dosa | STUDIBIBLIKA.ID https://studibiblika.id Informasi Seputar Alkitab dan Dunia Pelayanan Kristen Wed, 25 Oct 2023 06:51:16 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.2.3 https://i0.wp.com/studibiblika.id/wp-content/uploads/2019/08/cropped-icon_512.png?fit=32%2C32&ssl=1 dosa | STUDIBIBLIKA.ID https://studibiblika.id 32 32 163375744 Mengapa Kristus Harus Mengurbankan Diri-Nya (Ibr. 9:1-10) https://studibiblika.id/2023/10/25/mengapa-kristus-harus-mengurbankan-diri-nya-ibr-91-10/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=mengapa-kristus-harus-mengurbankan-diri-nya-ibr-91-10 https://studibiblika.id/2023/10/25/mengapa-kristus-harus-mengurbankan-diri-nya-ibr-91-10/#respond Wed, 25 Oct 2023 06:34:33 +0000 https://studibiblika.id/?p=2597 “Tuhannya orang Kristen kok mati? Nggak masuk akal!” Mungkin Anda pernah digelisahkan dengan pertanyaan seperti ini. Memang, berita

The post Mengapa Kristus Harus Mengurbankan Diri-Nya (Ibr. 9:1-10) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
“Tuhannya orang Kristen kok mati? Nggak masuk akal!” Mungkin Anda pernah digelisahkan dengan pertanyaan seperti ini. Memang, berita Injil adalah hal yang tidak masuk akal. Paulus pun mengakui bahwa salib Kristus adalah kebodohan (1Kor. 1:18). Tetapi, itu bagi mereka yang memilih untuk binasa dalam dosa. Bagi kita yang percaya pada Kristus, salib-Nya merupakan anugerah. Itulah satu-satunya obat bagi masalah terbesar manusia, yaitu dosa. Inilah yang juga dipaparkan oleh penulis surat Ibrani untuk menguatkan pembacanya yang sedang menghadapi tantangan iman.

WAWASAN DUNIA ALKITAB

Bagian ini merupakan pokok pikiran yang bisa dibilang sentral dalam keseluruhan surat (alur lengkapnya: 9:1-10:18). Singkatnya, penulis surat Ibrani membandingkan antara ritual pengurbanan dalam Perjanjian Lama dengan pengurbanan Kristus. Dengan begitu, pembaca suratnya akan memahami betapa mulianya Kristus dan mereka telah mengambil pilihan yang benar dengan percaya pada-Nya.

Argumennya tersusun atas dua bagian. Pertama, penulis surat menjelaskan apa saja isi Kemah Suci (ay. 1-5). Mungkin kita bertanya-tanya, apa perlunya Alkitab menggambarkannya? Ternyata, ada pengajaran penting yang sedang Tuhan ajarkan bagi kita. Material-material berkualitas tinggi di dalamnya (ay. 4) menggambarkan keagungan dan kemahahadiran Allah. Kemudian, tirai pemisah (ay. 3) menggambarkan kekudusan Allah yang tidak bisa tercampur dengan dosa. Perintah untuk mendirikan Kemah Suci juga menyatakan kerinduan Allah untuk hadir di tengah umat-Nya.

Bagian selanjutnya, penulis surat menjelaskan ritual pengurbanan di Kemah Suci (ay. 6-10). Perhatikan bahwa imam-imam biasa boleh masuk ke dalam bagian depan kemah ini (‘tempat kudus’) untuk beribadah (ay. 6). Tetapi, hanya Imam Besar yang boleh masuk ke bagian dalam (‘tempat maha kudus’). Inilah ruangan tempat tabut perjanjian disimpan. Itu pun hanya boleh setahun sekali di hari Pendamaian. Juga, harus ada darah kurban. Inilah ritual yang harus dilakukan oleh Imam Besar setiap tahunnya untuk meminta ampun atas dosa-dosa yang dilakukan secara tidak sengaja (ay. 7).

Artinya apa? Sebenarnya keseluruhan ritual itu tidak bisa menghapuskan dosa. Keterpisahan antara Allah yang kudus dengan manusia berdosa begitu lebar sehingga pencurahan darah binatang tidak mungkin mengatasinya (ay. 9; 10:4).  Apalagi, Imam Besar sendiri pun berdosa juga. Di sinilah penulis surat kemudian menjelaskan bahwa sebenarnya aturan-aturan tersebut (disebut ‘perjanjian yang pertama,’ yang dijelaskan dalam kitab Taurat; ay. 1) menunjuk pada Kristus. Dialah Imam Besar yang sesungguhnya, yang begitu mulia sehingga pengurbanan-Nya cukup untuk menebus seluruh umat manusia. Inilah yang kemudian dijelaskan lebih lanjut mulai ayat 11.

APLIKASI MASA KINI

Kita hidup di dalam masa perjanjian yang baru, ketika Kristus telah mengurbankan darah-Nya bagi kita. Jangan lagi menoleh ke belakang (Kol. 2:16-17). Perbuatan baik, kesetiaan beribadah, persembahan, semuanya tidak cukup untuk menyelamatkan kita. Bersyukurlah bahwa Kristus telah menuntaskan misi-Nya dan tetaplah teguh dalam iman kepada-Nya. Amin.

REFLEKSI

Pada salib, dosa dikutuk dan dibatalkan. Pada salib, anugerah menang dan ditawarkan (George Campbell Morgan)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa saja sanggahan-sanggahan terhadap Kekristenan yang pernah Anda dengar? Bagaimana Anda menjawabnya? (Jika kesulitan, silakan menemui pendeta atau pembimbing rohani di gereja Anda).
  2. Adakah orang di sekitar Anda yang belum percaya pada Kristus? Berdoalah dan mintalah hikmat dari Tuhan untuk dapat membagikan Kabar Baik ini.

REFERENSI AYAT ALKITAB

1 Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia. 2 Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. 3 Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. 4 Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian, 5 dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian. Tetapi hal ini tidak dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci.

6  Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka, 7 tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar. 8 Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada. 9 Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka, 10 karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan pelbagai macam pembasuhan, hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan. (Ibr. 9:1-10)

Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. (1Kor. 1:18)

16 Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; 17  semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus. (Kol. 2:16-17)

Denah Kemah Suci (sumber gambar terlampir)

BACA JUGA

https://www.jawaban.com/read/article/id/2023/04/05/518/230405170012/fakta_alkitabsejarah_salib_dan_alasan_kenapa_yesus_disalibkan//all

The post Mengapa Kristus Harus Mengurbankan Diri-Nya (Ibr. 9:1-10) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2023/10/25/mengapa-kristus-harus-mengurbankan-diri-nya-ibr-91-10/feed/ 0 2597
Adakah Dosa yang Tidak Diampuni Tuhan? https://studibiblika.id/2022/09/26/adakah-dosa-yang-tidak-diampuni-tuhan/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=adakah-dosa-yang-tidak-diampuni-tuhan https://studibiblika.id/2022/09/26/adakah-dosa-yang-tidak-diampuni-tuhan/#comments Mon, 26 Sep 2022 10:46:36 +0000 https://studibiblika.id/?p=2187 Doktrin pengampunan dosa merupakan konsep yang sangat menonjol dalam Kekristenan. Bahkan, doktrin ini merupakan salah satu hal yang

The post Adakah Dosa yang Tidak Diampuni Tuhan? first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
Doktrin pengampunan dosa merupakan konsep yang sangat menonjol dalam Kekristenan. Bahkan, doktrin ini merupakan salah satu hal yang menjadi “daya tarik” bagi banyak orang untuk mulai belajar Alkitab dan mengenal Kristus (tentu saja, orang yang benar-benar bertobat akan menjadikan Kristus sebagai Tuhan, bukan sekadar mau diampuni dosanya).

