pengharapan | STUDIBIBLIKA.ID https://studibiblika.id Informasi Seputar Alkitab dan Dunia Pelayanan Kristen Mon, 29 Aug 2022 22:35:39 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.0.2 https://i0.wp.com/studibiblika.id/wp-content/uploads/2019/08/cropped-icon_512.png?fit=32%2C32&ssl=1 pengharapan | STUDIBIBLIKA.ID https://studibiblika.id 32 32 163375744 Lari dari Masalah (Kej. 16:4b-11) https://studibiblika.id/2022/08/14/lari-dari-masalah-kej-164b-11/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=lari-dari-masalah-kej-164b-11 https://studibiblika.id/2022/08/14/lari-dari-masalah-kej-164b-11/#respond Sun, 14 Aug 2022 04:44:08 +0000 https://studibiblika.id/?p=2153 Di dalam buku Adversity Quotient: Turning Obstacles into Opportunities, Paul G. Stoltz mengungkapkan bahwa sukses tidak cukup diraih

The post Lari dari Masalah (Kej. 16:4b-11) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
Di dalam buku Adversity Quotient: Turning Obstacles into Opportunities, Paul G. Stoltz mengungkapkan bahwa sukses tidak cukup diraih dengan kecerdasan intelektual. Tetapi, harus dibarengi dengan ketahanan dalam menghadapi masalah. Orang yang cerdas tetapi mudah menyerah, tidak akan berhasil. Alkitab pun mengajarkan untuk tidak mudah lari dari masalah.

Inilah pelajaran yang didapat oleh Hagar, seorang Mesir yang diambil menjadi budak oleh Sara (ay. 3). Sesuai usul Sara, Abraham mendapat anak dari Hagar. Pada zaman itu, umum bagi seorang istri untuk memberikan budak perempuannya kepada suaminya ketika dia tidak kunjung mendapat anak. Kemandulan adalah sebuah aib bagi para perempuan.

Namun kehamilan Hagar itu malah menimbulkan konflik baru. Hagar yang memandang rendah Sara (ay. 4), gantian ditindas oleh nyonyanya itu. Karena tidak tahan dengan perlakuan nyonyanya, Hagar pun melarikan diri.

Di tengah pelariannya itu, seorang Malaikat menemuinya (kemungkinan besar, Malaikat itu adalah Kristus). Malaikat itu menjanjikan bahwa Hagar akan memiliki banyak keturunan dan menamai anak dalam kandungannya itu Ismael (artinya: “Tuhan mendengar”). Tetapi anehnya, Malaikat itu juga menyuruh Hagar kembali pada Sara untuk ditindas olehnya (ay. 9).

Peristiwa yang dialami Hagar ini membukakan beberapa hal ketika kita menghadapi masalah. Pelajaran pertama, Tuhan mau supaya kita menghadapi masalah, bukan lari darinya (ay. 9). Mungkin kita berpikir bahwa apa yang dilakukan Hagar wajar. Namun demikian, tindakan Hagar menunjukkan dirinya hanya melakukan apa yang terbaik menurut ukuran manusia, tetapi lupa melibatkan Tuhan. Abraham dan Sara juga sama. Mereka berusaha “membantu Tuhan” ketika merasa janji-Nya tidak kunjung tiba (Kej. 15:4-5). Ketiganya melupakan bahwa permasalahan seberat apapun tidak membingungkan Tuhan (Luk. 1:37).

Alkitab mencatat orang-orang yang bertekun dalam masalah dan menantikan jawaban Tuhan akan mendapat hasil yang indah. Yusuf belasan tahun di penjara, tetapi akhirnya ditinggikan menjadi penguasa di Mesir. Sementara, orang yang lari dari masalah justru mendapatkan keadaan yang lebih buruk. Misalnya, Daud yang malah membunuh Uria untuk menutupi dosanya dengan Batsyeba.

Banyak orang yang inginnya cepat-cepat lari ketika masalah melanda. Mereka lupa bahwa di balik setiap masalah, ada berkat dan rencana Tuhan yang indah (ay. 10; Kej. 50:20). Inilah pelajaran kedua dari kisah Hagar ini. Walaupun kembali hidup dalam penindasan adalah berat, tetapi Tuhan memberi berkat dan memiliki rencana dalam hidup Hagar. Dia akan melahirkan keturunan yang besar (bangsa Arab). Kembalinya Hagar juga akan mengingatkan Abraham dan Sara kepada Tuhan, yang telah menampakkan diri kepada Hagar.

Bagaimana jika keadaan sulit yang kita alami berlangsung terus menerus tanpa ada harapan membaik? Inilah pelajaran terakhir, yaitu Allah memerhatikan kita (ay. 11; bnd. Mat. 10:29-31). Penampakan Malaikat di tengah pelarian Hagar menyatakan bahwa Allah tidak meninggalkan hamba-hamba-Nya. Allah bukanlah Allah yang jauh, tetapi yang ada bersama kita (Mat. 1:23). Inilah yang memberikan kekuatan pada kita untuk bertahan. Amin.

REFLEKSI

Segala kesulitan di dalam hidupmu adalah pemberian kasih yang berasal dari tangan Tuhan (Charles F. Stanley)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Bagaimana membedakan antara solusi yang berasal dari akal pikiran manusia belaka dengan solusi yang berasal dari Tuhan?
  2. Apakah ada situasi yang membuat Anda ingin melarikan diri pada saat ini? Percakapkanlah dengan Tuhan dan biarkanlah Roh Kudus memampukan Anda untuk menang atas situasi.

