{"id":2334,"date":"2023-04-24T10:24:54","date_gmt":"2023-04-24T03:24:54","guid":{"rendered":"https:\/\/studibiblika.id\/?p=2334"},"modified":"2023-04-24T10:28:05","modified_gmt":"2023-04-24T03:28:05","slug":"diselamatkan-oleh-anugerah-ef-21-10","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/studibiblika.id\/2023\/04\/24\/diselamatkan-oleh-anugerah-ef-21-10\/","title":{"rendered":"Diselamatkan oleh Anugerah (Ef. 2:1-10)"},"content":{"rendered":"\n

Anugerah<\/em> adalah konsep yang hanya ada di dalam Kekristenan. Ketika agama dan kepercayaan lain mengajarkan bagaimana orang bisa diselamatkan, Alkitab justru mengajarkan bahwa tidak ada seorang pun yang layak diselamatkan. Semuanya berdosa dan layak mendapat murka Allah. Maka, Allah harus turun tangan dengan cara memberikan Anak-Nya yang tunggal sebagai kurban tebusan.<\/p>\n\n\n\n

Ketika agama dan kepercayaan lain mengajarkan bagaimana orang bisa diselamatkan, Alkitab justru mengajarkan bahwa tidak ada seorang pun yang layak diselamatkan. Semuanya berdosa dan layak mendapat murka Allah. Maka, Allah harus turun tangan dengan cara memberikan Anak-Nya yang tunggal sebagai kurban tebusan.<\/p>\n\n\n\n

Di dalam bagian ini, Paulus menjelaskan bahwa jemaat Efesus (termasuk kita) dulunya mati rohani (terpisah dari Allah). Mereka hidup dalam cara hidup dan standar moralitas dunia yang sudah tercemar oleh dosa dan dipengaruhi Iblis (ay. 1-3<\/strong>). Bahkan begitu cemarnya sehingga banyak orang yang merasa baik-baik saja dan mampu mengatasi dosa. Tetapi ketika kita memahami dosa dari sudut pandang Alkitab (1Yoh. 3:4<\/strong>), kita tidak bisa meremehkannya lagi. Sebaik-baiknya perbuatan manusia, semua sudah tercemar oleh dosa (Yes. 64:6<\/strong>) dan upah dosa adalah maut (Rm. 6:23; Kej. 2:17<\/strong>).<\/p>\n\n\n\n

Tetapi Allah (ini adalah frasa teologis yang penting<\/em>) memberikan anugerah supaya manusia bisa diselamatkan melalui persatuan dengan Kristus (ay. 4-7<\/strong>). Ketika Allah menyelamatkan (ay. 5, 8<\/strong>), terkandung makna bahwa Dia bertindak sehingga manusia bisa terlepas dari keadaan bahaya (dan manusia tidak bisa melepaskan dirinya sendiri), namun juga memberikan hidup yang baru. Ini seperti ketika Dia membawa bangsa Israel dari Mesir ke tanah Kanaan, yang menggambarkan keselamatan penuh yang diberikan oleh Tuhan Yesus pada orang-orang yang percaya pada-Nya (bnd. 1:3; 5:8<\/strong>).<\/p>\n\n\n\n

Kemudian, Paulus secara unik menggunakan kata anugerah<\/em> (Yun. charis<\/em>) bukan hanya berarti pemberian yang murah hati, tetapi juga ada tekanan bahwa itu diberikan tanpa memandang penerimanya layak atau tidak. Jadi, anugerah hanya bisa terjadi karena kasih Allah yang begitu besar (Mzm. 103:8<\/strong>). Sama sekali bukan karena kebaikan di dalam diri kita (ay. 8-9<\/strong>). Ini adalah konsep yang sangat radikal.<\/p>\n\n\n\n

Namun sebenarnya sejak Perjanjian Lama pun sudah terlihat adanya konsep anugerah. Misalnya, Allah menebus bangsa Israel padahal mereka tegar tengkuk (Ul. 7:7-8; 9:6<\/strong>). Hingga kini, kita pun masih terus dibuat heran mengapa Allah justru memberikan keselamatan bagi orang-orang yang tidak layak (termasuk kita sendiri!).<\/p>\n\n\n\n

Anugerahlah yang mentransformasi kita untuk melakukan perbuatan baik yang telah Allah rancangkan sejak kekekalan (ay. 10<\/strong>). Jadi, bukan berbuat baik untuk<\/em> memperoleh keselamatan tetapi justru karena telah<\/em> memperolehnya. Kita tidak lagi hidup dalam kuasa dosa, melainkan hidup berkenan bagi Pencipta dan Penebus kita. Amin.<\/p>\n\n\n\n

REFLEKSI<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Kita tidak berbagian apa-apa dalam keselamatan, kecuali dosa kita sendiri sehingga keselamatan itu dibutuhkan (Jonathan Edwards)<\/p>\n\n\n\n

PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN<\/strong><\/p>\n\n\n\n

1. Apa saja cara pandang atau gaya hidup Anda yang berlawanan dengan konsep anugerah? Minta ampunlah kepada Tuhan dan mohon kekuatan dari-Nya supaya Anda bisa berhenti melakukannya.<\/p>\n\n\n\n

2. Sebutkan orang yang kepadanya Anda bisa membagikan Kabar Baik tentang anugerah Tuhan ini. Nyatakan komitmen ini pada Tuhan.<\/p>\n\n\n\n

REFERENSI<\/strong><\/p>\n\n\n\n

1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.  2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, kamu menaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. 3 Sebenarnya dahulu kita semua juga termasuk di antara mereka, ketika kita hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kita yang jahat. Pada dasarnya kita adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. 4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, 5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita \u2014 oleh anugerah kamu diselamatkan \u2014 6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di surga, 7supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan anugerah-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. 8S ebab karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 9 itu bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri. 10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. (Ef. 2:1-10<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n

Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. (1Yoh. 3:4<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n

Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Rm. 6:23<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n

\u201ctetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.\u201d (Kej. 2:17<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam surga. (Ef. 1:3<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, (Ef. 5:8<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n

Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin. (Yes. 64:6<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n

TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. (Mzm. 103:8<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n

7  Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu  \u2014  bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa?  \u2014 8  tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir. (Ul. 7:7-8<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi ketahuilah, bahwa bukan karena jasa-jasamu TUHAN, Allahmu, memberikan kepadamu negeri yang baik itu untuk diduduki. Sesungguhnya engkau bangsa yang tegar tengkuk!” (Ul. 9:6<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n

