraim terpaksa menyerahkan anak-anaknya kepada si pembunuh. 14 Berilah kepada mereka, ya TUHAN  —  apakah yang hendak Kauberi? Berilah kepada mereka kandungan yang mandul dan buah dada yang kering. 15 Segala kejahatan mereka terjadi di Gilgal, sungguh, di sana Aku mulai membenci mereka. Oleh karena jahatnya perbuatan-perbuatan mereka Aku akan menghalau mereka dari rumah-Ku. Aku tidak akan mengasihi mereka lagi, semua pemuka mereka adalah pemberontak. 16 Efraim telah dipukul, akarnya telah menjadi kering, mereka tidak akan menghasilkan buah. Bahkan sekalipun mereka melahirkan anak, Aku akan mematikan buah kandungannya yang berharga. 17 Allahku akan membuang mereka, sebab mereka tidak mendengarkan Dia, maka mereka akan mengembara di antara bangsa-bangsa. (Hos. 9:10-17)

Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana,  —  maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (Mat. 17:20)

2b Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. 3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. (Yak. 4:2b-3)

Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. (Yak. 5:16b)

]]>
http://studibiblika.id/2020/04/22/iman-doa-dan-mukjizat-mat-2118-22/feed/ 0 847
Tidak Ada Perkara yang Terlalu Remeh Bagi Allah (2Raj. 6:1-7) http://studibiblika.id/2019/07/31/tidak-ada-perkara-yang-terlalu-remeh-bagi-allah-2raj-61-7/ http://studibiblika.id/2019/07/31/tidak-ada-perkara-yang-terlalu-remeh-bagi-allah-2raj-61-7/#respond Wed, 31 Jul 2019 10:22:55 +0000 http://studibiblika.id/?p=159

1 Pada suatu hari berkatalah rombongan nabi kepada Elisa: “Cobalah lihat, tempat tinggal kami di dekatmu ini adalah terlalu sesak bagi kami. 2 Baiklah kami pergi ke sungai Yordan dan masing-masing mengambil satu balok dari sana, supaya kami membuat tempat tinggal untuk kami.” Jawab Elisa: “Pergilah!” 3 Lalu berkatalah seorang: “Silakan, ikutlah dengan hamba-hambamu ini.” Jawabnya: “Baik aku akan ikut.” 4 Maka ikutlah ia dengan mereka. Setelah mereka sampai di sungai Yordan, merekapun menebang pohon-pohon. 5 Dan terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: “Wahai tuanku! Itu barang pinjaman!” 6 Tetapi berkatalah abdi Allah: “Ke mana jatuhnya?” Lalu orang itu menunjukkan tempat itu kepadanya. Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu dilemparkannya ke sana, maka timbullah mata kapak itu dibuatnya. 7 Lalu katanya: “Ambillah.” Orang itu mengulurkan tangannya dan mengambilnya.

(2Raj. 6:1-7)

 

Manusia Cenderung Mengingat Peristiwa Besar Saja

Hidup manusia dapat digambarkan sebagai narasi yang terdiri dari berbagai kepingan peristiwa. Namun, kita cenderung mengingat hal-hal yang besar saja. Buktinya, tanggal yang kita ingat selalu berkaitan dengan peristiwa yang dianggap besar, seperti: tanggal lahir, tanggal menikah, tanggal Kemerdekaan RI, dan sebagainya. Siapa yang mengingat tanggal terakhir kali kita tersandung? Jika sudah berlangsung lama dan tidak ada peristiwa besar seputar itu, pasti kita sudah melupakannya.

Demikian pula, kita cenderung mudah “mengingat” Tuhan ketika ada peristiwa besar. Di luar itu, kita merasa bahwa melibatkan Tuhan itu kok terlalu besar. “Kalau terkena stroke, wajar berdoa kepada Tuhan. Tetapi kalau cuma batuk-batuk ringan, masa sih perlu berdoa?”, mungkin kalimat semacam ini sempat terbersit dalam pikiran kita. Analoginya, kita tidak mungkin mengundang Presiden untuk meresmikan Lomba Tingkat RT pada tujuh belasan mendatang.