REFERENSI AYAT ALKITAB

4b Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu. Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: “Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau.”  6  Kata Abram kepada Sarai: “Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik.” Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya. 7   Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. Katanya: “Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?” Jawabnya: “Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku.” Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya.” 10  Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya.” 11  Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. (Kej. 16:4b-11)

4  Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: “Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu.” 5  Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.” Maka firman-Nya kepadanya: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” (Kej. 15:4-5)

Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil (Luk. 1:37)

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. (Kej. 50:20)

29  Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. 30  Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. 31  Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. (Mat. 10:29-31)

“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel”  —  yang berarti: Allah menyertai kita. (Mat. 1:23)

Baca juga:

Pengharapan bagi yang Putus Asa (Luk. 2:1-7) | STUDIBIBLIKA.ID

The post Lari dari Masalah (Kej. 16:4b-11) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2022/08/14/lari-dari-masalah-kej-164b-11/feed/ 0 2153
Ayat Alkitab tentang Motivasi Hidup https://studibiblika.id/2022/08/12/ayat-alkitab-tentang-motivasi-hidup/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=ayat-alkitab-tentang-motivasi-hidup https://studibiblika.id/2022/08/12/ayat-alkitab-tentang-motivasi-hidup/#respond Thu, 11 Aug 2022 22:47:14 +0000 https://studibiblika.id/?p=2146 Banyak orang merasa kehilangan motivasi hidup. Tetapi sebagai anak Tuhan, kita memiliki firman Tuhan yang akan menguatkan kita.

The post Ayat Alkitab tentang Motivasi Hidup first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
Banyak orang merasa kehilangan motivasi hidup. Tetapi sebagai anak Tuhan, kita memiliki firman Tuhan yang akan menguatkan kita. Renungkanlah beberapa ayat Alkitab tentang motivasi hidup ini supaya kita mendapatkan kekuatan yang asalnya dari Tuhan!

  1. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi. (Yos. 1:9)
  2. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. (Mzm. 16:8)
  3. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; (Mzm. 37:5)
  4. 18 Ketika aku berpikir: “Kakiku goyang,” maka kasih setia-Mu, ya TUHAN, menyokong aku. 19 Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku. (Mzm. 94:18-19)
  5. tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yes. 40:31)
  6. janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. (Yes. 41:10)
  7. Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau. (Yes. 41:13)
  8. Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin. (Mat. 19:26)
  9. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia. (Yoh. 16:33)
  10. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Rm. 8:28)
  11. Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rm. 8:31)
  12. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. (Rm. 12:11)
  13. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. (1Kor. 15:58)
  14. 13 Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat! 14 Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih! (1Kor. 16:13-14)
  15. 16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. 17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. 18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. (2Kor. 4:16-18)
  16. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (2Kor. 12:9)
  17. 6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. 7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. (Flp. 4:6-7)
  18. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. (Flp. 4:13)
  19. 1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. (Ibr. 12:1-2)
  20. 6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. 7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. (1Ptr. 5:6-7)
  21. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu. (Why. 21:4)

Apa bedanya ayat-ayat tersebut dengan kata-kata motivasi lainnya? Ayat-ayat Alkitab merupakan firman Tuhan yang hidup. Bukan hanya sugesti atau angan-angan, tetapi janji Allah yang pasti akan digenapi. Kemudian, Roh Kudus sendiri akan bekerja melalui diri kita.

Baca juga:

Tujuh Ayat Alkitab Untuk Mengatasi Depresi | STUDIBIBLIKA.ID

Pengharapan di tengah kesulitan (1Ptr. 1:3-5) | STUDIBIBLIKA.ID

Pengharapan bagi yang Putus Asa (Luk. 2:1-7) | STUDIBIBLIKA.ID

Pengharapan Tidak Hilang, Asal Kita Tidak Salah Mencari (Luk. 24:1-8) | STUDIBIBLIKA.ID

Apa kata Alkitab mengenai depresi? Bagaimana orang Kristen mengatasi depresi? (gotquestions.org)

The post Ayat Alkitab tentang Motivasi Hidup first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2022/08/12/ayat-alkitab-tentang-motivasi-hidup/feed/ 0 2146
Pengharapan bagi yang Putus Asa (Luk. 2:1-7) https://studibiblika.id/2021/12/11/pengharapan-bagi-yang-putus-asa-luk-21-7/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pengharapan-bagi-yang-putus-asa-luk-21-7 https://studibiblika.id/2021/12/11/pengharapan-bagi-yang-putus-asa-luk-21-7/#comments Fri, 10 Dec 2021 22:20:44 +0000 https://studibiblika.id/?p=1814 Tahun 2021 merupakan tahun yang berat. Di Indonesia, pandemi Covid 19 mencapai puncaknya tahun ini. Himpitan ekonomi, kesendirian

The post Pengharapan bagi yang Putus Asa (Luk. 2:1-7) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
Tahun 2021 merupakan tahun yang berat. Di Indonesia, pandemi Covid 19 mencapai puncaknya tahun ini. Himpitan ekonomi, kesendirian akibat pembatasan sosial, serta berpisah dengan orang-orang yang disayangi mengguncang jiwa banyak orang.

Sebuah survey kesehatan jiwa terkait Covid 19 yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) di tahun ini menemukan bahwa dari sekitar 1500 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, 68% mengalami kecemasan, 67% mengalami depresi, dan 77% mengalami trauma psikologis.

Fakta ini membuktikan ajaran Alkitab bahwa hidup di dunia penuh dengan kesukaran dan penderitaan (Mzm. 90:10). Ada banyak kemungkinan bagaimana kita mengalami penderitaan. Bisa karena bencana alam, bisa karena kejahatan orang lain, atau juga akibat kecerobohan kita sendiri.

