kehidupan | STUDIBIBLIKA.ID https://studibiblika.id Informasi Seputar Alkitab dan Dunia Pelayanan Kristen Wed, 18 Oct 2023 05:40:15 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.2.3 https://i0.wp.com/studibiblika.id/wp-content/uploads/2019/08/cropped-icon_512.png?fit=32%2C32&ssl=1 kehidupan | STUDIBIBLIKA.ID https://studibiblika.id 32 32 163375744 Ayat-Ayat Alkitab untuk Ulang Tahun https://studibiblika.id/2023/10/18/ayat-ayat-alkitab-untuk-ulang-tahun/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=ayat-ayat-alkitab-untuk-ulang-tahun https://studibiblika.id/2023/10/18/ayat-ayat-alkitab-untuk-ulang-tahun/#respond Wed, 18 Oct 2023 05:40:13 +0000 https://studibiblika.id/?p=2576 Memperingati hari ulang tahun merupakan tradisi yang juga umum dilakukan oleh orang-orang Kristen. Ayat-ayat Alkitab berikut dapat membantu

The post Ayat-Ayat Alkitab untuk Ulang Tahun first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
Memperingati hari ulang tahun merupakan tradisi yang juga umum dilakukan oleh orang-orang Kristen. Ayat-ayat Alkitab berikut dapat membantu kita untuk merenungkan kasih Allah dan kehidupan yang telah kita jalani di tahun-tahun yang telah lewat. Selain itu, menguatkan kita untuk menapaki hari esok.

  1. 24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; 25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; 26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. (Bil. 6:24-26)
  2. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa. (Mzm. 16:11)
  3. Kiranya diberikan-Nya kepadamu apa yang kaukehendaki dan dijadikan-Nya berhasil apa yang kaurancangkan. (Mzm. 20:5)
  4. Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya. (Mzm. 24:7)
  5. 3 Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, 4 dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. 5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; (Mzm. 37:3-5)
  6. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. (Mzm. 90:12)
  7. sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. (Mzm. 91:11)
  8. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku. (Mzm. 91:16)
  9. Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya! (Mzm. 118:24)
  10. 1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; 2 Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. 3 Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. 4 Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN. 5 Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku. 6 Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya. 7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? 8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. 9 Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, 10 juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. 11 Jika aku berkata: “Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,” 12 maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang. 13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. 14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. 15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; 16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. 17 Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! 18 Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau. 19 Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah, sehingga menjauh dari padaku penumpah-penumpah darah, 20 yang berkata-kata dusta terhadap Engkau, dan melawan Engkau dengan sia-sia. 21 Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Engkau? 22 Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku. 23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; 24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal! (Mzm. 139)
  11. 10 Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. 11 Karena oleh aku umurmu diperpanjang, dan tahun-tahun hidupmu ditambah. (Ams. 9:10-11)
  12. Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yer. 29:11)
  13. 22 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, 23 selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Rat. 3:22-23)
  14. TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai (Zef. 3:17)
  15. Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. (Yoh. 16:21)
  16. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. (Ef. 2:10)
The post Ayat-Ayat Alkitab untuk Ulang Tahun first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2023/10/18/ayat-ayat-alkitab-untuk-ulang-tahun/feed/ 0 2576
Di Luar Tuhan, Hidup Tidak Akan Berarti (Pkh. 1:1-11) https://studibiblika.id/2021/10/24/di-luar-tuhan-hidup-tidak-akan-berarti-pkh-11-11/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=di-luar-tuhan-hidup-tidak-akan-berarti-pkh-11-11 https://studibiblika.id/2021/10/24/di-luar-tuhan-hidup-tidak-akan-berarti-pkh-11-11/#respond Sun, 24 Oct 2021 09:51:02 +0000 https://studibiblika.id/?p=1603 Apakah Anda mengenal William Sidis? Terlahir dari ayah yang seorang ilmuwan dan ibu keturunan Yahudi-Rusia, Sidis tumbuh sebagai

The post Di Luar Tuhan, Hidup Tidak Akan Berarti (Pkh. 1:1-11) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
Apakah Anda mengenal William Sidis? Terlahir dari ayah yang seorang ilmuwan dan ibu keturunan Yahudi-Rusia, Sidis tumbuh sebagai anak jenius. IQ-nya kira-kira 260. Dinobatkan sebagai seorang yang paling cerdas yang pernah ada. Umur 11 sudah menjadi mahasiswa Harvard. Menguasai kurang lebih 40 bahasa.    Dengan potensi yang demikian besar, Anda tentu mungkin membayangkan Sidis menjadi “orang besar.”

Namun dugaan Anda ini keliru. Seumur hidupnya, Sidis hanya kerja serabutan. Tidak pernah meninggalkan “jejak” yang diingat dunia. Dia juga tertekan dengan pola pendidikan ayahnya, yang menginginkannya menjadi “orang besar.” Tragisnya, dia mati dalam kemiskinan dan kesendirian.

Melihat kisah William Sidis, kita mungkin akan merasa betapa sia-sianya hidupnya. Dia membuang-buang potensinya yang besar. Namun apakah jika seseorang bisa memanfaatkan potensinya dan meraih kesuksesan, hidupnya akan bermakna? Ternyata tidak juga. Dunia penuh dengan kisah orang-orang yang tetap merasa depresi walaupun mereka sedang berada di puncak kejayaan mereka.

