{"id":2662,"date":"2024-01-02T07:23:04","date_gmt":"2024-01-02T00:23:04","guid":{"rendered":"https:\/\/studibiblika.id\/?p=2662"},"modified":"2024-01-02T07:23:07","modified_gmt":"2024-01-02T00:23:07","slug":"diselamatkan-untuk-melayani-tuhan-luk-168-75","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/studibiblika.id\/2024\/01\/02\/diselamatkan-untuk-melayani-tuhan-luk-168-75\/","title":{"rendered":"Diselamatkan untuk Melayani Tuhan (Luk. 1:68-75)"},"content":{"rendered":"\n
Sebagai orang Kristen, kita tentu mengerti bahwa pelayanan adalah panggilan yang mulia. Sering dikatakan pula bahwa pelayanan adalah jantung kehidupan orang Kristen. Sayangnya, tidak sedikit pula orang Kristen yang kaget dengan \u201conak dan duri\u201d di tengah pelayanan yang tidak mereka perkirakan. Hal itu membuat semangat pelayanan mereka memudar. Bahkan, meninggalkan pelayanan karena mengalami kepahitan.<\/p>\n\n\n\n
Untuk mengatasinya, mari kita merenungkan kembali dua pertanyaan reflektif yang penting. Mengapa kita melayani? Bagaimana kita melayani?<\/p>\n\n\n\n
WAWASAN DUNIA ALKITAB<\/p>\n\n\n\n
Kita akan belajar dari seorang pelayan Tuhan yang setia, yaitu Imam Zakharia. Dia adalah ayah dari Yohanes Pembaptis, sang pembuka jalan bagi pelayanan Mesias. Zakharia hidup ketika orang-orang Yahudi ada di bawah kekuasaan Roma. Sampai saat itu, orang-orang Yahudi masih menanti-nantikan datangnya Mesias, yang telah dijanjikan dalam kitab suci.<\/p>\n\n\n\n
Inilah konteks yang sedang digambarkan oleh Lukas ketika membuka Injilnya dengan beberapa nyanyian pujian menyambut kedatangan Mesias. Salah satunya, bagian yang menjadi bacaan kita ini. Nyanyian pujian ini dikenal dengan Benedictus<\/em> (dari bahasa Latin yang diambil dari kata pertamanya, blessed<\/em> atau terpujilah<\/em>). Ini adalah ungkapan syukur atas penggenapan janji Tuhan kepada Israel dengan memberikan Mesias dan anaknya nanti akan berbagian dalam pelayanan Mesias di muka bumi ini.<\/p>\n\n\n\n Mengapa Kita Melayani?<\/strong><\/p>\n\n\n\n Zakharia mengucap syukur karena sekali lagi Tuhan melawat dan melepaskan umat-Nya dari tangan musuh (ay. 68, 71, 74<\/strong>). Ini seperti yang dilakukan Tuhan ketika dengan kuasa-Nya (\u201ctanduk\u201d, ay. 69<\/strong>) mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir dan dari pembuangan di Babel. Untuk apa? Bukan untuk menikmati duniawi, tetapi untuk melayani Tuhan (Kel. 7:16; <\/strong>di surga pun kita akan melayani Tuhan, Why. 7:15a<\/strong>). Jadi, kita tidak hanya dipanggil untuk diselamatkan, tetapi juga melayani Tuhan.<\/p>\n\n\n\n Dari sini kita melihat bahwa melayani adalah anugerah, karena Tuhan sendiri yang melayakkan kita (sampai-sampai harus mengurbankan Anak-Nya). Pelayanan kita harus berasal dari Kristus, dilakukan oleh kekuatan Kristus, dan dipersembahkan bagi kemuliaan Kristus. Jadikanlah Kristus sebagai pusat pelayanan kita, maka kita tidak akan mudah goyah oleh tantangan.<\/p>\n\n\n\n Bagaimana Kita Melayani?<\/strong><\/p>\n\n\n\n Kemudian, ada satu kata penting di sini, yaitu latreu\u014d<\/em><\/strong> (ay. 74<\/strong>). Artinya, \u2018beribadah, (TB)\/\u2019mengabdi\u2019 (BIMK)\/\u2019melayani\u2019 (Inggris). Di dalam Perjanjian Baru, maknanya meluas. Dari yang tadinya terpusat di Bait Allah, menjadi dilakukan di mana saja, kapanpun waktunya. Jadi, pelayanan kita bukan hanya apa yang kita lakukan di gereja, tetapi 24 jam waktu kita haruslah digunakan untuk melayani Tuhan (1Kor. 10:31<\/strong>). Lakukan teladan Tuhan Yesus di Injil Lukas, yang tidak hanya berada di Bait Allah, tetapi juga keluar menjangkau orang yang terhilang, berempati pada yang hancur hatinya, dan menjadi berkat dengan melayani sesama.