Tidak jarang, penderitaan yang kita alami tersebut bersifat luar biasa dan datang secara tiba-tiba. Siapkah kita menghadapinya?

Biasanya, orang Kristen akan berpegang pada 1 Korintus 10:13 ketika menghadapi pencobaan:

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1Kor. 10:13)

Tetapi, mungkin kita terlalu jauh memahaminya. Kita berpikir, tidak akan ada pencobaan yang melebihi kekuatan kita.

Kita lupa bahwa kita sebagai manusia adalah makhluk yang lemah. Diciptakan dari debu (Kej. 2:7), yang memiliki kecenderungan dosa akibat pemberontakan Adam dan Hawa.

Sementara, lawan kita adalah Iblis (1Ptr. 5:8), mantan malaikat yang sudah ada entah berapa ribu atau juta tahun sebelum manusia ada. Ini saja sudah tidak sepadan.

Ditambah lagi, medan peperangannya adalah dunia, yang penuh kutuk karena sudah tercemar dosa (Kej. 6:11).

Dilihat dari segi manapun, kita tidak akan mungkin bisa menang. Selalu saja ada cobaan yang bisa membuat kita kalah.

Di dalam situasi peperangan rohani semacam ini, kemungkinannya ada dua:

  • Kita bisa ditekan dengan penderitaan yang luar biasa berat. Kita merasakan kecemasan, depresi, bahkan putus asa.
  • Atau sebaliknya, kita bisa dibuat terlena dengan kenyamanan. Hidup mengalir saja, yang penting kita senang.

Dua-duanya bisa membuat kita berpaling dari Tuhan.

Oleh karena itu, jangan kaget jika ada banyak cobaan hidup yang jauh melampaui kekuatan mental manusia. Banyak orang terpandang, bahkan yang mengaku dirinya Kristen, mengalami depresi dan tidak sedikit yang melakukan bunuh diri.

Bukan hanya karena penderitaan di masa sukar, namun juga kekosongan di tengah masa jaya.

Matthew Warren (kanan), anak seorang pendeta terkenal, Rick Warren, bunuh diri pada 2013 karena depresi. Klik pada gambar untuk membaca beritanya (sumber gambar: people.com)

Jika kita mencermatinya, ayat tersebut tidak menjanjikan bahwa Allah akan meluputkan kita dari pencobaan yang berat. Bukan pula mengajarkan bahwa jika kita berusaha melawan, maka kita akan mampu mengatasi pencobaan apapun.

Tetapi, ayat tersebut mengajarkan bahwa kita akan mampu bertahan dalam setiap pencobaan karena Allah menyediakan jalan keluar.  

Kelahiran Yesus, Anak Allah, dalam rupa seorang bayi (Luk. 2:7), merupakan jalan keluar yang diberikan Allah kepada kita, yang tidak mampu untuk membebaskan diri dari masalah terbesar dalam hidup kita, yaitu dosa. Akibat dosa, kita semua terancam hukuman yang tidak akan mungkin kita tanggung, karena berlangsung dalam kekekalan.

Kerelaan Kristus untuk meninggalkan surga, lahir dalam palungan, hidup dalam penderitaan, dan bahkan mati di kayu salib, menjadi bukti bahwa Allah tidak sekali-kali meninggalkan kita. Bahkan, sampai mengutus Anak-Nya untuk menjalani hidup yang jauh lebih menderita dibanding kita (bayangkan, dari pemilik surga menjadi hamba yang mengalami hinaan dari ciptaan-Nya).

Allah tidak berdiam diri ketika manusia berkubang dalam penderitaan. Dia telah memberikan jalan keluar, bahkan ketika itu menuntut pengorbanan yang besar dari-Nya.

Siapa di antara kita yang tega mengutus anak kita untuk hidup menderita demi menanggung kesalahan orang lain? Siapa juga di antara kita yang rela menyerahkan nyawa demi menanggung kesalahan orang lain, yang berbuat jahat pada kita?

Alkitab mengajarkan bahwa Allah rela melakukan itu semua karena Ia sangat mengasihi kita.

Jika Allah sudah memberikan jalan keluar atas permasalahan hidup kita yang utama, maka yakinlah, Dia juga akan menyediakan jalan keluar bagi setiap permasalah lain dalam hidup kita.

Jika maut telah dikalahkan bagi kita, maka apa lagi yang bisa mengalahkan kita? Bencana alam? Pandemi? PHK? Perceraian? Pengkhianatan? Semua itu sudah tidak ada lagi sengatnya bagi kita yang ada di dalam Kristus (1Kor. 15:55).

Percayalah selalu pada-Nya, maka kita akan selalu memiliki pengharapan bagi setiap permasalahan hidup kita. Kiranya Kabar Baik dalam Natal, yang selalu kita dengar tiap tahun, terus menguatkan kita untuk menapaki hari esok. Amin

REFLEKSI

Dunia sekarang ini sangat lapar akan pengharapan dan banyak orang yang menyerah. Depresi dan putus asa ada di mana-mana. Marilah kita setia dalam menyampaikan pengharapan yang ada di dalam Kristus (Billy Graham)

PERTANYAAN-PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN

  1. Apa saja perbedaan pengharpaan yang diajarkan oleh Alkitab dengan para filsuf, motivator, maupun pemuka agama lain?
  2. Apa yang bisa Anda lakukan untuk menyampaikan pengharapan ini kepada orang-orang di sekitar Anda saat ini?

