{"id":2056,"date":"2022-07-19T12:47:38","date_gmt":"2022-07-19T05:47:38","guid":{"rendered":"https:\/\/studibiblika.id\/?p=2056"},"modified":"2022-07-19T12:47:44","modified_gmt":"2022-07-19T05:47:44","slug":"tafsiran-matius-625-34-hal-kekhawatiran","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/studibiblika.id\/2022\/07\/19\/tafsiran-matius-625-34-hal-kekhawatiran\/","title":{"rendered":"Tafsiran Matius 6:25-34: Hal Kekhawatiran"},"content":{"rendered":"\n

Hal kekhawatiran umum dialami oleh manusia di muka bumi ini. Sebagai orang Kristen, bagaimana kita harus mengatasinya? Belajarlah dari apa yang dikhotbahkan oleh Tuhan Yesus tentang kekhawatiran dalam Matius 6:25-34<\/strong> ini.<\/p>\n\n\n\n

TES PEMAHAMAN PRAKTIS<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Setujukah Anda dengan pernyataan-pernyataan berikut? Jawablah sekarang juga dan periksalah kembali apakah ada cara pandang yang diubahkan setelah mempelajari bagian Alkitab ini.<\/p>\n\n\n\n

Pernyataan<\/strong><\/td>Setuju\/Tidak Setuju<\/strong><\/td><\/tr>
1. Pada kasus-kasus tertentu dan dalam batas-batas yang tepat, perasaan khawatir dapat menimbulkan hasil yang baik.<\/td><\/td><\/tr>
2. Kita akan bebas dari kekhawatiran jika kita mendapat apa yang kita inginkan.<\/td><\/td><\/tr>
3. Perencanaan atas masa depan sangat perlu untuk dilakukan.<\/td><\/td><\/tr>
4. Fokus pada kekuatan diri, bukan pada kelemahan, akan membantu kita mengatasi kekhawatiran.<\/td><\/td><\/tr>
5. Terkadang Allah melepaskan penyertaan-Nya dalam rangka mendidik kita untuk berusaha semaksimal mungkin.<\/td><\/td><\/tr><\/tbody><\/table><\/figure>\n\n\n\n

PENGANTAR<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Khawatir merupakan salah satu perasaan yang umum menghinggapi orang-orang. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari khawatir tentang pekerjaan hingga pasangan. <\/p>\n\n\n\n

Namun tahukah Anda bahwa berdasarkan sebuah studi, mayoritas kekhawatiran yang kita miliki itu tidak terjadi. <\/p>\n\n\n\n

STRUKTUR<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Matius 6:25-34 bisa dibagi menjadi:<\/p>\n\n\n\n

  1. Prinsip mengenai kekhawatiran (ay. 25).<\/li>
  2. Contoh dari hidup dan makanan (ay. 26-27).<\/li>
  3. Contoh dari pakaian (ay. 28-30).<\/li>
  4. Tuhan memperhatikan segalanya (ay. 31-32).<\/li>
  5. Prioritas yang tepat (ay. 33).<\/li>
  6. Melenyapkan kekhawatiran (ay. 34).<\/li><\/ol>\n\n\n\n

    Bagian ini merupakan kelanjutan dari bagian sebelumnya yang mengajarkan tentang ketamakan akan kekayaan. Selain tidak boleh diperbudak oleh kekayaan (Mamon), kita juga tidak boleh khawatir akan berkekurangan.<\/p>\n\n\n\n

    PENGGALIAN AYAT<\/strong><\/p>\n\n\n\n

    I. Prinsip mengenai kekhawatiran (ay. 25)<\/span><\/strong><\/p>\n\n\n\n

    25<\/strong> \u201dKarena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?<\/p>\n\n\n\n