<\/p>\n\n\n\n Marilah kita arahkan orientasi kembali hidup kita sehingga apapun yang kita lakukan, baik pelayanan di gereja, pekerjaan di kantor, usaha, atau kehidupan rumah tangga, sebagai sarana untuk melayani Tuhan. Niscaya, kita akan mendapatkan sukacita yang jauh lebih besar dibanding apapun. Mirip dengan Zakheus, yang setelah bertemu Tuhan Yesus, tidak lagi diperbudak oleh harta dan kekuasaan, tetapi mendapat kemerdekaan untuk melayani Tuan yang baru, yang telah menebus hidupnya. Amin.<\/p>\n\n\n\n REFLEKSI<\/p>\n\n\n\n Sebagai tambahan setelah kita diselamatkan, panggilan Kristen adalah panggilan untuk melayani (R. Scott Pace)<\/p>\n\n\n\n PERTANYAAN DISKUSI<\/p>\n\n\n\n REFERENSI AYAT ALKITAB<\/p>\n\n\n\n 68 Terpujilah Tuhan, Allah Israel,<\/p>\n\n\n\n sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya,<\/p>\n\n\n\n 69 Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita<\/p>\n\n\n\n di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,<\/p>\n\n\n\n 70 \u2014seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala<\/p>\n\n\n\n oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus\u2014<\/p>\n\n\n\n 71 untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita<\/p>\n\n\n\n dan dari tangan semua orang yang membenci kita,<\/p>\n\n\n\n 72 untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita<\/p>\n\n\n\n dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus,<\/p>\n\n\n\n 73 yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita,<\/p>\n\n\n\n 74 supaya kita, terlepas dari tangan musuh,<\/p>\n\n\n\n dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut,<\/p>\n\n\n\n 75 dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. (Luk. 1:68-75<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan. (Kel. 7:16<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n 15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. (Why. 7:15a<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. (1Kor. 10:31<\/strong>)<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Sebagai orang Kristen, kita tentu mengerti bahwa pelayanan adalah panggilan yang mulia. Sering dikatakan pula bahwa pelayanan adalah<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":2663,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_bbp_topic_count":0,"_bbp_reply_count":0,"_bbp_total_topic_count":0,"_bbp_total_reply_count":0,"_bbp_voice_count":0,"_bbp_anonymous_reply_count":0,"_bbp_topic_count_hidden":0,"_bbp_reply_count_hidden":0,"_bbp_forum_subforum_count":0,"_monsterinsights_skip_tracking":false,"_monsterinsights_sitenote_active":false,"_monsterinsights_sitenote_note":"","_monsterinsights_sitenote_category":0,"jetpack_post_was_ever_published":false,"_jetpack_newsletter_access":"","_jetpack_newsletter_tier_id":0,"footnotes":"","jetpack_publicize_message":"","jetpack_is_tweetstorm":false,"jetpack_publicize_feature_enabled":true,"jetpack_social_post_already_shared":true,"jetpack_social_options":{"image_generator_settings":{"template":"highway","enabled":false}}},"categories":[96],"tags":[425,744,188,745,62],"jetpack_publicize_connections":[],"aioseo_notices":[],"jetpack_sharing_enabled":true,"jetpack_featured_media_url":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2024\/01\/jason-hogan-YyFwUKzv5FM-unsplash.jpg?fit=640%2C427&ssl=1","jetpack-related-posts":[{"id":2170,"url":"https:\/\/studibiblika.id\/2022\/09\/07\/menderita-demi-injil-2kor-63-10\/","url_meta":{"origin":2662,"position":0},"title":"Menderita Demi Injil (2Kor. 6:3-10)","author":"admin","date":"September 7, 2022","format":false,"excerpt":"Dewasa ini ada beberapa pengkhotbah, terutama di kalangan anak muda, yang berusaha untuk tampil secara total. Mereka menyiapkan set panggung, pakaian, dan penampilan semenarik mungkin sesuai dengan isi khotbahnya. Kesungguhan tersebut patut diapresiasi. Apalagi, dengan alasan bahwa mereka ingin menarik minat para generasi milenial dan generasi Z. Namun, apa yang\u2026","rel":"","context":"In "Renungan"","block_context":{"text":"Renungan","link":"https:\/\/studibiblika.id\/category\/renungan\/"},"img":{"alt_text":"","src":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2022\/09\/maja-kochanowska-YslVSKPZe0E-unsplash.jpg?fit=640%2C427&ssl=1&resize=350%2C200","width":350,"height":200,"srcset":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2022\/09\/maja-kochanowska-YslVSKPZe0E-unsplash.jpg?fit=640%2C427&ssl=1&resize=350%2C200 1x, https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2022\/09\/maja-kochanowska-YslVSKPZe0E-unsplash.jpg?fit=640%2C427&ssl=1&resize=525%2C300 1.5x"},"classes":[]},{"id":377,"url":"https:\/\/studibiblika.id\/2019\/09\/23\/khotbah-luk-5-1-11-kunci-kesetiaan-pelayan-tuhan\/","url_meta":{"origin":2662,"position":1},"title":"Kunci Kesetiaan Seorang Pelayan Tuhan (Luk. 5:1-11)","author":"admin","date":"September 23, 2019","format":false,"excerpt":"1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.\u00a02 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. 3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan\u00a0perahunya\u2026","rel":"","context":"In "Renungan"","block_context":{"text":"Renungan","link":"https:\/\/studibiblika.id\/category\/renungan\/"},"img":{"alt_text":"","src":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/11-2.jpg?fit=800%2C674&ssl=1&resize=350%2C200","width":350,"height":200,"srcset":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/11-2.jpg?fit=800%2C674&ssl=1&resize=350%2C200 1x, https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/11-2.jpg?fit=800%2C674&ssl=1&resize=525%2C300 1.5x, https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/11-2.jpg?fit=800%2C674&ssl=1&resize=700%2C400 2x"},"classes":[]},{"id":2255,"url":"https:\/\/studibiblika.id\/2022\/12\/17\/hidup-melayani-tuhan-mat-2020-28\/","url_meta":{"origin":2662,"position":2},"title":"Hidup Melayani Tuhan (Mat. 20:20-28)","author":"admin","date":"December 17, 2022","format":false,"excerpt":"Ungkapan \u201cTuhan akan mengangkat kita menjadi kepala, bukan ekor\u201d atau \u201cTuhan akan mempromosikan kita ketika kita setia kepada-Nya\u201d mungkin sering kita dengar dalam percakapan di antara orang-orang Kristen. Pernyataan ini tidak sepenuhnya keliru, namun bisa menjerumuskan orang-orang Kristen untuk ingin selalu meraih posisi terhormat. Sikap seperti ini sangat berbeda dengan\u2026","rel":"","context":"In "Renungan"","block_context":{"text":"Renungan","link":"https:\/\/studibiblika.id\/category\/renungan\/"},"img":{"alt_text":"","src":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2022\/12\/pawel-furman-jo21H-4lYFU-unsplash.jpg?fit=640%2C427&ssl=1&resize=350%2C200","width":350,"height":200,"srcset":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2022\/12\/pawel-furman-jo21H-4lYFU-unsplash.jpg?fit=640%2C427&ssl=1&resize=350%2C200 1x, https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2022\/12\/pawel-furman-jo21H-4lYFU-unsplash.jpg?fit=640%2C427&ssl=1&resize=525%2C300 1.5x"},"classes":[]},{"id":970,"url":"https:\/\/studibiblika.id\/2020\/08\/27\/terlalu-sibuk-justru-harus-berdoa-luk-515-16\/","url_meta":{"origin":2662,"position":3},"title":"Terlalu Sibuk? Justru Harus Berdoa (Luk. 5:15-16)","author":"admin","date":"August 27, 2020","format":false,"excerpt":"https:\/\/open.spotify.com\/episode\/2BAvMBXoK6yxUNLs9ufLOp?si=0ehgUEhNSvCSqf2R6WgrIw 15 Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. 16 Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.\u00a0(Luk. 5:15-16) Judul renungan ini sebenarnya saya ambil dari judul sebuah buku karangan seorang pendeta\u2026","rel":"","context":"In "Renungan"","block_context":{"text":"Renungan","link":"https:\/\/studibiblika.id\/category\/renungan\/"},"img":{"alt_text":"","src":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/marvin-meyer-SYTO3xs06fU-unsplash-scaled.jpg?fit=1200%2C800&ssl=1&resize=350%2C200","width":350,"height":200,"srcset":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/marvin-meyer-SYTO3xs06fU-unsplash-scaled.jpg?fit=1200%2C800&ssl=1&resize=350%2C200 