Masa Tua Seperti Apa yang Akan Kita Jalani? (Mzm. 92:13-16)

Photo by Ihor Malytskyi on Unsplash

Print Friendly, PDF & Email

13 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; 14 mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. 15 Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, 16 untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya. (Mzm. 92:13-16)

Masa tua yang seperti apa yang kita impikan? Ada kutipan nyeleneh yang berkata, “muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga.” Kelihatannya enak. Tetapi tidak sedikit kaum lansia yang justru sering uring-uringan bahkan depresi karena mengalami perubahan hidup yang drastis. Misalnya, kerja tubuh yang semakin melambat, kesepian, atau ditinggalkan orang yang disayangi.

Maka dari itu, penting sekali bagi kita untuk memperhatikan cara kita menapaki usia. Jika membaca kitab Mazmur, maka kita akan mendapati ada dua jalan hidup yang bisa kita pilih. Pertama, jalan orang fasik, yaitu orang yang jauh dari Tuhan dan hidup menuruti nafsu kedagingannya sendiri. Kedua, jalan orang benar, yaitu orang-orang yang takut akan Tuhan dan hidup menuruti perintah-Nya. Manakah yang kita pilih?

Orang fasik bisa terlihat lebih beruntung, tetapi Mazmur 92 menegaskan bahwa mereka sebenarnya sedang menunggu kebinasaan (ay. 8, 10). Kesuksesan hidup mereka fana, seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap (Yak. 4:14). Jadi tidak heran jika kebanyakan orang semakin tua semakin takut. Begitu meninggalkan dunia, saat itu juga mereka kehilangan hal terbaik yang mampu mereka dapatkan selama ada di dunia ini.

Sebaliknya, orang benar digambarkan seperti pohon aras di Libanon. Ini adalah pohon yang paling perkasa di dalam Alkitab. Tingginya bisa sampai 40 meter dan mampu tumbuh selama seribu tahun lebih. Sangat kokoh. Sebagaimana pohon aras di Libanon yang tahan terhadap berbagai gempuran kondisi alam, maka orang benar pun akan kokoh bertahan menghadapi berbagai gempuran kehidupan sampai masa tuanya.

Mandatory Credit: Photo by Horst Mahr/imageBROKER/REX/Shutterstock (5231897a) Old Lebanon Cedar (Cedrus libani) in the park of Osborne House, East Bowes, Isle of Wight, England, United Kingdom, Europe VARIOUS

Mengapa bisa demikian? Pemazmur menggambarkan orang benar seperti “ditanam di bait Tuhan” (ay. 14). Artinya, orang benar mengalami hadirat Tuhan sehingga tidak pernah takut untuk menghadapi kesulitan apapun di dunia ini. Bahkan, mereka terus menapaki usia dengan keyakinan karena tahu bahwa mereka telah mendapatkan jaminan hidup kekal. Bagi mereka, apa yang jauh lebih baik dibanding dunia ini sedang menanti di balik kematian.

Mereka tidak hanya digambarkan “gemuk dan segar,” tetapi juga “terus berbuah” (ay. 15). Masa tua bagi orang benar bukan masa menghabiskan sisa hidup sambil menunggu dipanggil Tuhan. Masa tua tetap merupakan masa menghasilkan buah bagi Tuhan, walaupun dengan bentuk yang berbeda.

Seorang jemaat di gereja saya sempat mengalami tekanan karena anak perempuan yang disayanginya meninggal waktu melahirkan (begitu juga dengan bayinya). Tekanan itu, ditambah dengan penyakit yang diderita, membuat beliau harus keluar masuk RS sampai akhirnya meninggal. Tetapi ada satu kesaksian yang sangat menguatkan. Tepat sebelum meninggal, beliau mengumpulkan keluarga yang menunggu di RS, bersaksi, dan mengucapkan doa Bapa Kami. Sangat siap, sama sekali tidak ada ketakutan. Sampai detik-detik akhir hidupnya, hanya dari atas ranjang, beliau tetap dapat menjadi berkat.

Begitulah gambaran masa tua orang benar. Mereka tetap dapat menghasilkan buah minimal dengan cara menceritakan pengalaman hidup bersama Kristus (ay. 16). Usia boleh menggerogoti kebugaran fisik. Tetapi pengenalan akan Kristus akan terus memperbarui rohani (2Kor. 4:16). Bagi orang benar, makin tua malah makin menjadi berkat. Itulah sebabnya beberapa gereja menyebut pelayanan kaum usia lanjut mereka dengan usia emas. Amin.

Pertanyaan-Pertanyaan untuk Direnungkan

  1. Menurut Anda, pentingkah kesehatan, uang, dan keluarga/pertemanan? Bagaimana Anda bisa mengelola hal ini dalam rangka menapaki usia dengan cara yang benar sesuai dengan Alkitab?
  2. Perhatikan bagaimana Anda menghabiskan sebagian besar waktu Anda sehari-hari, apakah mencerminkan relasi yang baik dengan Tuhan atau tidak? Jelaskan!

Related Post

Leave a Reply