Akibatnya apa? Ketika dilanda pergumulan hidup, mungkin kita akan merasa sepertinya diri kita terlalu kecil untuk diperhatikan Allah. Atau juga dalam berdoa, mungkin kita tidak layak meminta Tuhan seperti para tokoh iman yang kita kenal. Tetapi sebenarnya pemikiran seperti ini keliru. Betul, Allah memang terlalu besar bagi kita. Bahkan dalam Yes. 40:15a tertulis: “Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca.” Tetapi, itu tidak menjadikan ada peristiwa yang terlalu kecil sehingga lolos dari perhatian Allah, termasuk permasalahan hidup kita.

Kisah Seorang Calon Nabi yang Mengalami Kesulitan

Kisah ini diawali dari sekumpulan calon nabi, yang akan membangun tempat tinggal yang baru karena tempat tinggal lama mereka tidak cukup lagi. Mungkin, pelayanan Elisa yang luar biasa begitu menginspirasi sehingga banyak orang bersedia menjadi pengikutnya (zaman itu memang ada pendidikan bagi para nabi, mungkin mirip sekolah tinggi teologi pada masa kini). Mereka lalu memohon peneguhan Elisa dan mengajaknya ikut. Singkat cerita, mereka pun pergi ke Sungai Yordan untuk menebang pohon.

Tiba-tiba, salah seorang di antara mereka berteriak panik karena mata kapaknya terjatuh ke dalam air. Mengapa? Mata kapak itu barang pinjaman dan perkakas dari logam pada saat itu harganya sangat mahal karena termasuk barang langka. Sangat berat bagi seorang pelayan Tuhan seperti dia kalau harus menggantinya.

Kemudian, dia berteriak kepada Elisa. Setelah ditunjukkan letak terjatuhnya mata kapak tersebut, Elisa lalu melemparkan sepotong kayu. Ajaib, mata kapak itu langsung terapung.

Allah Peduli Terhadap Persoalan-Persoalan Kecil

Sebenarnya, apa makna dari peristiwa itu? Kelihatannya, tidak ada sesuatu yang penting dan bisa menjadi pelajaran bagi kita dalam kisah ini. Kalau kita mengikuti kronologis pelayanan Elisa, ini adalah mukjizat keenam yang dia tunjukkan. Kisah ini diapit oleh dua peristiwa lainnya. Pertama, Elisa menolong Naaman, seorang panglima raja Aram. Kedua, terlepasnya bangsa Israel dari kepungan Aram. Dua kisah tersebut tentu merupakan peristiwa besar, dibanding hilangnya mata kapak yang dipinjam salah satu nabi muda. Tetapi mengapa peristiwa timbulnya mata kapak ini dicatat dalam Alkitab?

Kisah ini menunjukkan bahwa tidak ada hal yang terlalu kecil bagi Tuhan. Jika Tuhan peduli dengan panglima raja Aram, maka Dia juga peduli dengan seorang nabi muda yang tidak dikenal. Jika Tuhan peduli dengan urusan hidup matinya bangsa Israel, ternyata Tuhan juga peduli dengan urusan hilangnya mata kapak.

Allah Peduli Terhadap Hidup Anak-Anak-Nya

Mengapa Allah mau-maunya mengurusi hal-hal yang remeh seperti itu? Ingat, rombongan nabi itu adalah umat-Nya. Mereka bahkan berkomitmen untuk melayani Allah, yang telah memanggil mereka menjadi nabi. Mungkinkah Allah kemudian malah mengabaikan mereka? Demikian pula Allah juga tidak akan mungkin mengabaikan kita, anak-anak-Nya yang telah ditebus dengan darah Anak-Nya sendiri.

Kemudian, dengan keajaiban ini, Allah juga mengajarkan hal yang sangat penting kepada rombongan nabi itu. Pada waktu itu, banyak orang Israel yang menyimpang dan beribadah kepada Baal. Sangat mudah di tengah situasi seperti itu untuk kehilangan iman. Tetapi, Allah menunjukkan bahwa Dia sungguh-sungguh ada dan mempedulikan orang-orang yang setia kepada-Nya.