1x, https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/marvin-meyer-SYTO3xs06fU-unsplash-scaled.jpg?fit=1200%2C800&ssl=1&resize=525%2C300 1.5x, https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/marvin-meyer-SYTO3xs06fU-unsplash-scaled.jpg?fit=1200%2C800&ssl=1&resize=700%2C400 2x, https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2020\/08\/marvin-meyer-SYTO3xs06fU-unsplash-scaled.jpg?fit=1200%2C800&ssl=1&resize=1050%2C600 3x"},"classes":[]},{"id":106,"url":"https:\/\/studibiblika.id\/2019\/06\/21\/upah-melayani-tuhan\/","url_meta":{"origin":2662,"position":4},"title":"Apakah Melayani Tuhan Ada Upahnya?","author":"admin","date":"June 21, 2019","format":false,"excerpt":"Banyak orang Kristen yang bertanya: \u201cApakah kita akan menerima upah karena melayani Tuhan? Bukankah di surga nanti kita bertemu Tuhan dan itu sudah cukup?\u201d, \u201cApakah ada bedanya upah di surga antara orang Kristen yang giat melayani Tuhan dengan yang bermalas-malasan saja?\u201d Pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu dijawab supaya kita mampu menjalani kehidupan\u2026","rel":"","context":"In "Artikel"","block_context":{"text":"Artikel","link":"https:\/\/studibiblika.id\/category\/artikel\/"},"img":{"alt_text":"","src":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2019\/06\/11.jpg?fit=1200%2C628&ssl=1&resize=350%2C200","width":350,"height":200,"srcset":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2019\/06\/11.jpg?fit=1200%2C628&ssl=1&resize=350%2C200 1x, https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2019\/06\/11.jpg?fit=1200%2C628&ssl=1&resize=525%2C300 1.5x, https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2019\/06\/11.jpg?fit=1200%2C628&ssl=1&resize=700%2C400 2x, https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2019\/06\/11.jpg?fit=1200%2C628&ssl=1&resize=1050%2C600 3x"},"classes":[]},{"id":259,"url":"https:\/\/studibiblika.id\/2019\/08\/08\/khotbah-hag-2-jangan-menyerah-dalam-menghadapi-tantangan\/","url_meta":{"origin":2662,"position":5},"title":"Jangan Menyerah dalam Menghadapi Tantangan Pelayanan (Hag. 2:1-10)","author":"admin","date":"August 8, 2019","format":false,"excerpt":"1 Pada hari yang kedua puluh empat dalam bulan yang keenam. Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, 2 dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal dua puluh satu bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya: 3 \"Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin\u2026","rel":"","context":"In "Renungan"","block_context":{"text":"Renungan","link":"https:\/\/studibiblika.id\/category\/renungan\/"},"img":{"alt_text":"","src":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/11-7.jpg?fit=1200%2C675&ssl=1&resize=350%2C200","width":350,"height":200,"srcset":"https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/11-7.jpg?fit=1200%2C675&ssl=1&resize=350%2C200 1x, https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/11-7.jpg?fit=1200%2C675&ssl=1&resize=525%2C300 1.5x, https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/11-7.jpg?fit=1200%2C675&ssl=1&resize=700%2C400 2x, https:\/\/i0.wp.com\/studibiblika.id\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/11-7.jpg?fit=1200%2C675&ssl=1&resize=1050%2C600 3x"},"classes":[]}],"amp_enabled":true,"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2662"}],"collection":[{"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2662"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2662\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":2664,"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2662\/revisions\/2664"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2663"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2662"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2662"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/studibiblika.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2662"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}\n