AYAT-AYAT ALKITAB PENDUKUNG

1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. 2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. 3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. 4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem,  —  karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud  — 5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. 6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, 7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. (Luk. 2:1-7)

Masa hidup kami hanya tujuh puluh tahun, kalau kami kuat, delapan puluh tahun. Tetapi hanya kesukaran dan penderitaan yang kami dapat; sesudah hidup yang singkat, kami pun lenyap. (Mzm. 90:10)

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1Kor. 10:13)

ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kej. 2:7)

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (1Ptr. 5:8)

Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. (Kej. 6:11)55 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? 56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. 57 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (1Kor. 15:55-57)

Baca juga renungan lain tentang pengharapan dalam situs studibiblika.id:

Pengharapan Tidak Hilang, Asal Kita Tidak Salah Mencari (Luk. 24:1-8)

Apa yang Dapat Kita Pelajari dari Mazmur 77?

Maksud Allah dalam Cobaan Hidup (Yak. 1:2-4)

Pengharapan di tengah kesulitan (1Ptr. 1:3-5)

Khotbah Mzm. 3: Kekuatan Doa di Tengah Pencobaan Hidup

The post Pengharapan bagi yang Putus Asa (Luk. 2:1-7) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2021/12/11/pengharapan-bagi-yang-putus-asa-luk-21-7/feed/ 2 1814
Vanessa Angel dan Pelajaran tentang Kematian https://studibiblika.id/2021/11/04/vanessa-angel-dan-pelajaran-tentang-kematian/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=vanessa-angel-dan-pelajaran-tentang-kematian https://studibiblika.id/2021/11/04/vanessa-angel-dan-pelajaran-tentang-kematian/#respond Thu, 04 Nov 2021 15:32:33 +0000 https://studibiblika.id/?p=1637 Siang tadi (4/11), sebuah berita yang mengejutkan bertebaran di linimasa berbagai media sosial. Vanessa Angel, seorang selebgram dengan

The post Vanessa Angel dan Pelajaran tentang Kematian first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
Siang tadi (4/11), sebuah berita yang mengejutkan bertebaran di linimasa berbagai media sosial. Vanessa Angel, seorang selebgram dengan hampir 4 juta follower, meninggal dunia. Mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan tunggal di tol Jombang-Mojokerto arah Surabaya. Vanessa dan Bibi Ardiansyah, suaminya, meninggal di tempat. Sementara itu, Gala, anak mereka, serta sopir dan asisten rumah tangga selamat.

Kematian akan menimpa semua orang. Namun, itu sering terjadi pada waktu yang tidak dapat diduga. Juga, melalui cara yang tidak dapat dipilih. Siapa sangka, Vanessa yang sebelumnya masih sempat posting di Instagram story-nya, meninggal beberapa saat kemudian dalam sebuah kecelakaan tragis.

Di tengah duka cita dan misteri yang menyelimuti kematian, saya melihat setidaknya ada dua pelajaran penting yang dapat kita petik.

Pertama, kematian mengajarkan kita bahwa hidup di dunia itu terbatas.

Kebahagiaan dan penderitaan bisa silih berganti datang dalam kehidupan kita. Jika kita berada dalam kenyamanan, jangan terlena. Jika kita berada dalam kesusakan, jangan kecewa berlarut-larut. Mengapa? Semuanya suatu saat akan berakhir.

Saya pernah mengalami keadaan antara hidup dan mati. Di saat seperti itu, saya disadarkan bahwa hidup manusia itu fana. Kelak, semua yang kita dapatkan di dunia ini akan kita tinggalkan. Kita tidak akan membawa secuil apapun yang kita miliki di dunia ini. Kalau begitu, menyandarkan hidup pada apa yang ada di dunia ini adalah hal yang keliru.

Inilah yang akan membawa kita pada pelajaran selanjutnya….

Rumah terakhir kita berukuran 1×2 meter saja (Photo by Waldemar Brandt on Unsplash)

Kedua, kematian mengajarkan kita bahwa janji Kristus itu pasti akan didapat.

Ada begitu banyak cara kematian yang dianggap tragis oleh dunia ini. Misalnya, kecelakaan, sakit yang berkepanjangan, pembunuhan, dan sebagainya. Apalagi, selama hidupnya, orang itu terus mengalami penderitaan. Pasti tidak ada yang mau kan mengalami hal seperti ini?

Salah satu fakta hidup yang terkadang berat untuk kita terima adalah ini: kita tidak bisa memilih jalan hidup kita dan bahkan tidak bisa memilih cara mati kita. Tetapi syukurlah, bagi orang di dalam Kristus, kematian merupakan awal dari perjalanan hidup kekal yang indah. Seberapapun sulit hidup kita dan seberapapun tragis kematian yang kita alami, tidak akan menjadi soal lagi. Sebaliknya, seberapapun banyak harta yang kita tinggal di dunia, kita akan menerima kebahagiaan yang jauh lebih bernilai lagi.

Di surga kelak, kita akan menerima tubuh kebangkitan yang tidak dapat rusak. Juga, tidak akan ada lagi penderitaan di sana. Dalam jangka waktu yang tidak terbatas, kita akan merasakan sukacita kekal tinggal bersama Kristus dan bertemu kembali dengan orang-orang percaya lainnya.

Setelah memahami kedua poin di atas, bagaimana hidup yang sedang kita jalani? Apakah membuat kita semakin siap untuk bertemu Kristus kapan saja Dia panggil. Atau, justru semakin membuat kita khawatir karena kehilangan kesenangan di dunia? Pilihan ada di tangan kita.

Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. (2Kor. 5:1)

The post Vanessa Angel dan Pelajaran tentang Kematian first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2021/11/04/vanessa-angel-dan-pelajaran-tentang-kematian/feed/ 0 1637
Pengharapan Tidak Hilang, Asal Kita Tidak Salah Mencari (Luk. 24:1-8) https://studibiblika.id/2021/04/09/pengharapan-tidak-hilang-asal-kita-tidak-salah-mencari-luk-241-8/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pengharapan-tidak-hilang-asal-kita-tidak-salah-mencari-luk-241-8 https://studibiblika.id/2021/04/09/pengharapan-tidak-hilang-asal-kita-tidak-salah-mencari-luk-241-8/#comments Fri, 09 Apr 2021 14:13:39 +0000 https://studibiblika.id/?p=1357 Di tengah himpitan persoalan hidup yang melanda, pengharapan merupakan sebuah kekuatan yang memampukan seseorang untuk tetap bertahan. Ketika seseorang sudah kehilangan pengharapan, maka dia bisa melakukan tindakan yang nekat dan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Orang-orang Kristen sesungguhnya adalah orang-orang yang memiliki pengharapan yang kuat di dalam jaminan Tuhan (Rm. 15:13). Sayangnya, tidak sedikit orang Kristen yang hidup tanpa pengharapan sehingga kalah oleh keadaan.

The post Pengharapan Tidak Hilang, Asal Kita Tidak Salah Mencari (Luk. 24:1-8) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>

1 tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. 2 Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, 3 dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. 4 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. 5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? 6 Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, 7 yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.” 8 Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu. (Luk. 24:1-8)

Pada akhir bulan Maret 2021, seorang mahasiswa STT yang praktik pelayanan di sebuah gereja di Kepulauan Mentawai ditemukan meninggal bunuh diri. Berdasarkan penelusuran, calon pendeta itu malu dengan omongan orang karena orang tuanya tidak pernah datang ke gereja di mana dia sering berkhotbah. Bagaimana mungkin seorang pelayan Tuhan, yang belajar teologi secara formal, bisa putus asa dan melakukan tindakan nekat seperti ini?

            Di tengah himpitan persoalan hidup yang melanda, pengharapan merupakan sebuah kekuatan yang memampukan seseorang untuk tetap bertahan. Ketika seseorang sudah kehilangan pengharapan, maka dia bisa melakukan tindakan yang nekat dan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Orang-orang Kristen sesungguhnya adalah orang-orang yang memiliki pengharapan yang kuat di dalam jaminan Tuhan (Rm. 15:13). Sayangnya, seperti mahasiswa STT tadi, tidak sedikit orang Kristen yang hidup tanpa pengharapan sehingga kalah oleh keadaan.

            Maria Magdalena, Yohana, dan Maria ibu Yakobus adalah perempuan-perempuan yang menyaksikan penyaliban Yesus hingga Dia mati dan dikuburkan. Kasih mereka kepada Yesus tidak perlu diragukan. Itulah sebabnya, tepat setelah hari Sabat lewat, mereka cepat-cepat datang ke kubur dengan membawa rempah-rempah. Mereka ingin membalur jenazah Yesus.

            Alangkah herannya mereka ketika melihat batu penutup kubur itu sudah terguling. Di tengah keheranan mereka, dua malaikat tiba-tiba menampakkan diri dan membuat mereka ketakutan. Namun malaikat itu bertanya, “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?” (ay. 5). Pertanyaan ini sekaligus juga menyentak kesadaran mereka, yang melupakan bahwa Yesus berulang kali mengatakan Dia akan disalibkan dan mati, namun akan bangkit pada hari ketiga (9:22, 44; 13:3; 17:25; 18:32–33; 22:37). Baru setelah malaikat itu menemui mereka, para perempuan itu teringat akan janji-Nya itu. Rupanya kesedihan akibat kematian Yesus memupuskan pengharapan mereka.

            Apa yang ditunjukkan oleh para perempuan itu menunjukkan bahwa iman tidak hanya diwujudkan dengan kasih. Iman juga harus didasari dengan pemahaman dan kepercayaan pada doktrin (pengetahuan) yang benar, seperti yang telah difirmankan oleh Tuhan. Tanpa memahami dan memercayai doktrin yang benar, iman bisa luntur oleh beratnya persoalan hidup.

            Kemajuan zaman membuat manusia semakin skeptis (ragu) dengan hal-hal yang bersifat rohani. Manusia semakin mengandalkan rasio dan kekuatan sendiri, sementara Alkitab dianggap kuno dan tidak relevan. Membaca Alkitab dianggap sebagai aktivitas yang membebani karena merasa hanya berhadapan dengan huruf-huruf yang mati. Itulah yang menyebabkan pada titik tertentu, seseorang akan menyerah karena merasa tidak ada lagi pengharapan.

            Paulus berkata, “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya” (Flp. 3:10a). Kebangkitan Kristus tidaklah sama dengan peristiwa-peristiwa sejarah biasa. Peristiwa ini memiliki kuasa untuk mengubah arah hidup orang-orang yang mau percaya, yang tadinya menuju kebinasaan, menuju kepada hidup kekal (Yoh. 3:16). Inilah pengharapan kita, yang terbukti mampu menembus gelapnya kubur kematian, sehingga pasti juga akan bertahan di dalam permasalahan hidup segelap apapun. Jangan putus asa. Pengharapan masih ada, asalkan kita mencarinya dalam Tuhan. Amin.

Pertanyaan untuk Direnungkan

  1. Apa bedanya antara pengharapan yang ada dalam Alkitab dengan pengharapan yang lainnya?
  2. Bagaimanakah pengharapan yang ada dalam Alkitab seharusnya memengaruhi cara kita hidup dan menyelesaikan persoalan?