Semua Dosa Diampuni Tuhan

Pengampunan dosa yang dinyatakan dalam Alkitab sungguh agung, jauh melebihi pengampunan yang terpikirkan dalam benak kita. Alkitab menyatakan bahwa seberapapun kelam hidup kita, Tuhan sanggup mengampuni dosa-dosa kita. Hal itu misalnya dinyatakan kepada Nabi Yesaya:

Marilah, baiklah kita berperkara!  —  firman TUHAN  —  Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. (Yes. 1:18)

Dalam kondisi tertentu, mungkin kita bisa berbuat kesalahan yang orang lain tidak akan sudi mengampuninya. Apakah Allah juga demikian? Sama sekali tidak! Kasih Allah sungguh besar, sehingga Anak-Nya sendiri pun Dia relakan (Yoh. 3:16). Dengan darah Kristus yang teramat mahal ini, dosa manusia sekelam dan sebanyak apapun akan sanggup disucikan.

Pembunuh, pezinah, pemerkosa, gembong narkoba, koruptor, semuanya tidak ada yang terluput dari pengampunan Allah asalkan mereka mau bertobat dan percaya kepada Kristus (Rm. 10:9). Bukankah di dalam Alkitab tertulis tentang Daud, seorang pezina dan pembunuh, Petrus, yang menyangkal Tuhan tiga kali, serta Paulus, penganiaya jemaat Kristen, semuanya pun mendapat ampunan?

Jadi, jika kita meragukan bahwa Allah tidak akan sudi mengampuni kita, atau pengurbanan Kristus belum cukup untuk menebus dosa kita sepenuhnya, itu sama saja kita sedang merendahkan-Nya. Ingat, Allah bukanlah manusia (Bil. 23:19)! Hikmat, kasih, dan rancangan-Nya jauh lebih agung dibanding apa yang manusia pikirkan (Yes. 55:8-9).

Kemudian, berbeda dengan pengampunan yang ditawarkan oleh manusia (bahkan yang dinyatakan dalam kepercayaan lain), Allah sudah memberikan pengampunan terlebih dulu bahkan sebelum kita berbalik kepada-Nya. Ingat tentang bagaimana kasih Sang Bapa dalam perumpamaan Anak yang Hilang (Luk. 15:11-32)? Konsep pengampunan yang luar biasa ini juga dinyatakan oleh Paulus:

Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! (Rm. 5:10)

Bagaimana kalau kita berulang kali jatuh dalam pelanggaran yang sama, walaupun kita sudah berusaha untuk menjauhkan diri dari dosa? Allah tahu bahwa selama kita ada dalam daging, kita tidak akan mungkin mencapai kesempurnaan (2Kor. 5:6). Jika Allah menyuruh kita untuk mengampuni kesalahan orang “tujuh puluh kali tujuh kali” (Mat. 18:22), maka Dia pun akan melakukan hal yang sama kepada kita!

Jadi, jangan ragu untuk terus meminta ampun pada Tuhan setiap kali kita jatuh dalam dosa. Asal jangan jadikan ini sebagai alasan untuk menjadi orang Kristen tomat, pura-pura tobat tetapi kumat (kambuh) lagi.

Dosa yang Tidak Diampuni Tuhan

Tetapi, bukankah di dalam Alkitab juga dinyatakan ada dosa yang tidak akan diampuni Tuhan? Perhatikan ayat-ayat berikut:

Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. (Mat. 12:31)

Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal. (Mrk. 3:29)

Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. (Luk. 12:10)

Hal yang menggelisahkan hati beberapa orang Kristen adalah, apakah mereka telah melakukan dosa yang tidak terampuni ini?

Untuk memahami ayat-ayat tersebut, kita harus mengerti dulu apa yang dimaksud dengan “menghujat Roh Kudus.” Konteksnya, waktu itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menuduh bahwa Tuhan Yesus menggunakan kuasa Beelzebul (penghulu setan) ketika menyembuhkan orang yang kerasukan setan (Mat. 12:24; Mrk. 3:22). Tentu saja, mengakui karya Roh Kudus sebagai karya Iblis menandakan bahwa mereka menolak Allah sendiri. Mereka melakukannya dengan sadar (bukan karena kurang pengetahuan), karena jelas-jelas Tuhan Yesus berbuat itu semua bukan dengan kuasa Iblis.

Hati nurani mereka sama sekali tidak merasa bersalah ketika melakukan penghujatan tersebut. Mereka juga tidak menunjukkan adanya potensi untuk bertobat di kemudian hari. Inilah yang menyebabkan mereka berada di luar pengampunan Allah. Bukan Allah yang tidak mau mengampuni, melainkan mereka sendiri yang menolak-Nya. Keadaan keras hati seperti inilah yang membedakan mereka dengan Daud, Petrus (yang juga pernah menyangkal Kristus), Paulus, dan orang-orang berdosa lainnya yang di kemudian hari bertobat dan berbalik pada Allah.

Jadi, dalam konteks masa kini, satu-satunya dosa yang tidak terampuni adalah menolak Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat (dan ini dilakukan sampai akhir hayat).

Jika saat ini kita merasa khawatir “Jangan-jangan saya telah melakukan dosa yang kekal ini,” justru itu tandanya bahwa kita pasti sedang tidak melakukannya. Roh Kudus masih bekerja di dalam hati kita sehingga timbul perasaan bersalah. Cepat-cepatlah bertobat, jangan memberi celah pada Iblis untuk memanipulasi pikiran bahwa Allah tidak akan sudi mengampuni kita. Atau, malah hati kita sendiri akan semakin mengeras dan bebal. Selama masih ada kesempatan, marilah sambut tawaran anugerah pengampunan Allah yang luar biasa ini.

Baca juga:

Apakah Orang Kristen Bisa Hidup Tanpa Dosa? | STUDIBIBLIKA.ID

Ayat-Ayat Alkitab Tentang Dosa | STUDIBIBLIKA.ID

The post Adakah Dosa yang Tidak Diampuni Tuhan? first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2022/09/26/adakah-dosa-yang-tidak-diampuni-tuhan/feed/ 1 2187
Jangan Berzina (Kel. 20:14) https://studibiblika.id/2022/09/03/jangan-berzina-kel-2014/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=jangan-berzina-kel-2014 https://studibiblika.id/2022/09/03/jangan-berzina-kel-2014/#respond Fri, 02 Sep 2022 22:03:16 +0000 https://studibiblika.id/?p=2164 Ada sebagian orang yang memandang seks adalah hal yang kotor. Bahkan, ada pula yang menganggap bahwa hidup selibat

The post Jangan Berzina (Kel. 20:14) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
Ada sebagian orang yang memandang seks adalah hal yang kotor. Bahkan, ada pula yang menganggap bahwa hidup selibat (tidak menikah) lebih baik. Kemudian, ada yang menganggap seks adalah ranah pribadi. Mau mengumbar aurat atau (maaf) berhubungan badan dengan orang yang bukan pasangan, jangan ikut campur. “Memangnya kamu siapa, ikut campur urusan saya? Sok Suci!”, mungkin begitu jawab mereka jika diingatkan.