Baca juga:<\/p>\n\n\n\n

Pakaian, Dosa, dan Anugerah | STUDIBIBLIKA.ID<\/a><\/p>\n\n\n\n

Adakah Dosa yang Tidak Diampuni Tuhan? | STUDIBIBLIKA.ID<\/a><\/p>\n\n\n\n

Apakah artinya bahwa keselamatan adalah anugerah dari Allah? (gotquestions.org)<\/a><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Anugerah adalah konsep yang hanya ada di dalam Kekristenan. Ketika agama dan kepercayaan lain mengajarkan bagaimana orang bisa<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":2335,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_bbp_topic_count":0,"_bbp_reply_count":0,"_bbp_total_topic_count":0,"_bbp_total_reply_count":0,"_bbp_voice_count":0,"_bbp_anonymous_reply_count":0,"_bbp_topic_count_hidden":0,"_bbp_reply_count_hidden":0,"_bbp_forum_subforum_count":0,"_mi_skip_tracking":false,"jetpack_post_was_ever_published":false,"jetpack_publicize_message":"","jetpack_is_tweetstorm":false,"jetpack_publicize_feature_enabled":true,"jetpack_social_post_already_shared":true,"jetpack_social_options":{"image_generator_settings":{"template":"highway","enabled":false}}},"categories":[96],"tags":[344,649,345,425],"jetpack_publicize_connections":[],"aioseo_notices":[],"jetpack_featured_media_url":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2023\/04\/peter-conlan-LEgwEaBVGMo-unsplash.jpg?fit=640%2C427&ssl=1","jetpack-related-posts":[{"id":1917,"url":"https:\/\/studibiblika.id\/2022\/01\/12\/hiduplah-dalam-prinsip-hadiah-bukan-upah-rm-41-8\/","url_meta":{"origin":2334,"position":0},"title":"Hiduplah dalam Prinsip Hadiah, Bukan Upah (Rm. 4:1-8)","date":"January 12, 2022","format":false,"excerpt":"Abraham merupakan tokoh sentral dalam agama-agama samawi (Kristen, Islam, dan Yahudi). Para penganut agama-agama samawi mengenal kisah ketaatan yang ditunjukkan oleh Abraham. Namun demikian, terdapat keunikan dalam cara pandang Kekristenan. Keunikan ini tidak hanya memisahkan doktrin Kekristenan dengan yang lainnya, tetapi juga memisahkan cara hidup orang-orang Kristen dengan yang lainnya.\u2026","rel":"","context":"In "Renungan"","img":{"alt_text":"","src":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2022\/01\/edgar-soto-1HIKnKtXEU0-unsplash.jpg?fit=640%2C427&ssl=1&resize=350%2C200","width":350,"height":200},"classes":[]},{"id":1900,"url":"https:\/\/studibiblika.id\/2022\/01\/06\/yesus-gembala-yang-baik-bagian-kedua-yoh-1014-15\/","url_meta":{"origin":2334,"position":1},"title":"Yesus Gembala yang Baik: Bagian Kedua (Yoh. 10:14-15)","date":"January 6, 2022","format":false,"excerpt":"\u201cApakah Kekristenan adalah sebuah agama?\u201d KBBI menjabarkan agama sebagai \u201cajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.\u201d Menurut definisi ini, Kekristenan bisa digolongkan sebagai agama. Namun demikian, ada perbedaan mendasar antara Kekristenan dengan\u2026","rel":"","context":"In "Renungan"","img":{"alt_text":"","src":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2022\/01\/hani-pirzadian-wwmbzNMvF3I-unsplash.jpg?fit=640%2C427&ssl=1&resize=350%2C200","width":350,"height":200},"classes":[]},{"id":2187,"url":"https:\/\/studibiblika.id\/2022\/09\/26\/adakah-dosa-yang-tidak-diampuni-tuhan\/","url_meta":{"origin":2334,"position":2},"title":"Adakah Dosa yang Tidak Diampuni Tuhan?","date":"September 26, 2022","format":false,"excerpt":"Doktrin pengampunan dosa merupakan konsep yang sangat menonjol dalam Kekristenan. Bahkan, doktrin ini merupakan salah satu hal yang menjadi \"daya tarik\" bagi banyak orang untuk mulai belajar Alkitab dan mengenal Kristus (tentu saja, orang yang benar-benar bertobat akan menjadikan Kristus sebagai Tuhan, bukan sekadar mau diampuni dosanya). Semua Dosa Diampuni\u2026","rel":"","context":"In "Artikel"","img":{"alt_text":"","src":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2022\/09\/dawn-mcdonald-nP7C3F9nD2M-unsplash.jpg?fit=640%2C427&ssl=1&resize=350%2C200","width":350,"height":200},"classes":[]},{"id":1076,"url":"https:\/\/studibiblika.id\/2020\/11\/10\/gembala-yang-senantiasa-mencari-domba-nya-yang-terhilang-luk-151-7\/","url_meta":{"origin":2334,"position":3},"title":"Gembala yang Senantiasa Mencari Domba-Nya yang Terhilang (Luk. 15:1-7)","date":"November 10, 2020","format":false,"excerpt":"1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. 2 Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: \"Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.\" 3 Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: 4 \"Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba,\u2026","rel":"","context":"In "Renungan"","img":{"alt_text":"","src":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2020\/11\/joseph-d-mello-4xa_9G0h8Pc-unsplash.jpg?fit=640%2C427&ssl=1&resize=350%2C200","width":350,"height":200},"classes":[]},{"id":290,"url":"https:\/\/studibiblika.id\/2019\/08\/10\/resensi-buku-kenalkan-yesus-pada-mereka-mengajarkan-injil-kepada-anak-anak\/","url_meta":{"origin":2334,"position":4},"title":"Kenalkan Yesus pada Mereka: Mengajarkan Injil kepada Anak-Anak","date":"August 10, 2019","format":false,"excerpt":"Jack Klumpenhower, Kenalkan Yesus pada Mereka: Mengajarkan Injil kepada Anak-Anak (Terj.). Jakarta: Momentum, 2014. ix + 292 hlm.; 14,00 x 21,00 cm. \u00a0 Apa yang seharusnya diajarkan kepada anak-anak Kristen? Bagi Klumpenhower, yang terutama adalah Injil. Mungkin bagi sebagian orang, pemikiran ini terlihat sederhana. Akan tetapi, karena banyak gereja dan\u2026","rel":"","context":"In "Resensi"","img":{"alt_text":"","src":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/11-5.jpg?fit=400%2C300&ssl=1&resize=350%2C200","width":350,"height":200},"classes":[]},{"id":798,"url":"https:\/\/studibiblika.id\/2020\/04\/09\/9-kebohongan-yang-biasa-dipercayai-orang-orang-kristen\/","url_meta":{"origin":2334,"position":5},"title":"9 Kebohongan yang Biasa Dipercayai Orang-Orang Kristen","date":"April 9, 2020","format":false,"excerpt":"Baru-baru ini saya menyelesaikan satu buku yang sangat menarik. Judulnya: 9 Common Lies Christians Believe - and Why God's Truth is Infinitely Better (Multnomah, 2019). Buku ini dikarang oleh Michael Shane Pruitt, seorang penginjil dan pengajar Alkitab yang artikel-artikelnya sering dimuat dalam situs-situs Kristen populer. Sumber gambar: amazon.com Salah satu\u2026","rel":"","context":"In "Kutipan Buku"","img":{"alt_text":"","src":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/anita-jankovic-_f2nLuBwk8Q-unsplash-scaled.jpg?fit=1200%2C800&ssl=1&resize=350%2C200","width":350,"height":200},"classes":[]}],"amp_enabled":true,"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2334"}],"collection":[{"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2334"}],"version-history":[{"count":2,"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2334\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":2338,"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2334\/revisions\/2338"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2335"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2334"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2334"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2334"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}