Jika demikian, bagaimana kita harus menjalani hidup ini supaya bermakna? Pertanyaan semacam ini pernah dipikirkan oleh orang-orang pada masa lampau. Salah satunya, apa yang dituliskan dalam kitab Pengkhotbah.

Kitab ini dibuka dengan memaparkan sebuah fenomena yang “menakutkan” tentang hidup manusia. Yaitu, hidup manusia sebenarnya fana (sementara dan tidak kekal). Pengkhotbah menggambarkannya dengan istilah hebel (diterjemahkan sebagai “kesia-siaan”).

Secara literal, hebel bisa diartikan sebagai uap atau nafas. Secara metaforis, hebel bisa diartikan sebagai kesia-siaan (meaningless) atau kesementaraan (temporary). Arti yang kedua lebih sesuai dengan konteks kitab ini. Hidup seperti uap, yang mudah hilang dan kita tidak akan menemukan apapun yang sejati di dalamnya.

Apapun yang kita kejar dalam dunia ini semuanya fana. Kita mungkin pernah kenal dengan orang-orang yang merasa sedang mengerjakan sesuatu yang sangat penting. Seolah-olah, nasib dunia ada di genggaman mereka. Tetapi benarkah demikian?

Pada masa pandemi Covid-19 ini kita melihat banyak proyek yang dibatalkan. Banyak “orang penting” yang meninggal dunia. Ternyata, dunia tetap berjalan seperti biasa. Seperti yang dikatakan Pengkhotbah, “matahari tetap terbit dan terbenam, angin tetap berputar, dan air tetap mengalir ke laut” (ay. 5-7). Sementara itu, manusia datang dan pergi (ay. 4). Kebanyakan dari kita tidak akan diingat bahkan oleh orang-orang yang hidup setelah kita (ay. 11).

Panca indra kita pun tidak akan pernah terpuaskan oleh hobi, makanan, tempat-tempat eksotik, dan lainnya (ay. 8). Lalu apapun pencapaian kita, itu juga bukan sesuatu yang baru (ay. 9-10). Selalu saja ada orang-orang di masa lampau yang telah memikirkan cikal bakalnya.

Inilah yang menjadi inti pembicaraan Pengkhotbah dalam bagian ini. Jika hanya fokus pada dunia ini (dan terlepas dari Tuhan), manusia tidak akan menemukan hidup yang bermakna. Oleh sebab itu, untuk dapat menjalani hidup yang bermakna, kita harus memprioritaskan Tuhan (“takut akan Tuhan” dalam Pkh. 12:13 dan “melakukan perintah-Nya” dalam Mat. 6:33 BIMK).

Memprioritaskan Tuhan bukan menjadikan kita sebagai orang Kristen yang “ahli surga” dan mengabaikan urusan sehari-hari. Tetapi, bagaimana Kristus menjadi pusat dari segala yang kita kerjakan. Tetap lakukan kegiatan dan panggilan hidup sehari-hari. Tetapi yakinkanlah bahwa itu semua kita lakukan dalam koridor kehendak Tuhan dan untuk memuliakan Tuhan.

Paulus mengatakan bahwa kita memang tadinya “terpenjara” dalam kesia-siaan. Tetapi, Kristus telah memerdekakan kita (Rm. 8:20-21). Oleh sebab itu, marilah kita memandang bahwa hidup adalah anugerah Tuhan (Pkh. 3:13). Dia tidak hanya menciptakan kita segambar dengan-Nya. Tetapi juga menebus kita dengan darah Anak-Nya. Maka, jalanilah hidup ini selaras dengan agenda Tuhan, yang telah tertulis dalam Alkitab. Amin.

REFLEKSI

Hidup hanya sekali dan itu pun cepat berlalu; hanya apa yang kita lakukan bagi Kristuslah yang akan bertahan (C.T. Studd)

PERTANYAAN RENUNGAN

1. Bagaimana membedakan bahwa kita sedang mengerjakan kehendak Tuhan atau keinginan diri sendiri?

2. Jika Tuhan berkata bahwa Anda hanya memiliki sisa hidup sehari lagi, apa yang akan Anda lakukan? Mengapa?

Ayat-Ayat Alkitab

1 Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem. 2 Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. 3 Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? 4 Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada. 5 Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. 6 Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. 7 Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu. 8 Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar. 9 Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. 10 Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: “Lihatlah, ini baru!”? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada. 11 Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datangpun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya. (Pkh. 1:1-11)

Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah. (Pkh. 3:13)

Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. (Pkh. 12:13)

Jadi, usahakanlah dahulu supaya Allah memerintah atas hidupmu dan lakukanlah kehendak-Nya. Maka semua yang lain akan diberikan Allah juga kepadamu. (Mat. 6:33 BIMK)

20 Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya, 21 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. (Rm. 8:20-21)

BACA JUGA:

The post Di Luar Tuhan, Hidup Tidak Akan Berarti (Pkh. 1:1-11) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2021/10/24/di-luar-tuhan-hidup-tidak-akan-berarti-pkh-11-11/feed/ 0 1603