Alkitab mengajarkan bahwa seks pada awalnya adalah rancangan Allah yang kudus. Akibat kejatuhan dalam dosalah, manusia memandang seks dengan cara pandang yang keliru. Hawa nafsu pun lebih menonjol dibanding kehendak Allah. Itulah sebabnya, sampai sekarang ini dosa seputar seks timbul dalam berbagai bentuk. Tidak hanya karir dan keluarga, bahkan pelayanan pun bisa hancur ketika seorang hamba Tuhan terjatuh dalam dosa ini.

Berkaca dari situ, perintah “Jangan berzinah” (Kel. 20:14) masih sangat relevan untuk kita perhatikan pada masa kini. Mari kita melihat dari awalnya. Allah menginisiasi ikatan pernikahan antara suami dan istri sebagai ikatan yang paling intim dalam masyarakat (Kej. 2:24). Maka, pelanggaran terhadap ikatan pernikahan ini dapat dipandang sebagai bentuk ketidaksetiaan, baik pada pasangan dan juga pada Tuhan (Ams. 2:16-17; bnd. Ef. 5:31-32). Itulah sebabnya, Allah melarang perzinaan. Hukumannya pun tidak tanggung-tanggung, yaitu hukuman mati (Im. 20:10), dengan cara dirajam (Ul. 22:23-24) atau dibakar (Im. 20:14; 21:9).

Namun sebenarnya apa yang dilarang? Dalam konteks zaman Musa, perintah ini melarang seseorang untuk berhubungan badan dengan orang yang sudah menikah, kecuali dengan pasangannya. Juga, orang yang telah menikah dilarang untuk berhubungan badan dengan orang lain, kecuali dengan pasangannya (baca: Im. 20:10 bnd. Kel. 22:16-17). Ingat, pada waktu itu belum ada institusi gereja dan pemberkatan pernikahan. Poligami dan perbudakan juga umum dilakukan (namun bukan berarti dikehendaki Tuhan).

Jauh setelah era Musa, Tuhan Yesus mengajarkan perintah ini dengan makna yang lebih dalam, yaitu sesuai dengan apa yang dimaksud oleh Allah. Perzinaan bukan saja menyangkut hubungan badan (secara fisik), tetapi juga kecemaran yang timbul di dalam hati (baca: Mat. 5:27-29 dan Mrk. 7:21-22). Jadi, ketika beberapa kepercayaan dan juga hukum yang berlaku di masyarakat baru menghukum orang ketika melakukan “perzinaan fisik,” Allah sudah memandang berdosa walaupun orang itu baru melakukan “perzinaan hati/pikiran” (bahasa gaulnya, pikiran kotor).

Pandangan Alkitab ini mengajarkan satu hal penting. Menutup aurat memang penting, tetapi tanpa adanya transformasi hati, semua akan percuma. Berdasar hikmat Tuhan, Daud memahami hal ini. Kita dapat melihat dari pertobatannya setelah berzina dengan Batsyeba. Dia memohon kepada Tuhan untuk menahirkan hatinya (Mzm. 51:12-13).

Jadi, bagaimana kita bisa mengatasi dan mencegah dosa perzinaan? Tentu saja yang pertama adalah transformasi hati. Tanpa itu, mustahil. Ibarat penyakit, sumbernyalah yang harus diobati, bukan hanya gejalanya. Hati yang telah ditransformasi (dilahirbarukan) oleh Roh Kudus akan bisa mengasihi Allah dibanding segalanya (Mzm. 73:25). Dengan begitu, godaan seksual akan tidak lagi terlihat menarik.

Kedua, berjaga-jagalah setiap hari. Waspadai titik lemah kita (Ef. 5:18). Kita dapat meneladani Almarhum Billy Graham. Dalam setiap perjalanan pelayanannya, dia tidak pernah sekamar sendiri. Dengan begitu, dia dapat mencegah godaan yang mungkin timbul (juga, fitnah). Jika sudah tahu titik lemah kita, jangan malah bermain api (baca Ams. 7). Ketika muncul gambar-gambar yang ketika berselancar di dunia maya, segera tutup jangan malah coba-coba diteruskan. Bagaimana jika godaan tetap saja datang walaupun kita sudah berusaha mencegah? Menjauhlah cepat-cepat (Yak. 1:14-15).

Langkah ketiga yang tidak kalah pentingnya, ingatlah selalu akan anugerah Kristus (1Ptr. 2:24). Dengan anugerah-Nya, kita akan dimampukan untuk mengatasi godaan dosa seksual. Jangan berpikir hal itu mustahil untuk dilakukan (termasuk jika ada di antara kita yang telah kecanduan dosa ini). Sekaligus, dengan anugerah-Nyalah maka selalu ada pengampunan. Jika kita sudah terlanjur jatuh dalam dosa ini, jangan lagi mau dihantui oleh masa lalu. Allah selalu membuka pintu pengampunan sebesar apapun dosa kita, asalkan kita mau bertobat. Termasuk, dosa perzinaan (baca Yoh. 8:1-11).

Baca juga:

Tafsiran Amsal 7 | STUDIBIBLIKA.ID

Pandangan Alkitab Terhadap LGBT dan Homoseksualitas | STUDIBIBLIKA.ID

Apakah yang dimaksud oleh nafsu seksual? Apa kata Alkitab mengenai nafsu seksual? (gotquestions.org)

REFLEKSI

Hasrat adalah kejahatan itu sendiri dalam perzinaan. Jika seseorang tidak ada kesempatan untuk tidur dengan istri orang lain, namun dia memiliki hasrat untuk melakukannya, dan akan melakukannya sekiranya mungkin, dia sama bersalahnya dengan orang yang terpergok melakukan perzinaan (Agustinus)

PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN

  1. Berdasarkan renungan ini, bagaimana pandangan Anda tentang masturbasi?
  2. Apa saja godaan seksual yang ada di seputar kehidupan Anda saat ini? Apakah Anda cenderung tunduk atau menghindar? Nyatakan komitmen Anda kepada Tuhan!

REFERENSI AYAT ALKITAB

Jangan berzinah. (Kel. 20:14)

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. (Kej. 2:24)

16 supaya engkau terlepas dari perempuan jalang, dari perempuan yang asing, yang licin perkataannya, 17 yang meninggalkan teman hidup masa mudanya dan melupakan perjanjian Allahnya; (Ams. 2:16-17)

31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. (Ef. 5:31-32)

Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu. (Im. 20:10)

23  Jika ada seorang gadis yang masih perawan dan telah bertunangan dengan seorang laki-laki, dan ia bertemu dengan seorang laki-laki di kota tersebut lalu tidur dengannya, Bila seorang laki-laki mengambil seorang perempuan dan ibunya, itu suatu perbuatan mesum; ia dan kedua perempuan itu harus dibakar, supaya jangan ada perbuatan mesum di tengah-tengah kamu. 24  keduanya harus kamu bawa ke pintu gerbang kota itu, dan kamu harus melemparinya dengan batu sampai mati dan kamu harus membunuh perempuan itu, karena ia ada di kota tetapi tidak berteriak minta tolong. Dan, pria itu karena ia telah memperkosa istri orang. Kamu harus menjauhkan kejahatan ini dari umatmu. (Ul. 22:23-24)