Jangan Pernah Merasa Persoalan Kita Terlalu Kecil untuk Diperhatikan Allah

Oleh sebab itu, apapun persoalan yang kita alami, jangan pernah merasa itu terlalu kecil sehingga luput dari perhatian Allah. Jangan pula kita merasa terlalu rendah untuk diperhatikan Allah. Mungkin kita tidak memiliki nama besar, belum pernah melakukan pelayanan yang luar biasa, dan bahkan mungkin sedang merasakan lemah iman karena masalah yang berat. Tetapi, itu semua tidak menjadikan diri kita luput dari perhatian Allah.

Seorang manusia dewasa memiliki sekitar 100.000 rambut. Bagi yang tidak memiliki masalah kesehatan, sekitar 100 helai rambut rontok secara alami. Pernahkah kita menghitungnya? Tuhan begitu memperhatikan kita sampai digambarkan jumlah rambut kita pun Dia tidak lewatkan (sumber: lifestyle.kompas.com)

Tuhan Yesus pernah berkata bahwa rambut kita pun terhitung semuanya: “Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit” (Luk. 12:6-7)!

Masihkah kita ragu bahwa Dia peduli terhadap setiap persoalan kita? Baik ketika ibu kita sedang berjuang melahirkan kita maupun ketika kita sedang membaca koran, Tuhan menyertai kita (pernah mendengar ada orang tiba-tiba meninggal waktu membaca koran karena terkena sakit jantung?). Kalau kita yakin bahwa Tuhanlah yang menyelamatkan kita setelah lolos dari kecelakaan yang menyebabkan mobil kita hancur, maka kita pun sudah sewajarnya yakin bahwa Tuhan jugalah yang membuat kita masih segar bugar setelah tadi pagi terciprat minyak waktu memasak.

Manfaat Rohani dari Kebiasaan Mengingat Allah dalam Peristiwa Kecil

Apapun persoalan hidup kita, belajarlah untuk mendoakannya pada Tuhan. Tidak ada perkara yang terlalu remeh bagi-Nya. Pengertian ini akan menghasilkan pertumbuhan rohani bagi diri kita. Dengan senantiasa mengingat Tuhan dalam peristiwa-peristiwa kecil, maka kita tidak akan kehabisan alasan untuk mengucap syukur kepada Tuhan. Selain itu, jika kita terbiasa memasrahkan diri kepada Tuhan untuk setiap perkara kecil, maka otot-otot iman kita telah terlatih untuk mempercayai-Nya ketika masalah besar tiba-tiba melanda hidup kita. Amin. ]]> http://studibiblika.id/2019/07/31/tidak-ada-perkara-yang-terlalu-remeh-bagi-allah-2raj-61-7/feed/ 0 159 Mukjizat-Mukjizat yang Dilakukan oleh Tuhan Yesus http://studibiblika.id/2019/06/14/mukjizat-mukjizat-yang-dilakukan-oleh-tuhan-yesus/ http://studibiblika.id/2019/06/14/mukjizat-mukjizat-yang-dilakukan-oleh-tuhan-yesus/#respond Fri, 14 Jun 2019 08:56:38 +0000 http://studibiblika.id/?p=84 Sepanjang hidup-Nya, Tuhan Yesus melakukan banyak mukjizat. Mukjizat-mukjizat tersebut dilakukan bukan untuk menyombongkan diri, tetapi sebagai cara untuk memberitahukan datangnya Kerajaan Allah dan tanda kasih Allah kepada umat-Nya (Luk. 4:18-21). Tidak semua mukjizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus tercatat dalam Alkitab. Tetapi, mukjizat-mukjizat yang tercatat dalam Alkitab sudah cukup untuk menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Yohanes menulis: “30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Yoh. 20:30-31).

Mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam Injil adalah:

  1. Mengubah air menjadi anggur (Yoh. 2:1-11)
  2. Meredakan angin ribut (Mat. 8:23-27; Mrk. 4:35-41; Luk. 8:22-25)
  3. Berjalan di atas air (Mat. 14:22-33; Mrk. 6:45-52; Yoh.6:17-21)
  4. Memberi makan lima ribu orang (Mat. 14:15-21; Mrk. 6:35-44; Luk. 9:12-17; Yoh. 6: 5-14)
  5. Memberi makan empat ribu orang (Mat. 15:32-38; Mrk. 8:1-9)
  6. Uang logam di mulut ikan (Mat. 17:24-27)
  7. Mengutuk pohon ara (Mat. 21:18-22; Mrk. 11:12-14, 20-24)
  8. Mukjizat penangkapan ikan yang pertama kali (Luk. 5:1-11)
  9. Mukjizat penangkapan ikan yang kedua kali (Yoh. 21:1-14)
  10. Menyembuhkan orang yang buta sejak lahir (Yoh. 9:1-41)
  11. Menyembuhkan orang buta yang bernama Bartimeus (Mat. 20:29-34; Mrk. 10:46-52; Luk. 18:35-43)
  12. Menyembuhkan orang buta di Betsaida (Mrk. 8:22-26)
  13. Menyembuhkan perempuan yang bungkuk selama 18 tahun karena dirasuki roh jahat (Luk. 13:10-17)
  14. Menyembuhkan orang yang sakit busung air (Luk. 14:1-6)
  15. Menyembuhkan perempuan yang sakit pendarahan (Mat. 9:20-22; Mrk. 5:25-34; Luk. 8:43-48)
  16. Menyembuhkan anak perempuan yang kerasukan setan (Mat. 15:21-28; Mrk. 7:24-30)
  17. Menyembuhkan sepuluh orang kusta (Luk. 17: 11-19)
  18. Menyembuhkan orang kusta di Genesaret (Mat. 8:1-4; Mrk. 1:40-45; Luk. 5:12-15)
  19. Menyembuhkan orang lumpuh (Mat. 9:1-8; Mrk. 2:1-12; Luk. 5:17-26)
  20. Menyembuhkan ibu mertua Petrus (Mat. 8:14-17; Mrk. 1:29-31; Luk. 4:38-39)
  21. Menyembuhkan orang yang tangannya mati sebelah (Mat. 12:9-13; Mrk. 3:1-5; Luk. 6:6-11)
  22. Menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan (Mat. 17:14-21; Mrk. 9:14-29; Luk. 9:37-42)
  23. Menyembuhkan seorang yang bisu dan tuli (Mrk. 7:31-37)
  24. Menyembuhkan seorang bisu yang kerasukan setan (Mat. 12:22; Luk. 11:14)
  25. Menyembuhkan dua orang buta (Mat. 9:27-31)
  26. Menyembuhkan seorang bisu (Mat. 9:32-33)
  27. Menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum (Mat. 8:5-13; Luk. 7:1-10)
  28. Menyembuhkan seorang hamba imam besar yang terpotong telinganya (Luk. 22:49-51)
  29. Menyembuhkan anak pegawai istana (Yoh. 4:46-54)
  30. Menyembuhkan orang yang lumpuh selama 38 tahun di kolam Betesda (Yoh. 5:1-16)
  31. Menyembuhkan orang yang buta sejak lahir (Yoh. 9:1-7)
  32. Mengusir roh jahat dan memasukkannya ke babi (Mat. 8:28-34; Mrk. 5:1-20; Luk. 8:26-39)
  33. Mengusir roh jahat yang merasuki seseorang di Kapernaum (Mrk. 1:23-27; Luk. 4:33-36)
  34. Membangkitkan Lazarus (Yoh. 11:1-45)
  35. Membangkitkan anak perempuan Yairus (Mat. 9:18-26; Mrk. 5:22-24, 35-43; Luk. 8:41-42, 49-56)
  36. Membangkitkan anak muda di Nain (Luk. 7:11-16)
]]>
http://studibiblika.id/2019/06/14/mukjizat-mukjizat-yang-dilakukan-oleh-tuhan-yesus/feed/ 0 84