Ayat Alkitab Terkait

1 tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. 2 Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, 3 dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. 4 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. 5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? 6 Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, 7 yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.” 8 Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu. (Luk. 24:1-8)

Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan. (Rm. 15:13)

Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. (Rm. 10:2)

Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya (Flp. 3:10a)

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh. 3:16)

The post Pengharapan Tidak Hilang, Asal Kita Tidak Salah Mencari (Luk. 24:1-8) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2021/04/09/pengharapan-tidak-hilang-asal-kita-tidak-salah-mencari-luk-241-8/feed/ 2 1357
Bangkitlah, S’bab Dia Hidup! (Luk. 24:1-9) https://studibiblika.id/2020/04/14/bangkitlah-sbab-dia-hidup-luk-241-9/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=bangkitlah-sbab-dia-hidup-luk-241-9 https://studibiblika.id/2020/04/14/bangkitlah-sbab-dia-hidup-luk-241-9/#respond Tue, 14 Apr 2020 08:09:52 +0000 https://studibiblika.id/?p=838 1 tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan

The post Bangkitlah, S’bab Dia Hidup! (Luk. 24:1-9) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
1 tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. 2 Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, 3 dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. 4 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. 5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? 6 Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, 7 yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.” 8 Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu. 9 Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain. (Luk. 24:1-9)

Setelah Tuhan Yesus mati dan dikuburkan, perempuan-perempuan pengikut-Nya dengan sedih datang ke kubur-Nya. Mereka sudah bersiap dengan rempah-rempah untuk membalur mayat -Nya, yang sudah beberapa saat berada di dalam kubur.

Kita tidak tahu apa yang ada di benak mereka. Pastinya mereka merasa sedih karena kehilangan Guru yang sangat mereka kasihi. Mungkin juga mereka merasa putus asa, karena ternyata harapan mereka kepada Tuhan Yesus telah pupus. Tuhan Yesus telah mati.

Tetapi mereka keliru!

Sesampainya di kubur, mereka mendapati bahwa batu penutupnya telah terguling. Dan kubur itu ternyata kosong! Di mana mayat Tuhan Yesus? Dicuri orangkah?

Tiba-tiba, ada malaikat tampak di depan mereka. Malaikat memberitahu mereka tentang apa yang sebenarnya sudah diberitahukan oleh Tuhan Yesus kepada mereka (ay. 6-7) bahwa kematian-Nya bukanlah akhir dari cerita. Dia akan dibangkitkan pada hari ketiga!

Mungkin kita sering mendengar bahwa kebangkitan Kristus itu hanyalah kabar bohong yang direka-reka sendiri oleh orang-orang Kristen pada waktu itu.

Tetapi, jika itu karangan orang-orang Kristen belaka, mengapa dalam bagian ini justru tercatat kesaksian dari perempuan-perempuan? Dalam budaya pada masa itu, kesaksian dari seorang perempuan tidak akan dipercayai (lih. Luk. 24:11). Jadi, seandainya kebangkitan Kristus adalah karangan orang-orang Kristen, tidak mungkin mereka malah memasukkan kesaksian dari perempuan-perempuan.

Kesaksian mereka itu kemudian diperkuat dengan penampakan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya dan kepada lebih dari 500 orang yang lain (1Kor. 15:3-8). Tidak dapat dipungkiri lagi, “Yesus” yang selama ini mereka kenal sebagai guru dan pembuat mukjizat, memang benar-benar Anak Allah, Mesias yang dijanjikan!

Itulah sebabnya, para murid dan pengikut Yesus lainnya sangat gigih menyebarkan berita ini, walaupun harus mengalami berbagai penganiayaan dan bahkan kehilangan nyawa.

Karena Kristus telah bangkit, maka dampaknya bagi kita saat ini adalah:

  1. Walaupun dunia tampak semakin buruk, kejahatan semakin merajalela, tetapi nantinya dunia pasti akan dipulihkan secara total. Kebangkitan Kristus yang menjadi jaminannya.
  2. Di tengah segala musibah, kebangkitan Kristus memberi harapan adanya masa depan yang baik, karena kita pun akan dibangkitkan dan mendapat hidup kekal.
  3. Ada kuasa dari Kristus yang memampukan kita untuk melewati segala pencobaan di dunia ini.

Jadi, kebangkitan Kristus adalah fakta sejarah yang tidak terbantahkan. Bukan hanya fakta, kebangkitan Kristus juga membawa harapan bagi diri kita dan membawa perubahan bagi hidup kita.

Saya teringat dengan penggalan syair lagu “S’bab Dia Hidup” berikut ini:

S’bab Dia hidup, ada hari esok

S’bab Dia hidup, ‘ku tak gentar

Kar’na ku tahu, Dia pegang hari esok

Hidup jadi berarti s’bab Dia hidup

Jika saat ini keraguan melanda…. Kehampaan hidup mendera…. Atau keputusasaan mencengkeram diri kita…. Bangkitah! Mulailah hidup yang baru bersama Kristus. Karena Dia hidup, maka hidup kita pun tidak akan sama lagi!

Kita adalah orang-orang yang telah dijamin kemenangan oleh Kristus sendiri, yang telah mengalahkan maut! Hiduplah sebagaimana layaknya orang-orang yang telah mendapat kuasa kebangkitan-Nya!