Bila seorang laki-laki mengambil seorang perempuan dan ibunya, itu suatu perbuatan mesum; ia dan kedua perempuan itu harus dibakar, supaya jangan ada perbuatan mesum di tengah-tengah kamu. (Ul. 20:14)

Demikianlah engkau harus menghapuskan darah orang yang tidak bersalah itu dari tengah-tengahmu, sebab dengan demikian engkau melakukan apa yang benar di mata TUHAN. (Ul. 21:9)

16 Apabila seseorang membujuk seorang anak perawan yang belum bertunangan, dan tidur dengan dia, maka haruslah ia mengambilnya menjadi isterinya dengan membayar mas kawin. 17 Jika ayah perempuan itu sungguh-sungguh menolak memberikannya kepadanya, maka ia harus juga membayar perak itu sepenuhnya, sebanyak mas kawin anak perawan.” (Kel. 22:16-17)

27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. 28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. 29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Mat. 5:27-29)

21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, 22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. (Mrk. 7:21-22)

12  Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! 13 Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! (Mzm. 51:12-13)

Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. (Mzm. 73:25)

Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, (Ef. 5:18)

14  Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. 15  Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. (Yak. 1:14-15)

Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. (1Ptr. 2:24)

The post Jangan Berzina (Kel. 20:14) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2022/09/03/jangan-berzina-kel-2014/feed/ 0 2164
Pakaian, Dosa, dan Anugerah https://studibiblika.id/2022/08/11/pakaian-dosa-dan-anugerah/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pakaian-dosa-dan-anugerah https://studibiblika.id/2022/08/11/pakaian-dosa-dan-anugerah/#comments Thu, 11 Aug 2022 01:07:08 +0000 https://studibiblika.id/?p=2140 Berpakaian. Aktivitas sederhana ini tentu kita lakukan setiap hari, bukan? Tetapi sadarkah kita bahwa aktivitas sederhana ini dapat

The post Pakaian, Dosa, dan Anugerah first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
Berpakaian. Aktivitas sederhana ini tentu kita lakukan setiap hari, bukan? Tetapi sadarkah kita bahwa aktivitas sederhana ini dapat menjadi pengingat untuk kebenaran teologis yang mendalam? Pakaian mengingatkan kita akan dosa manusia dan anugerah Tuhan.

Ketika Allah menciptakan manusia pertama, ketelanjangan bukanlah hal yang memalukan. Namun ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, barulah mereka tersadar akan ketelanjangan mereka. Dosa membuat mereka memiliki rasa malu (Kej. 3:7).

Karena itulah, Allah kemudian membuat pakaian dari kulit binatang (Kej. 3:21). Semenjak saat itu, manusia harus memakai pakaian supaya tidak merasa malu. Hanya orang yang tidak waras pikirannya yang tidak merasa malu tanpa berpakaian.

Ribuan tahun setelah kejadian itu, Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menebus dosa manusia. Dia harus menanggung banyak penderitaan ketika disalib. Salah satunya, kebalikan dari Adam yang diberi pakaian, pakaian-Nya justru ditanggalkan oleh para prajurit (Mrk. 15:24). Rasa malu yang didapat manusia akibat pemberontakan Adam, harus ditanggung oleh Kristus akibat ketaatan-Nya. Karya penebusan-Nya di salib inilah yang membuat manusia bisa memperoleh anugerah keselamatan.

Paradoks ini mengajarkan kita untuk mengingat dua kebenaran teologis setiap hari:

Ketika berpakaian, ingatlah akan kejatuhan Adam. Bertekadlah untuk tidak menggunakan tubuh kita dalam melakukan dosa. Sekaligus, ingatlah akan anugerah Kristus. Bertekadlah untuk menggunakan tubuh kita bagi kemuliaan Allah.

REFERENSI AYAT ALKITAB

Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. (Kej. 3:7)

Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka. (Kej. 3:21)

Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing. (Mrk. 15:24)

Baca juga:

Ayat-Ayat Alkitab Tentang Dosa | STUDIBIBLIKA.ID

The post Pakaian, Dosa, dan Anugerah first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2022/08/11/pakaian-dosa-dan-anugerah/feed/ 1 2140
Apakah Orang Kristen Bisa Hidup Tanpa Dosa? https://studibiblika.id/2021/11/11/apakah-orang-kristen-bisa-hidup-tanpa-dosa/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=apakah-orang-kristen-bisa-hidup-tanpa-dosa https://studibiblika.id/2021/11/11/apakah-orang-kristen-bisa-hidup-tanpa-dosa/#respond Wed, 10 Nov 2021 17:22:08 +0000 https://studibiblika.id/?p=1727 Suatu kali, saya mendengar seorang pendeta berkhotbah bahwa orang Kristen harus sempurna. Rupanya, pendeta itu mengacu pada Matius

The post Apakah Orang Kristen Bisa Hidup Tanpa Dosa? first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
Suatu kali, saya mendengar seorang pendeta berkhotbah bahwa orang Kristen harus sempurna. Rupanya, pendeta itu mengacu pada Matius 5:48, “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” Pendeta tersebut melanjutkan, tanda seorang Kristen dewasa rohani adalah hidup tanpa dosa.

Bisakah demikian?

Dalam Alkitab, memang kelihatannya ada ayat-ayat yang mendukung pernyataan tersebut. Misalnya, “Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia” (1Yoh. 3:6).

Sekilas, ayat di atas menyatakan bahwa orang Kristen bisa hidup tanpa dosa. Tetapi pernyataan seperti ini memiliki setidaknya dua tentangan.

Pertama, pernyataan itu bertentangan dengan ayat-ayat Alkitab yang lain. Masih di surat yang sama, Yohanes menuliskan: “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita” (1Yoh. 1:8).

Kedua, pernyataan itu bertentangan dengan fakta yang terjadi dalam diri orang percaya. Semua orang, termasuk kita, berdosa. Paulus menulis, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Rm. 3:23).

Bagaimana dengan para tokoh iman dalam Alkitab? Buka saja halaman demi halaman Alkitab, maka kita akan membaca betapa banyaknya dosa para tokoh di dalamnya (tentu saja, selain Tuhan Yesus).

Yohanes memang memerintahkan para pembaca suratnya untuk tidak berbuat dosa. Namun dia juga tahu, manusia lemah. Maka, dia memaparkan bahwa jika mereka berbuat dosa (setelah menjadi Kristen tentunya), ingatlah bahwa mereka memiliki Penebus. “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil” (1Yoh. 2:1).

Lalu, bagaimana kita menyelaraskan ayat-ayat yang nampaknya bertentangan itu?

Mari kita menyelisik bahasa aslinya. Frasa tidak berdosa dalam 1Yohanes 3:6 menggunakan bentuk Present Indikatif. Bentuk ini bisa diartikan sebagai tindakan yang berulang-ulang atau menjadi kebiasaan.

Jadi, Yohanes sebenarnya bermaksud untuk menyatakan bahwa orang Kristen “tidak terus menerus berbuat dosa.” Tidak menjadikan dosa sebagai sebuah kebiasaan. Tidak berkubang dalam dosa (dosa menjadi gaya hidup). Lain bukan, dengan “tidak berdosa sama sekali”?

Makna tersebut terlihat dalam beberapa terjemahan berikut:

Semua orang yang hidup bersatu dengan Kristus, tidak terus-menerus berbuat dosa. Orang yang terus-menerus berbuat dosa, tidak pernah melihat Kristus atau mengenal-Nya. (BIMK)

No one who abides in him keeps on sinning; no one who keeps on sinning has either seen him or known him. (ESV)

No one who lives in him keeps on sinning. No one who continues to sin has either seen him or known him. (NIV)

Jadi, jelas bahwa Alkitab tidak mengajarkan bahwa orang Kristen bisa hidup tanpa dosa di dunia. Kelak, setelah dibangkitkan, barulah kehidupan tanpa dosa mungkin dijalani.

Namun jangan jadikan ini sebagai alasan kita untuk berbuat dosa. Pemahaman ini harusnya membangkitkan rasa syukur dan kebutuhan kita akan Juru Selamat. Tanpa penebusan Kristus, kita tidak akan mungkin diperkenan Allah. Rasa syukur ini akan menuntun kita untuk semaksimal mungkin menghindari dosa.

The post Apakah Orang Kristen Bisa Hidup Tanpa Dosa? first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2021/11/11/apakah-orang-kristen-bisa-hidup-tanpa-dosa/feed/ 0 1727
7 Fakta Tentang Yudas Iskariot yang Perlu Kamu Ketahui https://studibiblika.id/2021/06/14/7-fakta-tentang-yudas-iskariot-yang-perlu-kamu-ketahui/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=7-fakta-tentang-yudas-iskariot-yang-perlu-kamu-ketahui https://studibiblika.id/2021/06/14/7-fakta-tentang-yudas-iskariot-yang-perlu-kamu-ketahui/#respond Sun, 13 Jun 2021 23:40:15 +0000 https://studibiblika.id/?p=1453 Kamu pasti tahu siapa itu Yudas Iskariot. Dia dikenal sebagai "murid" yang mengkhianati Tuhan Yesus. Tetapi, apakah kamu juga tahu beberapa fakta penting seputar kehidupannya? Mari kita pelajari tokoh Alkitab yang kontroversial ini.

The post 7 Fakta Tentang Yudas Iskariot yang Perlu Kamu Ketahui first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
Kamu pasti tahu siapa itu Yudas Iskariot. Dia dikenal sebagai “murid” yang mengkhianati Tuhan Yesus. Tetapi, apakah kamu juga tahu beberapa fakta penting seputar kehidupannya? Mari kita pelajari tokoh Alkitab yang kontroversial ini.

1. Latar Belakang

Nama Yudas (Yun. Ioudas) sebanding dengan nama Ibrani Yehuda (Ibr. Yehudah). Artinya, “memuji.” Sungguh ironis, bukan? Arti nama yang indah ini tidak sesuai dengan apa yang dia lakukan di kemudian hari. Alih-alih “dipuji,” dia malah dicela oleh banyak orang sampai sekarang ini.

Kemungkinan besar, Yudas berasal dari Kerioth, yang berada sekitar 22 kilometer sebelah selatan Hebron. Dalam bahasa Ibrani, Ishkeriyyoth berarti “laki-laki dari kampung Kerioth.” Namun ada beberapa teori lain mengenai asal-usul kata Iskariot dalam namanya.

2. Rekam Jejak

Dia pernah termasuk ke dalam satu dari kedua belas murid Yesus. Selama tiga tahun, dia mengikuti Yesus ke mana-mana: melihat-Nya melakukan berbagai mukjizat, mengusir setan, mengampuni dosa, mendengar ajaran-Nya, dan sebagainya.

Jika kita cermati, sesungguhnya posisi Yudas sangat istimewa. Dia menjadi saksi mata mengenai pelayanan Anak Allah di dunia ini dan mendengar banyak ajaran-Nya. Sayangnya, itu semua tidak mengubah hatinya untuk mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

3. Sering Mencuri Uang Kas

Yudas ditugaskan untuk memegang uang kas bagi ke-12 murid Yesus. Sangat mungkin dia dianggap memiliki ketrampilan khusus di bidang ini dan terlihat dapat dipercaya dibanding murid-murid yang lain. Namun demikian, dia sering mencuri uang itu (Yoh. 12:4-6; 13:29).

Hal ini juga menunjukkan bahwa Yudas sebenarnya sangat mirip dengan murid-murid lainnya. Bahkan, dia memiliki kelebihan tertentu (sehingga dipercaya mereka). Jadi, sangat penting bagi kita untuk instrospeksi diri, apakah kita “murid yang sejati” atau “murid yang palsu”? Apakah kita telah benar-benar bertanggung jawab atas kepercayaan dan pelayanan yang diberikan pada kita?

4. Sejak Awal Yesus Tahu Bahwa Yudas Bukanlah Murid yang Sejati

Apakah Yesus terkecoh oleh Yudas? Tidak. Sedari awal memilih kedua belas murid, Yesus sudah tahu siapa itu Yudas dan apa yang akan dilakukannya.

Jawab Yesus kepada mereka: “Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.” (Yoh. 6:70)

Mengapa Yudas yang dipilih, merupakan misteri Allah yang tidak mampu kita pahami. Yang bisa kita percayai, hikmat Allah tidak mungkin keliru. Dia tidak pernah terkejut akibat salah mengambil keputusan.

5. Yudas Bersekongkol dengan Imam-Imam Kepala dan Mengkhianati Yesus

Alkitab tidak menyatakan secara jelas apa tujuan Yudas mengkhianati Yesus (karena uang atau juga ingin memanfaatkan Yesus untuk memberontak pada Roma).

Yang jelas, apa yang dilakukan Yudas itu merupakan kombinasi dari adanya kesempatan, kedagingan Yudas, dan strategi Iblis (Luk. 22:3). Jika kita dihadapkan pada kombinasi ketiga hal ini, waspadalah dan cepat-cepat memohon bantuan Roh Kudus supaya tidak salah melangkah.

6. Yudas Menyesal dan Bunuh Diri

Setelah Yesus dijatuhi hukuman mati, Yudas menyesal. Dia lalu mengembalikan uang yang 30 keping perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua. Walaupun tadinya bersekongkol, mereka menolak Yudas dan tidak peduli padanya.

Akibat penyesalan yang terlalu dalam itu, Yudas kemudian bunuh diri (baca: Mat. 27:3-10). Tetapi dia tidak bertobat.

Ada pepatah, “penyesalan selalu datang terlambat.” Namun sebenarnya, selama kita masih hidup, anugerah Tuhan tetap tersedia bagi mereka yang menyesal dan mau datang kepada-Nya.

Tuhan sanggup memulihkan hidup yang hancur dan menggunakan orang-orang yang tadinya salah jalan untuk menggenapi rencananya. Bukankah murid-murid yang lain, bahkan Paulus, tadinya juga keliru mengenal Yesus? Tetapi berbeda dengan Yudas, mereka mau membuka hati untuk mendapat pengampunan dari Tuhan.

7. Posisi Yudas Digantikan oleh Matias

Setelah kematian Yudas, murid-murid yang lain kemudian mengadakan pemilihan untuk menggantikan posisinya.

23 Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias. 26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu. (Kis. 1:23, 26)

Ada banyak hal yang bisa kita pelajari (bukan teladani) dari kisah Yudas

Pertama, siasat Iblis dan pemberontakan manusia bisa saja terjadi dengan begitu kejinya. Namun, semuanya tidak akan mampu mengubah rencana Tuhan. Tuhan mampu bekerja dalam situasi apapun yang terjadi di dunia ini sehingga suatu saat terbuka bahwa semua rencana Tuhan yang indah dan mulia digenapi (Rm. 8:28).