The post Bangkitlah, S’bab Dia Hidup! (Luk. 24:1-9) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2020/04/14/bangkitlah-sbab-dia-hidup-luk-241-9/feed/ 0 838
Ayat-Ayat Alkitab Tentang Ketakutan dan Kekhawatiran https://studibiblika.id/2020/02/08/ayat-ayat-alkitab-tentang-ketakutan-dan-kekhawatiran/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=ayat-ayat-alkitab-tentang-ketakutan-dan-kekhawatiran https://studibiblika.id/2020/02/08/ayat-ayat-alkitab-tentang-ketakutan-dan-kekhawatiran/#comments Sat, 08 Feb 2020 04:08:33 +0000 https://studibiblika.id/?p=568 Di dunia ini, siapa sih yang tidak pernah khawatir? Dosa, kejahatan, bencana, situasi ekonomi, dan ancaman-ancaman lainnya bisa

The post Ayat-Ayat Alkitab Tentang Ketakutan dan Kekhawatiran first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
Di dunia ini, siapa sih yang tidak pernah khawatir? Dosa, kejahatan, bencana, situasi ekonomi, dan ancaman-ancaman lainnya bisa membuat kita khawatir. Walaupun wajar untuk merasa khawatir, tetapi anak-anak Tuhan memiliki pengharapan yang tidak dimiliki oleh oran-orang lainnya. Apa itu? Janji Tuhan, sebagaimana yang telah dituliskan dalam Alkitab.

Renungkanlah beberapa ayat Alkitab berikut ini sehingga kekhawatiran tidak lagi mencengkeram hidup kita….

1. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi. (Yos. 1:9)

2.20 Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, 21 katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” (Ayb. 1:20-21)

3. 1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. 2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; 3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. 4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. 5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. 6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. (Mzm. 23)

Domba-domba akan terlindungi ketika bersama gembalanya. Gembala akan menuntun domba-dombanya untuk mendapatkan sumber makanan, tempat berteduh, merawat domba yang sakit, serta menghalau binatang buas (sumber gambar: phys.org)

4. Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku. (Mzm. 34:5)

5. Tuhan, Engkau mengetahui segala keinginanku, dan keluhkupun tidak tersembunyi bagi-Mu (Mzm. 38:10)

6. Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah. (Mzm. 55:23)

7. 4 Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; 5 kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? (Mzm. 56:4-5)

8. Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku. (Mzm. 94:19)

9. 1 Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? 2 Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. 3 Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. 4 Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. 5 Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. 6 Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam. 7 TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. 8 TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya. (Mzm. 121)

10. Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia. (Ams. 12:25)

11. Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan. (Pkh. 11:10)

12. 30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, 31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yes. 40:30-31)

13. janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. (Yes. 41:10)

14.7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! 8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. (Yer. 17:7-8)

Pohon yang tumbuh di tepian sungai pasti subur karena selalu mendapat pasokan air. Demikian pula jika kita selalu melekat pada Tuhan, sumber segala kekuatan kita (sumber gambar: rogerspaul.wordpress.com)

15. 25 “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? 26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? 27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? 28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, 29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. 30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? 31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? 32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. 33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. 34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” (Mat. 6:25-34)

16. Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. (Yoh. 14:1)

17. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. (Yoh. 14:27)

18. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. (Rm. 8:26)

19. 38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, 39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Rm. 8:38-39)

20. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. (2Kor. 9:8)

21. 6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. 7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. (Flp. 4:6-7)

22. Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian. (2Tes. 3:16)

23. 5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” 6 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” (Ibr. 13:5-6)

24. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. (1Ptr. 5:7)

25. 3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. 4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu. (Why. 21:3-4)

The post Ayat-Ayat Alkitab Tentang Ketakutan dan Kekhawatiran first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2020/02/08/ayat-ayat-alkitab-tentang-ketakutan-dan-kekhawatiran/feed/ 2 568
Pengharapan yang Melampaui Segala Kesulitan (1Ptr. 1:3-5) https://studibiblika.id/2020/02/04/pengharapan-yang-melampaui-segala-kesulitan/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pengharapan-yang-melampaui-segala-kesulitan https://studibiblika.id/2020/02/04/pengharapan-yang-melampaui-segala-kesulitan/#comments Tue, 04 Feb 2020 11:15:05 +0000 https://studibiblika.id/?p=454 3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh

The post Pengharapan yang Melampaui Segala Kesulitan (1Ptr. 1:3-5) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, 4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. 5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. (1Ptr. 1:3-5)

Kehidupan Kristen bisa digambarkan dengan sebuah perjalanan yang panjang. Namanya perjalanan panjang, tentu tidak selamanya mudah. Pada titik-titik tertentu, itu bisa sangat melelahkan dan menyakitkan. Tidak jarang, bahkan bisa membuat seseorang menyerah. Misalnya dalam kasus berikut ini….

Pete Wilson, seorang pendeta di Amerika Serikat, sangat sukses pelayanannya jika diukur menurut pandangan dunia. Dia mendirikan gereja Cross Point pada tahun 2002 hingga berkembang menjadi enam cabang dengan 7500 jemaat. Pelayanan gerejanya sangat luas, mulai dari penginjilan kepada para narapidana, pengentasan kemiskinan, hingga mendirikan sekolah di India. Bahkan, Pete sendiri menerbitkan buku yang menjadi bestseller.

Pendeta Pete Wilson (sumber gambar: churchleaders.com)

Tiba-tiba, dia mengejutkan banyak orang ketika mengumumkan pengunduran dirinya dari kependetaan  pada tahun 2016. Rupanya, dia mengalami burn out, stres berat, akibat dari ritme pelayanannya yang sangat padat.