Kedua, periksa diri kita apakah sudah benar-benar menjadi orang percaya atau hanya ikut-ikutan saja. Lamanya kita menjadi “orang Kristen” dan banyaknya pelayanan tidak serta merta membuat kita jadi anak Tuhan (Mat. 7:22-23).

Ketiga, bertobatlah! Bertobat bukan hanya menyesali dosa, tetapi juga bersandar pada Kristus untuk menyelamatkan kita (Rm. 10:9, 13). Tidak ada “jalan keluar” lain bagi dosa.

The post 7 Fakta Tentang Yudas Iskariot yang Perlu Kamu Ketahui first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2021/06/14/7-fakta-tentang-yudas-iskariot-yang-perlu-kamu-ketahui/feed/ 0 1453
Bagaimana Cara Yudas Iskariot Mati? https://studibiblika.id/2021/05/28/bagaimana-cara-yudas-iskariot-mati/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=bagaimana-cara-yudas-iskariot-mati https://studibiblika.id/2021/05/28/bagaimana-cara-yudas-iskariot-mati/#comments Fri, 28 May 2021 00:30:59 +0000 https://studibiblika.id/?p=1410 Di dalam Alkitab, kelihatannya ada penjelasan yang bertentangan mengenai penyebab kematian Yudas Iskariot. Di dalam Matius 27:5 tertulis bahwa dia "menggantung diri." Namun dalam Kisah Para Rasul 1:18 tertulis bahwa "perutnya terbelah." Mana yang benar?

The post Bagaimana Cara Yudas Iskariot Mati? first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
1 Ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan mengambil keputusan untuk membunuh Yesus. 2 Mereka membelenggu Dia, lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus, wali negeri itu. 3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, 4 dan berkata: “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” Tetapi jawab mereka: “Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!” 5 Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. 6 Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: “Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah.” 7 Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing. 8 Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah. (Mat. 27:1-8)

Di dalam Alkitab, kelihatannya ada penjelasan yang bertentangan mengenai penyebab kematian Yudas Iskariot. Di dalam Matius 27:5 tertulis bahwa dia “menggantung diri.” Namun dalam Kisah Para Rasul 1:18 tertulis bahwa “perutnya terbelah.” Mana yang benar?

Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. (Mat. 27:5)

Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. (Kis. 1:18)

Sebenarnya Matius dan Lukas (melalui kitab Kisah Para Rasul yang ditulisnya) menggambarkan peristiwa yang sama, namun dengan detail yang berbeda.

Keduanya sama-sama menggambarkan:

  1. Yudas menyesal (sampai bunuh diri).
  2. Yudas membeli sebidang tanah dari uang hasil pengkhianatannya.
  3. Sebutan “Tanah Darah” bagi tanah itu.
  4. Cara kematian Yudas yang mengerikan.

Sekarang pertanyaannya, bagaimana mungkin gantung diri menyebabkan perut terbelah? Berkaitan dengan hal ini, ada beberapa skenario yang memungkinkannya terjadi. Misalnya:

Pertama, Yudas gantung diri di pohon yang tumbuh menggantung di tebing yang curam, seperti umumnya wilayah sekitar situ. Talinya putus, tubuhnya kemudian jatuh di tebing. Kejadian ini menyebabkan tubuh Yudas hancur ketika menggelinding di bebatuan yang keras itu. Isi perutnya pun kemudian terburai keluar.

Kedua, tubuh Yudas menggantung beberapa lama hingga membusuk dan jatuh dengan kondisi rusak: perut terbelah dan isinya keluar. Bayangkan saja betapa menjijikkannya pemandangan ini.

Selain kedua skenario tersebut, tentu masih ada kemungkinan-kemungkinan lainnya. Mungkin jawaban pastinya terkuak ketika dokumen-dokumen sejarah ditemukan. Mungkin juga menunggu kemajuan ilmu pengetahuan untuk dapat menelusuri tabir misteri dari masa lalu. Atau, bisa saja kita baru mengetahui jawabannya kelak ketika bertemu Tuhan di surga. Yang pasti, Alkitab tidak mungkin keliru dan berkontradiksi. Kita hanya perlu sungguh-sungguh mengimaninya dan mempelajarinya semaksimal mungkin.

Bagaimanapun kejadian yang sesungguhnya, Matius dan Lukas sama-sama menggambarkan apa yang terjadi dengan kuasa Iblis, yaitu Iblis akan menghasilkan kehancuran yang mengerikan dalam hidup manusia. Tepatlah dikatakan bahwa dia adalah pembunuh dari sejak semula (Yoh. 8:44)

Maukah kita mengikuti rencana Iblis? Ketika kita mengikuti rencana Iblis, mungkin kita akan mendapat keuntungan. Tetapi, itu hanya sesaat. Kita pun tidak akan mendapatkan damai sejahtera untuk bisa menikmatinya.

Kita dapat melihatnya dari apa yang terjadi pada diri Yudas. Setelah menerima uang hasil pengkhianatannya itu, dia dihantui perasaan bersalah yang amat dalam. Bahkan ketika uang itu diserahkan kepada imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi, mereka menolaknya.

Penyesalan Yudas yang amat dalam membuat dia nekat mengakhiri hidupnya. Rencana Iblis mengakibatkan kengerian. Namun di atas semua itu, Allah tetap berdaulat dan rencana-Nya jauh lebih berkuasa. Kematian Kristus itu Dia gunakan untuk maksud yang mulia, yaitu menggenapi rencana keselamatan bagi orang-orang percaya.

Catatan: penjelasan kemungkinan cara kematian Yudas dirangkum dari berbagai sumber tafsiran.

The post Bagaimana Cara Yudas Iskariot Mati? first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2021/05/28/bagaimana-cara-yudas-iskariot-mati/feed/ 1 1410
Pandanglah pada Kristus, Harapan Keselamatan Kita (Bil. 21:4-9) https://studibiblika.id/2021/03/30/pandanglah-pada-kristus-harapan-keselamatan-kita-bil-214-9/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pandanglah-pada-kristus-harapan-keselamatan-kita-bil-214-9 https://studibiblika.id/2021/03/30/pandanglah-pada-kristus-harapan-keselamatan-kita-bil-214-9/#respond Tue, 30 Mar 2021 10:28:07 +0000 https://studibiblika.id/?p=1346 4 Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa

The post Pandanglah pada Kristus, Harapan Keselamatan Kita (Bil. 21:4-9) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>

4 Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. 5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.” 6 Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. 7 Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami.” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. 8 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” 9 Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup. (Bil. 21:4-9)

Pengeboman sebuah katedral di Makassar beberapa hari lalu (28/3) kembali memukul rasa kemanusiaan kita. Mengapa ada orang yang begitu tega mencelakakan sesamanya? Menariknya, mereka melakukannya dengan tujuan untuk “meraih surga.” Pemikiran ini sangat keliru. Keselamatan bukan diperoleh dari hasil usaha kita, apalagi dengan cara yang merugikan orang lain. Keselamatan hanya diperoleh melalui anugerah di dalam Kristus (Ef. 2:8).

Tawaran keselamatan sebenarnya sudah diwartakan sejak Perjanjian Lama. Misalnya, dalam kisah tentang patung ular tembaga pada zaman Musa ini. Ketika itu, bangsa Israel masih mengembara di padang gurun dan mereka sedang dalam perjalanan dari gunung Hor. Karena tidak ada roti dan air, mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa (ay. 5). Dengan mudahnya, mereka melupakan mukjizat-mukjizat yang telah Tuhan lakukan sejak di Mesir. Akibatnya, Tuhan mengirim ular-ular berbisa untuk memaguti mereka sehingga banyak orang Israel yang mati.

Musibah itu kemudian menjadikan bangsa Israel bertobat dan mengakui dosa mereka (ay. 7). Mereka meminta Musa untuk memohon ampun kepada Tuhan. Tuhan lalu memerintahkan Musa untuk membuat ular tembaga dan menaruhnya pada tiang. Orang-orang yang terpagut ular diperintahkan untuk memandang ular tembaga itu supaya sembuh. Benar saja, orang-orang yang terpagut ular dan memandang patung itu kemudian selamat (ay. 9).

Apa yang diajarkan oleh Tuhan kepada bangsa Israel? Tuhan sama sekali tidak mengajarkan bahwa kesembuhan terjadi karena patung ular tembaga itu. Berhala sama sekali tidak memiliki kuasa (Yes. 44:9) dan Tuhan sendiri melarang pembuatan patung untuk diberhalakan (Kel. 20:4). Tetapi, kesembuhan terjadi karena iman kepada Tuhan. Iman mereka kemudian dibuktikan dengan cara memandang patung ular tembaga itu (sayangnya, kelak keturunan bangsa Israel keliru memahaminya dan malah menyembah patung ini yang dihancurkan pada masa raja Hizkia, baca 2Raj. 18:4).

Ceritanya tidak berhenti sampai di situ. Dalam Injil Yohanes dipaparkan bahwa kisah ini merupakan bayangan dari karya keselamatan Kristus (Yoh. 3:14-15). Seperti orang-orang Israel yang mati terkena bisa ular, maka manusia pun sebenarnya mati akibat dosa (Rm. 6:23a). Tidak hanya mati jasmani, tetapi mati rohani yang kekal. Kemudian, luka akibat bisa ular nampak kecil namun lambat laun menjadi parah. Dosa pun awalnya nampak sepele, namun lambat laun menghasilkan penderitaan yang berat. Terakhir, orang-orang Israel yang selamat karena memandang ular tembaga yang ditinggikan di tiang merupakan bayangan dari orang-orang yang selamat karena memiliki iman kepada Kristus yang ditinggikan di salib. Apa maknanya bagi kita?

Di tengah perjalanan iman kita di dunia ini, mungkin kita akan mengalami masa-masa kekeringan. Mirip dengan keadaan bangsa Israel di padang gurun. Kemudian, natur dosa yang ada dalam diri kita membuat pergumulan tersebut semakin berat, karena kita cenderung untuk mengikuti kedagingan. Seperti bangsa Israel, kita bisa berontak kepada Tuhan.

Namun ingatlah bahwa Kristus sudah mengalahkan kuasa maut dan menawarkan diri-Nya untuk menyelamatkan kita. Maka, “hendaklah pandangan kita tertuju kepada Yesus” (Ibr. 12:2 BIMK). Hanya Dialah satu-satunya yang sanggup mengeluarkan kita dari kuasa maut. Janganlah bersandar pada hal-hal lain, karena semuanya tidak memiliki kuasa. Amin.

Pertanyaan untuk Direnungkan

  1. Mengapa ada orang yang permasalahannya bisa teratasi walaupun tidak mengandalkan Kristus, sementara orang yang mengandalkan Kristus justru masalahnya tidak kunjung selesai?
  2. Apa langkah-langkah praktis untuk memandang pada Yesus dalam kehidupan sehari-hari? Apakah hidup kita akan berbeda dibanding jika kita tidak melakukannya? Jelaskan!

Ayat Alkitab Terkait

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (Ef. 2:8)

Orang-orang yang membentuk patung, semuanya adalah kesia-siaan, dan barang-barang kesayangan mereka itu tidaklah memberi faedah. Penyembah-penyembah patung itu tidaklah melihat dan tidaklah mengetahui apa-apa; oleh karena itu mereka akan mendapat malu. (Yes. 44:9)

Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. (Kel. 20:4)

Dialah yang menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan yang meremukkan tugu-tugu berhala dan yang menebang tiang-tiang berhala dan yang menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut Nehustan. (2Raj. 18:4)

14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, 15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. 16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh. 3:14-16)

Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Rm. 6:23)

Hendaklah pandangan kita tertuju kepada Yesus, sebab Dialah yang membangkitkan iman kita dan memeliharanya dari permulaan sampai akhir. Yesus tahan menderita di kayu salib! Ia tidak peduli bahwa mati di kayu salib itu adalah suatu hal yang memalukan. Ia hanya ingat akan kegembiraan yang akan dirasakan-Nya kemudian. Sekarang Ia duduk di sebelah kanan takhta Allah dan memerintah bersama dengan Dia. (Ibr. 12:2 BIMK)

The post Pandanglah pada Kristus, Harapan Keselamatan Kita (Bil. 21:4-9) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2021/03/30/pandanglah-pada-kristus-harapan-keselamatan-kita-bil-214-9/feed/ 0 1346
Ayat-Ayat Alkitab Tentang Dosa https://studibiblika.id/2020/11/26/ayat-ayat-alkitab-tentang-dosa/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=ayat-ayat-alkitab-tentang-dosa https://studibiblika.id/2020/11/26/ayat-ayat-alkitab-tentang-dosa/#respond Thu, 26 Nov 2020 23:29:47 +0000 https://studibiblika.id/?p=1100 Dosa. Setiap ajaran agama mengajarkan tentang fenomena ini. Namun demikian, terdapat perbedaan yang sangat besar antara konsep dosa

The post Ayat-Ayat Alkitab Tentang Dosa first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
Dosa. Setiap ajaran agama mengajarkan tentang fenomena ini. Namun demikian, terdapat perbedaan yang sangat besar antara konsep dosa yang diajarkan oleh agama lain dengan Alkitab. Misalnya, jika kita melihat dosa dari sudut pandang agama tertentu, maka kita baru dikatakan berdosa jika sudah mewujudkannya dalam tindakan. Kemudian, terdapat konsep bahwa dosa masih bisa dihapus dengan pengakuan dan perbuatan baik kita. Atau, terhapus dengan sendirinya jika orang yang kepadanya kita berbuat salah kemudian mengampuni kita.

Sebaliknya, Alkitab menyatakan bahwa ” dosa ialah pelanggaran hukum Allah” (1Yoh. 3:4). Jadi, dosa jauh lebih serius dibanding hanya merugikan sesama manusia. Oleh sebab itu, dosa tidak hanya bisa diampuni melalui cara-cara yang manusia pikirkan saja.

Mari renungkanlah beberapa ayat Alkitab tentang dosa supaya kita bisa memahami betapa seriusnya dosa dan betapa dosa itu melekat dalam setiap diri kita. Dengan begitu, kita baru akan bisa memahami mengapa Anak Allah yang harus menyelesaikannya. Sungguh anugerah yang luar biasa bagi kita, orang-orang yang percaya kepada-Nya!