Kisah seperti ini bukan satu-satunya yang terjadi di dalam dunia Kekristenan. Selain mundur dari pelayanan, beberapa orang Kristen lainnya memutuskan untuk bercerai, meninggalkan iman, atau bahkan mengakhiri hidupnya. Jika dicermati, penyebabnya sama, yaitu mereka telah kehilangan pengharapan. Mereka merasa bahwa kesulitan hidup yang harus mereka tanggung untuk mentaati perintah Tuhan terlalu besar, sehingga mereka memilih jalan pintas yang dirasa lebih mudah.

Di dalam 1Ptr. 1:3-5 ini, Petrus menguatkan hati jemaat yang tersebar di Asia Kecil (sekarang daerah Turki) yang sedang mengalami penganiayaan karena iman mereka. Pada waktu itu, orang-orang Kristen sangat dimusuhi oleh pemerintahan Roma karena iman mereka. Konsekuensinya, mereka bisa kehilangan harta, kesehatan, penghidupan sehari-hari, dan bahkan nyawa. Pengalaman tersebut sangat memukul iman jemaat dan hampir-hampir membuat mereka putus asa.

Di tengah keadaan yang seperti itu, Petrus mengingatkan kepada mereka tentang pengharapan terhadap apa yang akan mereka terima di dalam Kristus. Walaupun di dunia ini mereka bisa kehilangan segalanya, tetapi mereka dijanjikan sesuatu yang luar biasa di surga: “yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu” (ay. 4). Dan sukacita yang didapat setelah menerimanya kelak bisa membuat segala penderitaan yang telah dialami di dunia ini terhapus seketika, seperti tertulis dalam Why. 21:4: “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.

Walaupun tidak menghadapi penganiayaan seperti halnya jemaat di Asia Kecil, namun kita tetap bisa mengalami kesulitan ketika menerapkan prinsip-prinsip firman Tuhan dalam pelayanan maupun hidup sehari-hari. Yang mudah terlihat, mengalami kerugian (baik uang, tenaga, waktu, atau perasaan). Tidak jarang, itu bisa membuat kita kecewa. Tetapi jika dibandingkan dengan apa yang akan kita terima di surga, sesungguhnya semua itu tidak akan ada artinya.

Seorang tokoh Katolik dari abad ke-16, Francis de Sales, memaparkan pelajaran dari seorang anak kecil yang suka main rumah-rumahan. Ketika rumah-rumahan itu dirusak, maka anak kecil tersebut pasti menangis karena sedihnya. Padahal, ketika dia sudah dewasa dan bisa menikmati hal-hal yang jauh lebih keren, maka rumah-rumahan itu tentu tidak ada artinya lagi.

(sumber gambar: patch.com)

Demikian juga sebagai orang Kristen. Jangan kehilangan pengharapan dalam menjalani panggilan Tuhan dan menerapkan prinsip-prinsip firman Tuhan dengan taat. Seberat apapun kesulitan yang harus kita alami, ingat, Tuhan sudah menjanjikan hal yang jauh lebih indah di surga. Jangan pernah kecewa dan hitung-hitungan dengan Tuhan. Apalah artinya kehilangan sesuatu yang fana di dunia, jika kita dijanjikan untuk menikmati sukacita kekal bersama Kristus di surga. Itulah yang akan membuat kita mampu menjalani hidup dengan penuh kesetiaan pada Tuhan sampai akhir.

Pertanyaan Diskusi:

  1. Ceritakan permasalahan yang pernah Anda alami sebagai pengikut Tuhan (misalnya: pebisnis Kristen, politisi Kristen, ataupun dalam pelayanan di gereja). Bagaimana Anda mengatasinya saat itu dan apakah sudah sesuai dengan firman Tuhan?
  2. Apakah tandanya seseorang yang sedang kehilangan pengharapan? Bagaimana kita dapat melayani orang-orang seperti itu?
  3. Komitmen apakah yang akan Anda ambil dalam pelayanan/kehidupan sehari-hari setelah diingatkan kembali tentang pengharapan di dalam Tuhan ini?

Pendalaman Materi:

Terdapat perdebatan dalam diskusi akademis mengenai pada masa kaisar siapakah surat 1Petrus ini ditulis. Sebagian meyakini surat ini ditulis pada masa pemerintahan kaisar Domitianus (tahun 81-96) atau kaisar Trajan (tahun 98-117). Namun demikian, jika memang penulisnya adalah rasul Petrus, maka kemungkinan besar surat ini ditulis pada masa pemerintahan kaisar Nero (tahun 54-68).

(sumber gambar: historyextra.com)

Kaisar Nero dikenal sebagai penguasa yang sangat kejam. Pada tahun 64, kota Roma dibakar, dan dia merupakan tersangka utamanya. Namun demikian, dia menimpakan kambing hitam pada orang-orang Kristen, yang pada masa itu dikenal sebagai pecahan Yahudi yang sangat fanatik. Oleh sebab itulah, orang-orang Kristen dianiaya. Bahkan, menurut catatan sejarah dari Tacitus, kaisar Nero sampai menusuk tubuh orang-orang Kristen untuk dijadikan obor. Sebagian lainnya dijadikan umpan binatang buas sebagai pertunjukan hiburan.

Apakah Allah melalaikan umat-Nya? Sebagaimana telah dinyatakan dalam Alkitab, Allah senantiasa menyertai umat-Nya di tengah segala kekacauan dunia. Bahkan sekalipun sampai kehilangan nyawa, Allah telah menyediakan hidup kekal bagi umat-Nya.

 

The post Pengharapan yang Melampaui Segala Kesulitan (1Ptr. 1:3-5) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2020/02/04/pengharapan-yang-melampaui-segala-kesulitan/feed/ 2 454