  1. Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa! (Pkh. 7:20)
  2. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (Rm. 3:23)
  3. Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. (1Yoh. 3:4)
  4. barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. (1Yoh. 3:8)
  5. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. (1Yoh. 5:17)
  6. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa. (Yak. 4:17)
  7. Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa. (Rm. 14:23)
  8. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. (Mat. 15:19)
  9. 14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
    15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. (Yak. 1:14-15)
  10. Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. (1Kor. 15:56)
  11. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. (Ef. 5:11)
  12. Jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi siapa mengejar kebenaran, dikasihi-Nya. (Ams. 15:9)
  13. Ada keturunan yang menganggap dirinya tahir, tetapi belum dibasuh dari kotorannya sendiri. (Ams. 30:12)
  14. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini,” supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa. (Ibr. 3:13)
  15. Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa. (Ams. 14:34)
  16. Sebab Aku tahu, bahwa perbuatanmu yang jahat banyak dan dosamu berjumlah besar, hai kamu yang menjadikan orang benar terjepit, yang menerima uang suap dan yang mengesampingkan orang miskin di pintu gerbang. (Am. 5:12)
  17. Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu. (Mzm. 90:8)
  18. Dosa beberapa orang mencolok, seakan-akan mendahului mereka ke pengadilan, tetapi dosa beberapa orang lagi baru menjadi nyata kemudian. (1Tim. 5:24)
  19. Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. (Ibr.12:1)
  20. Marilah, baiklah kita berperkara!  —  firman TUHAN  —  Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. (Yes. 1:18)
  21. Bagaimana manusia benar di hadapan Allah, dan bagaimana orang yang dilahirkan perempuan itu bersih? (Ayb. 25:4)
  22. Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. (Mzm. 51:7)
  23. Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. (Gal. 3:22)
  24. Kepada dunia akan Kubalaskan kejahatannya, dan kepada orang-orang fasik kesalahan mereka; kesombongan orang-orang pemberani akan Kuhentikan, dan kecongkakan orang-orang yang gagah akan Kupatahkan. (Yes. 13:11)
  25. 10 Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
    11 Sebab Ia yang mengatakan: “Jangan berzinah,” Ia mengatakan juga: “Jangan membunuh”. Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga. (Yak. 2:10-11)
  26. 30 Walaupun aku membasuh diriku dengan salju dan mencuci tanganku dengan sabun,
    31 namun Engkau akan membenamkan aku dalam lumpur, sehingga pakaianku merasa jijik terhadap aku. (Ayb. 9:30-31)
  27. 8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
    9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
    10Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. (1Yoh. 1:8-10)
  28. Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. (Yoh. 8:34)
The post Ayat-Ayat Alkitab Tentang Dosa first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2020/11/26/ayat-ayat-alkitab-tentang-dosa/feed/ 0 1100
Semua Orang Memerlukan Juruselamat (Luk. 13:1-5) https://studibiblika.id/2020/10/19/semua-orang-memerlukan-juruselamat-luk-131-5/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=semua-orang-memerlukan-juruselamat-luk-131-5 https://studibiblika.id/2020/10/19/semua-orang-memerlukan-juruselamat-luk-131-5/#respond Mon, 19 Oct 2020 21:54:36 +0000 https://studibiblika.id/?p=1028 1 Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus

The post Semua Orang Memerlukan Juruselamat (Luk. 13:1-5) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>

1 Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan. 2 Yesus menjawab mereka: “Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? 3 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. 4 Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? 5 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.” (Luk. 13:1-5)

Ketika menghadiri acara kedukaan, saya sering mendengar cerita dari pihak keluarga mengenai bagaimana Tuhan “meringankan” proses kematian yang dihadapi oleh almarhum. Setiap kali, mereka dan orang-orang yang mendengarnya akan meneruskan ceritanya bahwa itu dialami oleh almarhum karena kesetiaannya dalam mengiring Tuhan seumur hidupnya. Tidak jarang juga, seseorang menceritakan keinginannya pada saya untuk meninggal dalam “keadaan baik.”

Tetapi, lama-kelamaan saya juga memikirkan apakah proses kematian “yang baik” seperti itu adalah ukuran dari kasih Tuhan kepada orang tersebut? Nyatanya, saya sering mendengar kesaksian dari orang-orang di luar Kristus, bagaimana allah mereka juga “meringankan” proses kematian orang-orang yang saleh di kalangan mereka. Lalu apa bedanya kita dengan mereka?

Suatu kali, beberapa orang memberitahu Tuhan Yesus mengenai nasib yang menimpa orang-orang Galilea yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan kurban persembahan. Di kalangan orang-orang Yahudi saat itu, ada anggapan bahwa keadaan buruk yang dialami oleh seseorang itu merupakan hukuman Tuhan akibat dosa-dosa yang dilakukannya. Ingat bagaimana teman-teman Ayub, yang kondisinya sangat buruk, terus mendesak dia untuk mengakui dosa? Atau, ketika berpapasan dengan seorang yang buta sejak lahirnya, murid-murid Tuhan Yesus bertanya, “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” (Yoh. 9:2).

Berbeda dengan pemikiran orang-orang Yahudi pada masa itu, Tuhan Yesus menegaskan bahwa semua orang di dunia ini sebenarnya sama buruknya. Paulus menulis, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Rm. 3:23). Baik mereka yang ada dalam keadaan baik seumur hidupnya maupun mereka yang sering mengalami kesulitan, baik mereka yang mati dalam kondisi enak maupun mati dalam kondisi mengenaskan, semuanya sama-sama berdosa dan tidak dapat menyelamatkan diri sendiri.

Tidak terkecuali kita! Jangan sampai kita merasa memiliki kesalehan yang cukup untuk menerima pengampunan dosa. Bahkan, sampai merendahkan orang lain yang terlihat “kurang rohani.” Justru semakin mengenal Tuhan, maka kita akan semakin peka terhadap dosa kita. Oleh sebab itulah, Juruselamat harus datang ke dunia dan menuntaskan misi-Nya untuk menebus dosa manusia. Karena sama-sama berdosa, kita semua harus bertobat dan percaya pada Kristus untuk memperoleh pengampunan dosa dan Tuhan pasti akan memberikannya. Inilah bukti kasih setia-Nya pada kita.

Kehidupan yang lancar dan proses kematian yang enak, saya percaya itu juga berkat Tuhan. Tetapi, jangan jadikan itu sebagai ukuran. Banyak pengikut Tuhan yang mati dalam kondisi yang “kurang baik.” Bahkan, Alkitab mencatat para saksi iman di masa lalu yang “dirajam, digergaji menjadi dua, dan dibunuh dengan pedang” (Ibr. 11:37). Namun mereka semua telah menerima bagian yang kekal, yang telah dijanjikan Tuhan dalam firman-Nya. Jadi, entah kita mati dalam kondisi yang mengenaskan, atau mati dalam kondisi yang enak, asalkan kita mati di dalam Tuhan, maka itulah kematian yang indah. Percayakah kita akan hal ini? Amin.

Pertanyaan-Pertanyaan untuk Direnungkan:

  1. Bayangkan jika masa hidup Anda tinggal satu minggu. Apa yang akan Anda lakukan untuk menjalaninya?
  2. Renungkanlah apa saja dosa yang selama ini Anda anggap “remeh” sehingga sering tidak merasa bersalah ketika melakukannya. Bertobatlah dan mohon kekuatan dari Tuhan untuk menjauhinya.
The post Semua Orang Memerlukan Juruselamat (Luk. 13:1-5) first appeared on STUDIBIBLIKA.ID.]]>
https://studibiblika.id/2020/10/19/semua-orang-memerlukan-juruselamat-luk-131-5/feed/ 0 1028